Annyeong Haseyo!!!
Perasaan cepet banget ke tanggal 28 deh haha. Padahal baru kemarin pamit wkwk. Oke happy reading my story.***
Atha berjalan di koridor rumah sakit dengan Randa. Mereka akan segera pulang, bundanya sudah menelpon mereka. Hari semakin malam, waktu sudah menunjukkan pukul 21:30.
"Lo jalan lama amat sih, Tha. Kayak pengantin," cibir Randa.
Atha berjalan santai tidak seperti Randa yang 1 langkahnya 2 langkah bagi Atha. Atha memang tidak suka terburu-buru meskipun itu sedang dalam keadaan darurat sekalipun.
"Ngapain harus buru-buru coba? Santai aja sih," jawab Atha. Berjalan di koridor dengan memakai hoodie warna cream dan masker hitam. Memasukan tangannya di saku hoodie itu.
"Gue tinggal juga lo ya. Bunda di rumah sendirian, nenek lagi gak ke rumah."
"Ya udah lo duluan aja, Kak. Biar gue nanti nyusul sama kak Ikky."
Randa menghentikan langkahnya ketika mendengar nama itu. Menatap Atha dengan tatapan devil. "Jangan pernah lo temuin lagi tuh anak! Awas lo sampe gue lihat lo sama dia, gue bakalan kurung lo di rumah," ancam Randa.
"Kenapa? Kan kak Ikky kakak gue juga. Masa gak boleh ketemu sih."
"Gue gak ikhlas, paham!"
Akhirnya mereka sampai di area parkiran rumah sakit ini. Segera Randa mengambil kunci motor dan mengambil motornya. Setelah itu setelah Atha duduk di jok belakang Randa menarik gas membelah jalanan kota untuk pulang.
***
Rizky di rumah dengan Shanti. Duduk di sofa ruang tengah mengobrol sedikit tentang keseharian Rizky di sekolah.
"Nek, Rizky mau nanya, lagi! Rizky mohon banget sama Nenek buat jawab dengan sejujur-jujurnya," ucap Rizky terlihat begitu serius.
"Nanya apa, Rizky? Jangan bilang kamu mau menanyakan tentang adik kamu yang sudah meninggal itu," jawab Shanti.
"Iya, Nek. Rizky mau nanya tentang itu. Atha belum meninggal, Nek. Atha masih hidup, dan sekarang Rizky udah ketemu sama Atha adik Rizky. Rizky pengen banget nanya hal ini sama Nenek. Kenapa Nenek bohongin Rizky dengan bilang kalau Atha udah meninggal? Kenapa, Nek?"
Huft ....
Shanti mengambil secangkir teh hangat di atas meja. Menyeruputnya kemudian diletakkannya kembali."Asal kamu tahu ya, Rizky. Orang tua kamu meninggal itu karena anak sialan itu. Orang tua kamu waktu itu hendak membawa anak si-"
"Atha, Nek. Atha bukan anak sialan. Enggak ada orang yang terlahir ditakdirkan untuk membawa sial!" sela Rizky yang jengah dengan ucapan neneknya ini.
"Terserah kamu mau bilang apa. Pada intinya, Nenek tetap tidak suka dengan anak sialan itu. Dia sudah menyebabkan ayah dan bunda kamu meninggal. Mereka pada saat itu hendak membawanya ke puncak karena anak itu merengek memaksanya. Andai saja waktu itu anak sialan itu tidak memaksa dan menangis mungkin ayah sama bunda kamu masih hidup sekarang," ujar Shanti menjelaskan alasannya membenci Atha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me? [LENGKAP]
Teen Fiction"Kenapa selalu aku yang disalahkan. Kenapa semua orang membenciku. Kenapa, Tuhan!" "Kenapa aku terlahir dengan takdir yang tak pernah mendapatkan kebahagiaan. Jika Engkau membenciku maka jemput saja aku, Tuhan. Aku lelah dengan kehidupan ini." Atha...