Sepulang sekolah, Raska memilih pergi ke taman dekat rumah Ana. Benak hatinya berkata bahwa ia merindukan gadis yang baru saja ia kenali itu.
Benar saja sudah ada keberadaan gadis itu di sana, hari ini gadis itu memakai jaket berwarna pink polos. Mengenakan hijab berwarna cream cerah. Setelah ia memarkirkan mobilnya di tempat parkir ia melangkah menuju taman yang penuh bunga itu. Langkahnya begitu hati hati sampai saat di belakang gadis itu duduk ia menyamping kan kepalanya menatap gadis itu.
Tampak di seragam lelaki itu tampak lambang basketball, lelaki ini menunjukkan bahwa ia adalah salah satu siswa juara dalam basket. Pantas saja dia jadi seseorang yang tinggi sekarang.
"Cantik.. " ucapan itu membuat Ana berlonjak kaget, lelaki yang masih memakai baju sekolah sudah berada di belakangnya, tatapan nya membuat kedua mata gadis ini menunduk.
"Aku boleh duduk di dekat kamu? " Ana mengangguk pelan dan di balas senyum lebar khas milik lelaki tinggi itu, ia segera duduk di dekat gadis itu dan masih menyisakan jarak banyak agar menjaga batas karena sadar Ana bukan tipikal gadis yang nyaman jika Raska duduk sangat dekat dengannya.
Raska tak berhenti tersenyum, "Kita ketemu lagi Ana", namun Ana masih saja setia dengan tundukannya.
"Takdir yang mempertemukan kita kembali"
Entah mengapa semua yang lelaki ini ucapkan begitu indah, tak seperti lelaki biasanya yang pernah berbicara padanya. "Kamu hari ini cantik karena pake hijab, kemarin kamu cantik tapi kalo pake hijab gini kamu bikin aku semakin tertarik"
Betapa malunya gadis tersebut mendapat pujian yang tak pernah ia dapat, Raska selalu mengatakan bahwa ia cantik, tapi menurutnya sendiri, ia ini tak ada sepersen pun wajah cantik.
Tak ada kalimat yang terucap dari bibir Ana.
"Kamu kesini sendiri?" Raska berusaha membuat gadis ini berbicara dan menatapnya. Namun masih tak ada jawaban dari gadis ini.
"Kamu lebih suka nunduk dan diem ya?, apa yang buat hal itu menarik. Menurut aku lebih baik kamu jadi diri kamu sendiri Ana, kalo ada cerita yang bagus bagiin sama aku sedikit aja. Aku mau tahu hari hari kamu punya cerita apa aja" Mendengar kata kata yang terlontar indah di bibir Raska membuat tangan Ana bergetar, lelaki ini siapa?. Apa Tuhan mengirimkannya malaikat di depannya?!
Raska menaikkan pandangannya dan berusaha menatap kedua mata Ana. "Coba tatap aku na"
Gadis itu perlahan menatap kedua mata Raska, senyum lebar dari Raska membuat hatinya terpanah. Terlalu tampan untuk di artikan.
"Jangan suka nunduk gitu, lebih baik suka aku"
Gombalan itu membuat sudut bibir Ana sedikit tersenyum, Raska merasakan bahwa gadis ini sudah lama tak tersenyum seindah ini.
"Hari ini aku mau ajak Ana jalan jalan, Ana mau?".
Tawaran itu membuat Ana sedikit tersenyum malu malu, Raska berdiri dan menjulurkan tangannya agar gadis ini mau menggenggam nya. Mulanya gadis itu tak mau karna malu tapi Raska sudah dulu menggenggam nya dan menuntunnya.
"Aku mau ajak kamu bersepeda"
Ajakan itu membuat kedua mata Ana berbinar, "Aku suka sepeda"
Raska mengembangkan senyumnya dan tanpa sadar ia telah mengelus punggung tangan gadis tersebut. Gadis ini baru ia kenal kemarin, lalu kenapa dia dapat betah akrab dengannya, hatinya sudah terpaku di satu nama, yaitu Ana Saraswati.
Raska menyewa dua buah sepeda untuk mereka naiki.
Ia membawa Ana ke tepi danau indah, "Baru kali ini aku ke danau secantik ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
RASKA
Teen FictionSederhana saja, ini cerita tentang bagaimana cara Raska Auky Adibara mencintai Ana Saraswati, gadis yang serba kurang dalam apapun termasuk kebahagiaan. KARENA SUATU KESALAHAN, MAAF CERITA KURANG BERURUTAN, SILAHKAN BACA DENGAN LIST URUTAN YANG BENA...