Beberapa hari telah berlalu setelah kelas 12 selesai melakukan pendaftaran seleksi nasional. Dan hari ini, adalah hari yang di mana sejak awal pendaftaran ditunggu-tunggu setiap detik dan setiap saatnya. Hari ini adalah hari pengumuman hasil seleksi nasional, yang di mana siswa dan siswi ditentukan akan lolos atau tidaknya untuk masuk ke universitas impiannya masing-masing.
"Bunda, hari ini pengumuman hasil seleksi nasional, doain Randa ya Bunda semoga bisa lolos masuk kedokteran," ucap Randa meminta doa kepada Arinda. Saat ini Randa dan Arinda tengah berada di meja makan.
"Pasti itu mah, Sayang. Bunda akan doain kamu yang terbaik, semoga impian kamu terwujudkan," balas Arinda.
"Makasih, Bunda. Oh ya, Delisha mana? Tumben banget pagi-pagi gini belum kelihatan," tanya Randa yang baru sadar belum berpapasan dengan Delisha.
"Delisha palingan lagi di kamar mandi. Tadi sih Bunda lihat dia udah bangun kok," jawab Arinda.
"Ya udah, Bunda. Randa berangkat sekolah ya," pamit Randa.
Atha sampai saat ini masih tinggal bersama dengan Rassya, karena Risma belum mengizinkan untuk Randa bertemu lagi dengan Atha. Sebenarnya Atha sendiri merasa tidak nyaman dan ingin pergi dari rumah Rassya, namun Rassya selalu melarangnya.
Atha hanya tidak ingin merepotkan orang lain seperti Rassya, lebih lagi ia tidak kenal akrab dengan Rassya. Itu hanya membuat Atha canggung, mau makan saja Atha harus ditawari beberapa kali, jika hanya sekali ditawari Atha dipastikan tidak akan makan.
"Sarapan dulu, Tha. Entar lo sakit gue yang repot lagi," ucap Rassya ketika melihat Atha berada di luar sedang memakai sepatu.
"Iya, Bang. Makasih, nanti sarapan di sekolah aja," balas Atha.
"Orang tua gue udah masak, lo gak hargain gitu? Setidaknya lo harus makan di rumah kalau udah dimasakin." Ucapan Rassya berhasil membuat Atha menghentikan aktivitasnya.
"Maaf, Bang." Atha menatap wajah Rassya merasa tidak enak hati. "Gue cuma gak mau aja ngerepotin orang lain," tambahnya.
Rassya tidak merespons, ia meninggalkan Atha masuk lagi ke dalam rumah. Bukan Rassya marah, tetapi memang sikap Rassya itu cuek dan dingin.
Kemudian, Atha kembali melepaskan sepatunya lagi dan masuk ke dalam untuk menyusul Rassya.
Sampai Atha di dapur, ia mendapati kehadiran Rassya dan orang tuanya sedang menikmati sarapan di meja makan. Itu membuat Atha merasa tidak nyaman karena merasa telah hadir dan mengganggu keharmonisan keluarga Rassya.
"Atha, ayok makan bareng. Duduk duduk," perintah bunda Rassya.
"I-iya, Tan." Dengan ragu, Atha menarik kursi di samping Rassya dan mulai mengambil makanan.
***
Waktu sudah menunjukkan pukul 10:15, di sekolah bell istirahat sudah nyaring berbunyi membuat suasana kantin menjadi riuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me? [LENGKAP]
Teen Fiction"Kenapa selalu aku yang disalahkan. Kenapa semua orang membenciku. Kenapa, Tuhan!" "Kenapa aku terlahir dengan takdir yang tak pernah mendapatkan kebahagiaan. Jika Engkau membenciku maka jemput saja aku, Tuhan. Aku lelah dengan kehidupan ini." Atha...