RASKA-42

8 7 0
                                    

Hembusan nafas kasar dari Raska membuat Ana menatap kaca mobil.

"Ana mau cerita apa tadi?" Raska mengusap tangan Ana sebelum akhirnya tersenyum manis padanya. Lelaki ini berusaha menampilkan wajah menenangkan bagi Ana walau sebenernya hatinya benar benar hancur sekarang juga.

Namun, Ana hanya terdiam. Saat ini Raska sedang tak baik baik saja untuk di ceritakan hal yang menimpa dirinya tadi. Ana menggeleng.

Raska yang merasa jika gadisnya menutupi kebohongan itu berusaha menanyainya lagi.

"Kenapa Ana, kamu gak mau jujur sama aku?

"Apa kamu takut sama aku karena tadi?, Maaf ya"

Ana menatap kedua mata Raska yang kini menatapnya sesekali dan kembali menyetir.

"Boleh hentikan mobilnya dulu Raska?" Mendengar itu membuat Raska mengangguk dan menuruti kemauan gadisnya itu.

Setelah mobil berhenti, Raska menatap wajah Ana yang begitu sendu saat ini. Gadis itu membuka hijab nya saat ini. Menampilkan lehernya yang sudah punya bekas luka birahi (cup*ng) saat ini.

Terdapat banyak luka di sana, membuat Raska melotot kaget.

Mata lelaki itu berkaca kaca, "siapa yang giniin kamu?" Suara lelaki itu bergetar hebat kali ini.

Gadis itu menunduk dalam, "Ana kotor"

Raska menggenggam jemari Ana, mengelus rambut Ana dan membawanya dalam pelukan gadis itu. Tangannya terkepal kuat dengan menahan tangis mati Matian.

"Yang ada di samping kamu tadi di sekolah bukan aku Raska"

"Dia Ani kakak aku"

"Aku di paksa dia gantiin dia di sekolah, dan.."

Gadis itu sudah menangis dahulu sebelum mengakhiri semua ucapannya.

"Aku di perkosa sama temen temen cowoknya"

Mendengar itu membuat Raska menegakkan tubuhnya dan mengepalkan tangannya, ia memukuli kepalanya, menampar pipinya saat mengetahui semua ini.

"Aku benci diri aku sendiri Ana"

"Cowok brengsek aku itu aku Ana"

Ana memeluk kembali tubuh Raska, begitu sakit melihat lelakinya menangis saat ini.

"Mana mereka?, Aku gak bisa diem aja kamu di giniin Ana"

Ana menggeleng saat Raska meninju setir mobilnya dengan kasar, menampilkan bahwa lelaki ini benar benar marah sejadi jadinya.

"Aku gak tepatin janji aku, bego Raska bego anjing"

Ana menunduk saat Raska masih memukuli setir dengan kasar. Bahkan hingga punggung tangannya berdarah hebat.

"Yang aku ingat cuma wajah kamu Ana, janji aku mana?. Aku gak bisa tepatin janji aku buat jagain kamu"

"Aku bego ngira tadi itu kamu kan?"

Ana mengusap punggung tangan Raska yang berdarah saat ini.

"Aku cinta kamu Ana, aku rapuh saat kamu juga rapuh"

Raska mengusap kasar wajahnya, "Aku gak bisa maafin diri aku sendiri saat ini"

"Tolong kasih tau aku siapa yang lakuin hal jahat ini sama kamu" Raska mengusap pipi Ana lembut, kedua matanya menampilkan bahwa ia merasa bersalah kali ini.

Ana menunduk dan menjelaskan semuanya. "Salah satu namanya adalah Fadhli"

Raska masih memeluknya dan menempatkan kepalanya di dada gadis itu, suara isakan ya begitu terdengar dan tersedu sedu. "Aku bodoh Ana"

RASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang