A
ngin malam menerpa wajah cantik Alta, menerbangkan setiap helai rambutnya yang terurai. Malam ini Atha dan Alta berada di sebuah taman di halaman rumah Atha. Mereka tidak pergi keluar karena apa? Karena Atha tidak membawa kendaraan bukan. Jadilah taman halaman rumahnya Alta, dijadikan sebagai tempat untuk berkencan malam ini dengan lelaki yang disukainya.
Tadi ketika Alta bertemu dengan Widia, Widia terheran dengan maksud tujuannya Atha datang ke rumahnya. Namun, setelah Alta jelaskan, Widia tak menyangka ternyata Atha adalah lelaki yang putrinya suka. Begitu tau itu, tentu saja Widia sangat yakin dengan apa yang diucapkan putrinya itu, bahwa lelaki kali ini adalah lelaki baik. Ya namun siapa sangka, bisa jadi Atha akan sama seperti lelaki sebelumnya.
"Kamu ...., udah makan?" tanya Atha gugup. Bagaimana tidak, ini adalah kali pertamanya ia berkencan berdua dengan seorang perempuan.
Duduk berhadapan dengan Alta, seperti sedang berhadapan dengan raja singa. Atha gelagapan entah apa yang harus ia katakan.
Alta menahan tawa, mulutnya membentuk bulan sabit menahan senyum. Atha menggaruk tengkuknya bingung, dan menatap arah kanan kiri seperti orang sedang mencari sesuatu yang hilang.
"Kamu lucu banget sih, gemes," ucap Alta.
Atha hanya cengengesan saja ia bingung apa yang harus dilakukan oleh seorang lelaki ketika sedang berkencan dengan gadisnya. Ah sebelumnya Atha tidak mencari informasi lebih dulu, jika ia bertanya pada Alfian dulu akan rencananya ini, mungkin akan lebih baik.
"Oh iya, katanya ada yang mau diomongin sama aku?" tanya Alta menatap wajah Atha yang begitu lucu menurutnya.
"Eum, sebenarnya ada, tapi aku bingung caranya, Al. Nanti aja deh ya lain kali kalau aku udah siap," jawab Atha.
Alta seketika menjadi cemberut, padahal sedari tadi ia nantikan. Tapi malah Atha mengurungkan niatnya. Ah sangat menjengkelkan.
"Kamu gak apa-apa kan?" tanya Atha.
"Gak tau, aku ngantuk banget. Aku pengen tidur." Alta merajuk. Namun ya apalah Atha yang merupakan sosok lelaki yang tidak peka.
"Kamu udah ngantuk ya, ya udah kamu masuk gih. Nanti aku pulang, besok kita ketemu lagi di sekolah ya. Ayok aku anter kamu masuk, sekalian pamit pulang sama mamah kamu," ucap Atha yang membuat hati Alta mencaci makinya.
'Ah kenapa sih cowok ini tuh gak peka banget. Gue tuh lagi ngambek lah woy, ck ih. Dahlah terserah,' batin Alta kesal.
"Hm," responsnya untuk Atha.
***
Keesokan harinya ....
Atha mondar mandir ke sana kemari dengan mengenakan seragam sekolah yang sudah siap berangkat. Namun ia masih memikirkan jawaban ketika Alta bertanya tentang apa yang mau diucapkannya. Atha tidak tahu harus memulai dari mana untuk menghilangkan perasaannya. Di sisi lain, Atha tidak mau menjalin hubungan pacaran, namun di sisi lain juga Atha harus menjalinnya dengan Alta, demi kelanjutan hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me? [LENGKAP]
Teen Fiction"Kenapa selalu aku yang disalahkan. Kenapa semua orang membenciku. Kenapa, Tuhan!" "Kenapa aku terlahir dengan takdir yang tak pernah mendapatkan kebahagiaan. Jika Engkau membenciku maka jemput saja aku, Tuhan. Aku lelah dengan kehidupan ini." Atha...