49. Pulang

85 18 2
                                    

Malam hari telah tiba dengan indurasmi yang membentuk setengah cahaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam hari telah tiba dengan indurasmi yang membentuk setengah cahaya. Randa dan Rizky sedang membantu Atha mengemas barang-barangnya dimasukkan ke dalam koper.

Besok pagi mereka bertiga akan pulang ke tempat tinggalnya. Padahal Atha sudah nyaman di kota ini, namun ia tetap harus pulang karena harus sekolah.

"Ini udah gak ada lagi, Tha?" tanya Randa setelah selesai menutup koper.

"Udah, Kak."

"Beneran nih? Gak ada yang ketinggalan kan?" Rizky meyakinkan.

"Gak ada, Kak."

"Inhaler lo simpan di mana, Tha?" tanya lagi Randa.

"Udah dimasukin koper kok. Tadi," jawab Atha.

"Astaga, Atha. Ki, adik lo bego banget sih. Jangan disimpan di dalam lah, entar asma lo kambuh gue yang ribet," kesal Randa.

"Didikan lo ini, jadi lo juga bego," kata Rizky.

"Dahlah gue ngantuk. Mau tidur, itu inhaler keluarin lagi." Randa beranjak naik ke atas kasur.

"Sama gue juga, lo aja Dek yang keluarin tuh inhaler, Kak Ikky mau tidur," kata Rizky kemudian menyusul Randa yang sudah berbaring memeluk guling.

Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Dan mereka baru saja selesai berkemas barang milik Atha.

"Males Atha juga, mendingan ikut tidur." Hap!

Atha loncat ke atas kasur lebih tepatnya di tengah-tengah antara Rizky dan Randa.

"Akh! Atha woy, tangan gue!!!" teriak Randa.

"Gue gak peduli," balas Atha.

Mereka saling dorong mendorong dengan kaki rebutan tempat untuk tidur. Karena kasur hanya cukup untuk dua orang sedangkan mereka bertiga. Bukan hanya itu saja, mereka juga saling tarik menarik seliumut untuk menghangatkan tubuhnya dari angin malam.

"Coba geser, Rizky sialan! Gue sempit nih!" kata Randa yang posisinya akan terjatuh.

"Sama gue juga sempit," balas Rizky seraya menarik selimut.

"Coba geser woy astagfirullah ini gue mau jatuh anjir!"

"Bacot lo, Ran! Tuh!" Rizky menggeser posisi tidurnya. Dan akhirnya Randa pun mendapatkan tempat yang cukup untuk tidur. Meskipun sempit, mereka akhirnya terlelap tidur.

***

Pagi hari tepat jam tujuh, Atha dan kedua kakaknya selesai makan hasil beli di orang yang pagi-pagi keliling menjual nasi uduk. Mereka sedang menunggu Kevin yang katanya akan ikut sampai bandara. Ya, bandara. Mereka akan pulang dengan naik pesawat agar cepat sampai.

"Ini orang yang mau ikut nganter lama amat sih. Lumutan kaki gue," ucap Randa yang sudah kesal menunggu Kevin.

"Gak tahu dah tuh Kak Kevin lama amat," balas Atha.

Why Me? [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang