RASKA-13

41 22 3
                                    

Raska terduduk di kursi taman biasa Ana disana. Gadis itu tak ada disana, ia meratapi beberapa bunga kuncup disana.

Matanya terpejam erat

Entah mengapa rasanya ia benar benar rindu pada Ana untuk kali ini.

Ia memegangi erat kepalanya yang terasa berat dan pusing.

Namun tiba tiba kegaiatannya itu terhenti saat suara tak asing membuyarkan pejaman matanya.

"Lo punya masalah?"

Itu Agatha. Gadis itu tiba tiba sudah berada di belakangnya.

"Aku gak punya masalah" lelaki itu menutupi rasa sakit yang menjalar di kepalanya dengan berusaha tersenyum.

Ia membuka matanya dan menatap belakang tepat ke sepupunya itu.

Agatha yang mengetahui bahwa Raska menahan sakit saat penyakitnya kumat, segera merangkul dan mengelus kepala belakang sepupunya ini.

"Sakit ya?, kapan jadwal lo buat cuci darah, gue temenin" gadis itu memeluk sepupunya. Raska tersenyum mendapatkan perlakuan dari sepupu akrabnya yang selalu memperhatikan setiap sikapnya.

"Aku nggak apa tha"

"Apa gara gara gue doang lo bisa berantem sama Dika, ini bukan Raska yang gue kenal" mendengar itu membuat Raska terdiam dan menatap kosong ke depan.

"Kamu pernah suka? " pertanyaan ambigu itu membuat Agatha menarik tubuhnya yang awalnya memeluk Raska erat.

Agatha berdiri dan membenarkan rok mininya yang terasa ketat sekarang karena tadi ia banyak makan di kantin, "Maksud lo cinta sama cowo?"

Raska hanya terdiam.

"Ya tentunya pernah lah bego" Agatha memukul pelan pundak milik Raska.

Raska menatap kedua mata Agatha yang tengah berdiri di depannya, tatapan lelaki ini sendu tetapi tak seperti biasanya.

"Kamu kenapa raska? " ucap Agatha membungkukkan badannya agar menyetarakan tubuh sepupunya yang sedang duduk tersebut. Agatha tahu jika sepupunya ini berubah drastis dan tak seperti sepupu yang terakhir ia jumpai di 2 tahun yang lalu.

"Suka sama siapa?" Ucapan Raska membuat Agatha tertunduk sedih.

"Hm" suaranya sengaja ia rendahkan agar hanya mereka berdua yang bisa mendengar nya.

"Gue bingung dan mungkin Raga"

Raska yang mendengar itu seolah tak percaya jika rasa di dalam hati Agatha kepada Raga bukan sekedar persahabatan semata. Agatha mendongak kembali. Dan berusaha tersenyum pelan.

Raska mengedarkan pandangannya, "Apa Raga balas cinta kamu dngan tulus? "

Agatha tertawa keras, "Jangan lupa dia cinta sama Mawar dari jaman bahulak"

"Aku suka sama satu cewek Aga" ucapan itu membuat Agatha kembali duduk di samping lelaki tampan ini.

Ia menganga lebar, merasa bahwa sepupunya ini sedang demam atau sejenisnya. "Yakin? "

Ini pertama kalinya Agatha mendengar kabar bahwa seorang Raska mencintai seorang gadis.

"Tapi Dika juga suka dia, aku bingung Aga ini harus gimana? "

Tatapan sendu dari Raska membuat Agatha mengelus pipinya pelan, "Ya lo harus pilih Dika atau Cewek itu?"

Raska menunduk merasa bahwa solusi yang di berikan Agatha kurang tepat.

"Kadang dunia gak pernah berpihak sama kita ya hehe" gadis itu tertawa pelan.

Agatha menoleh ke arah bunga paling indah di sana, "Lo tau apa yang cewek lo suka? "

RASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang