"Bentar gue mau balikin jaket lo yang dulu lo kasih pinjem ke gue," ucap Atha meminta Rizky menunggu.
Mereka sudah sampai di halaman rumah. Rizky berhasil mengantarkannya pulang. Waktu sudah menunjukkan pukul 19:05, mereka juga sempat berhenti di masjid pinggiran jalan untuk melaksanakan sholat magrib.
Atha berlari masuk untuk mengambil jaket Rizky yang pernah dibawanya pulang waktu terjebak hujan.
"Jangan lari-lari, Tha. Kecapean asma lo kambuh," ucap Randa yang sedang menikmati acara tv dengan secangkir kopi.
"Iya, Kak!"
Setelah Atha mengambil jaketnya, ia menuruni anakan tangga yang menciptakan suara gaduh. Tentu saja itu mengalihkan perhatian Randa.
"Dibilang jangan lari-larian. Kenapa sih? Buru-buru amat kayaknya, asma lo kambuh gue yang ribet," ucap Randa kesal.
"Gue buru-buru, Kak. Mau kasih jaket ini ke orangnya tuh ada di luar," balas Atha.
"Siapa?"
"Kak Ikky," jawab Atha.
Randa sontak mengingat kejadian dulu, waktu Atha dirawat di rumah sakit Atha pernah memanggil-manggil nama 'kak Ikky.'
"Tha tunggu." Randa menghampiri Atha yang sudah keluar.
Di luar, Randa melihat dan memperhatikan Rizky dari ujung rambut hingga ujung kaki. Memang, terlihat ada kemiripan dengan Atha. Tapi apakah betul dugaan Randa ini?
"Lo yang anterin adik gue?" tanya Randa.
"Iya. Tadi sore adik lo pingsan di rumah temennya terus pas mau pulang lo sebagai kakak malah lupa sama adiknya. Lo bego, gak jemput adik lo yang gak bawa motor," jawab Rizky.
"Sialan lo!" Randa tak terima dikatain bego.
"Gue cabut!" Rizky berlalu dengan motornya.
"Makasih," teriak Atha.
"Sial tuh anak. Ngatain gue bego segala dikira dia paling pinter apa," ucap Randa masih kesal.
"Udah, Kak! Masuk mending mah." Atha meninggalkan Randa yang berdiri menatap kepergian Rizky.
"Apa benar itu kakak kandung lo, Tha?" ucap Randa dengan sangat pelan.
"Kalau emang benar, kalau lo tahu apa lo bakalan ninggalin gue? Gak anggap gue sebagai kakak lo lagi?" tambahnya.
"Kak!" teriak Atha memanggil Randa.
"Apa?" tanyanya seraya menutup pintu.
"Lo masuk kamar gue ya?" tanya Atha menatap Randa intens.
"Cuma mau ngambil sesuatu doang, Tha."
"Sesuatu apaan sampe lo acak-acak kamar gue?"
"Ya sesuatu, apa ya ...." Randa terlihat berpikir mencari alasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me? [LENGKAP]
Teen Fiction"Kenapa selalu aku yang disalahkan. Kenapa semua orang membenciku. Kenapa, Tuhan!" "Kenapa aku terlahir dengan takdir yang tak pernah mendapatkan kebahagiaan. Jika Engkau membenciku maka jemput saja aku, Tuhan. Aku lelah dengan kehidupan ini." Atha...