80. Kembali

89 5 0
                                    

"Woy kalau jalan tuh pake mata!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Woy kalau jalan tuh pake mata!"

Atha berlari hingga menabrak bahu orang, namun ia tidak mempedulikan itu. Tujuannya sekarang adalah ia pulang ke rumah Randa untuk memastikan bahwa semuanya tidak benar.

Tiiiind!

"Woy cari mati lo, ha!"

Atha menyebrangi jalan tanpa melihat kanan dan kiri. Tidak ada yang Atha pedulikan apapun itu. Berlari dengan perasaan yang sangat hancur dan penuh harap.

'Kak Randa nggak bakalan ngelakuin itu, Atha yakin, itu bukan kak Randa,' batin Atha.

Setelah berlarian dari sekolah hingga rumah, napas Atha tidak karuan ia sangat kelelahan. Namun rasa lelahnya ia hilangkan dan langsung menggedor pintu seraya meneriaki nama Randa.

"Kak, buka pintunya, kak."

"Kak Randa."

Atha menggedor pintu dan memanggil nama Randa dengan diiringi isakan tangis.

"Kak Randa ada di dalam kan, Kak. Kak Randa nggak mungkin ngelakuin itu, Kak. Buka pintunya, Kak."

Atha berbalik menggigit kuku jarinya, berharap kakaknya membukakan pintu dan menunjukan dirinya.

Cklek!

Seseorang yang terlihat seperti baru bangun tidur itu keluar membuka pintu. Dengan rambutnya yang masih kasar dan acak-acakan serta muka bantal yang masih bercetak ia menguap dan mengucek matanya.

"Cari siapa?" tanyanya.

Atha berbalik, dan kemudian tanpa aba-aba ia memeluk orang itu hingga melangkah mundur karena tubrukan Atha.

"Kak, maafin Atha. Maafin Atha, Kak. Kak Randa jangan tinggalin Atha sendirian, Atha gak mau kak Randa pergi, jangan tinggalin Atha, Kak, hiksh." Atha membuat Randa kebingungan dengan sejuta pertanyaan.

Baru bangun tidur, sudah langsung disuruh mikir dengan apa yang terjadi pada Atha saat ini.

"Kak Randa jangan ngelakuin itu, Kak. Atha mohon sama Kaka, Atha sayang sama Kaka, Atha gak mau Kak Randa pergi, hiksh," ucapnya lagi Atha.

Randa melepaskan pelukan Atha secara paksa. Memegang kedua bahunya dan menatap matanya.

"Lo kenapa, Tha?" tanyanya.

Atha tampak kebingungan, ia juga tidak tahu kenapa dirinya saat ini.

"Aneh banget sih, datang-datang langsung nangis. Dasar cengeng," cibir Randa.

"Kak Randa semalam di mana? Kak Randa nggak mungkin kan ngelakuin itu?" tanya Atha.

"Apa sih? Ngelakuin apa? Semalam gue begadang ngerjain soal tryout, emang kenapa? Ada yang jahatin lo di sekolah sampe lo pulang buat jemput gue, hm?" balas Randa berpikir sebagai pahlawan di hidup Atha.

Why Me? [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang