RASKA-48

20 11 9
                                    

Zain bersama Galaksi pagi ini.

Ia sengaja mengantarkan adeknya ini hanya untuk berniat membelikannya mainan di toko.

"Gala mau beli yang mana?" Tanya Zain dengan senyum yang begitu terukir di sana.

Namun Galaksi hanya menggeleng dan menunduk.

"Gala cuma mau di beliin bang Raska"

Gala tak menyukai Zain sedari dulu karena tak pernah merasa dekat, apalagi karena jaraknya saat lelaki yang bernotabe kakaknya ini memilih tinggal bersama mama nya di luar negeri.

"Mau beli sarapan aja?" Tanya Zain sekali lagi sambil meringkuk kan tubuhnya agar adeknya ini mau menatapnya.

Raska sudah pulang dari tadi malam, lelaki itu sudah beristirahat di rumah. Namun Galaksi tak menjumpainya karena Zain membawanya dari kemarin hanya untuk bermain dan tidur di hotel.

"Mau sama bang Raska" ucap Galaksi dengan jujur.

Zain menghembuskan nafasnya kasar, "Nanti aja tapi sekarang harus sama bang Zain"

Gala menautkan alisnya tak suka, "Abang gala cuma bang Raska"

Zain mencubit pipi Galaksi lembut, namun Galaksi dengan kasar menepisnya dan menatap mata Zain tak suka

"Gala gak suka di sentuh sentuh sama orang asing, kata Bang Raska Gala harus hati hati sama orang asing"

Kepalan tangan milik Zain terlihat di sana, namun ia harus bersabar karena jujur dia menyayangi adeknya satu ini.

Ia meraih sebuah mobil mobilan yang cukup mahal dengan harga fantastis lalu menjulurkan nya pada Galaksi.

"Nanti kita main mobil mobilan"

Mainan itu telah berada di genggaman Gala, kedua mata Gala melihat mainan tersebut dengan antusias.

Tapi bukannya menyukainya, Gala malah melemparkan mainan tersebut hingga hancur.

"Gala gak mau!!"

Zain yang kesal lalu menahan tangan Galaksi kasar, "Gala maunya apa sih?!"

"Apa yang istimewa dari bang Raska sampe gala benci banget sama Bang Zain?"

Gala terdiam dan hampir menangis saat Zain mencekal dan membentaknya.

Raska tak pernah membentaknya dan memperlakukan nya sekasar ini dulu. Tangisannya luruh dan terisak sangat kencang, tangan mungil Gala mengusap kedua matanya yang basah sekarang.

"Udah jangan nangis bego!"

"Lo anak kecil cuman nyusahin gue aja, pake acara buang mainan mahal lagi. Ngabisin duit gue aja tau gak?!"

Bentakan itu begitu kasar sampai perempuan yang berada di kasir menghampiri nya dan menggendong Galaksi yang tengah menangis.

"Maaf mas anaknya pasti takut kalo di bentak bentak gitu"

Perempuan asing itu mengelus tubuh Galaksi yang kini memeluknya erat dan tubuhnya bergetar hebat.

"GALA MAU SAMA ABANG RASKA HUAA"

Zain mengusap wajahnya kasar dan berusaha menggendong tubuh Gala dan merebut dari gendongan perempuan asing ini.

"Maaf mbak saya tadi emosi aja karena banyak masalah"

Perempuan itu memberikan dengan lembut tubuh mungil Galaksi pada Zain.

"Terimakasih mbak" ucap Zain pada perempuan yang berjalan menjauh darinya.

"Udah diem dek maafin Abang. Nanti Abang beliin es krim ya" ucap Zain menenangkan adeknya.

Namun Galaksi malah meninju wajah Zain dan kabur begitu saja dari gendongan nya.

RASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang