47. Menolak untuk Pulang

119 10 0
                                    

"Gak ada orang, Ki," kata Randa setelah beberapa kali mengetuk pintu, namun tidak ada sahutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gak ada orang, Ki," kata Randa setelah beberapa kali mengetuk pintu, namun tidak ada sahutan.

"Coba lagi, Ran," perintah Rizky.

"Jangan lah, gak enakan rumah orang. Kalau ternyata di dalam bukan Atha gimana? Malu lah," jawab Randa.

Randa duduk di teras rumah itu. Sedangkan Rizky terlihat sedang berpikir untuk mengetuknya lagi atau tidak.

Cklek!

Tanpa diketuk, pintu akhirnya terbuka menampakkan seorang remaja lelaki. "Maaf, cari siapa ya?" tanyanya remaja lelaki itu.

Rizky membalikkan tubuhnya menatap remaja lelaki itu, dan raut wajah bahagia seketika langsung terukir di wajah Rizky.

"Acha." Rizky langsung memeluknya.

"Maafin Kak Ikky, Acha. Maafin kak Ikky ya, hiksh ...." Rizky menangis dalam pelukannya.

Tanpa izin air mata Atha juga ikut keluar dari pelupuknya. "Kak, Kak Ikky gak salah kok. Kak Ikky gak perlu minta maaf sama Acha," balas Atha.

Rizky melepaskan pelukannya dan memegang kedua bahu Atha, menatap lekat mata Atha yang berkaca-kaca. "Pulang ya sama kak Ikky, Kaka janji sama Acha, kakak bakalan turutin semua kemauan Acha,," ucapnya.

"Tha," panggil Randa. Atha menoleh.

"Maafin–"

"Kak Randa gak perlu minta maaf, Atha yang harusnya minta maaf sama Kak Randa. Atha udah ninggalin Kak Randa sama bunda, maafin Atha ya, Kak," ucap Randa sebelum Randa mengucapkan maaf kepadanya.

Randa memeluk Atha, Randa kembali menyalurkan rasa kasih sayangnya sebagai seorang kakak kepada Atha. Dan hal itu, membuat Rizky terlihat begitu tidak suka, tapi Rizky harus belajar untuk menerima jika Randa dan Atha, adalah kakak adik yang tidak bisa dipisahkan.

"Lo adik gue, Tha. Gue sayang sama lo, maafin gue karena gue udah pernah ngomong kalau lo bukan adik gue lagi," ucap Randa dengan isakan.

                                ***

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua siang. Randa dan Rizky mereka berdua berada di dalam kontrakan Atha. Atha menolak untuk pulang hari ini, Atha masih ingin berdiam di kota Yogyakarta ini.

Lagipula, Atha mengerti pasti melelahkan perjalanan kedua kakaknya itu untuk menyusul dirinya ke sini. Apalagi, setelah Atha mengetahui kalau kedua kakaknya itu menaiki kereta dan jalan kaki.

"Lo di sini sama siapa, Dek?" tanya Rizky.

"Sendiri lah, masa sama anjing," bukan Atha yang menjawab, tapi Randa menjawab dengan sinis.

"Gue gak nanya sama lo, bangsat! Nyambung aja lo kayak kabel," balas Rizky.

"Pertanyaan lo yang buat gue nyambung, bego banget jadi orang. Jelas-jelas Atha pergi sendirian."

Why Me? [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang