Tepat pada jam 13:30 Rizky sedang melajukan motornya menuju sebuah cafe yang dia janjikan kepada Rassya. Sebelum jam 2 siang Rizky harus sampai di lokasi. Rizky sudah tidak sabar untuk membuktikan itu semua.
Begitupun dengan Rassya merasa rumahnya yang jauh dari tempat lokasi yang ditentukan, dia sedang bersiap diri untuk melaju ke tempat lokasi.
Atha terbaring di atas kasur dengan selimut yang menutupi sebagian tubuhnya. Sepi dan hening yang Atha rasakan. Tidak adanya kehadiran Randa di dalam kamar ini.
"Kak ...," panggilnya lirih.
Atha bangkit dari duduknya dan memegang kepalanya yang sedikit terasa pusing. Celingukan mencari keberadaan Randa.
Tidak! Bukan Randa. Tetapi Risma masuk ke dalam kamar Atha. Membuat Atha ketakutan melihat kehadirannya. Atha takut Risma akan menyakitinya.
"Kenapa?" tanya Risma sinis.
"Nek ...," balas Atha memanggil.
"Saya hanya ingin memberitahu sesuatu sama kamu," kata Risma.
"Sesuatu apa, Nek?" Atha pemasaran.
"Cucu saya sudah cerita tentang keberadaan kakak kandung kamu. Kamu sudah bertemu dengan kakak kandung kamu tetapi belum meninggalkan cucu saya, belum puas kamu memberikan kesialan kepada keluarga ini, hm?" ujar Risma bersedekap dada.
"Nek .... Maksud Nenek apa? Kak Randa kakak aku, Nek," balas Atha.
"Oh ya? Randa itu cucu saya satu-satunya yang tidak memiliki adik. Kamu sama cucu saya hanya sebatas hubungan angkat, tidak ada hubungan darah. Jadi karena kamu sudah menemukan keberadaan kakak kamu yang asli, sekarang kamu pergi dari rumah ini. Tinggalkan keluarga ini sebelum kesialan datang lagi," kata Risma mengusir Atha.
"Nek .... Apa-apaan sih Nenek usir Atha. Atha itu tetap adik aku, Nek." Randa datang masuk ke ruangan.
"Sudahlah, Randa. Biarkan di pergi, kamu sendiri toh yang cerita sama Nenek kalau anak ini sudah berhasil menemukan kakak yang aslinya. Jadi biarkan anak ini pergi, biar kamu nggak perlu repot lagi mengurus penyakit anak sialan ini," sarkas Risma.
"Nggak, Nek. Randa tetap akan mempertahankan Atha sebagai adik Randa. Meskipun Atha udah ketemu sama kakak kandungnya, tapi Randa yang jauh lebih lama menyayangi Atha sebagai adik Randa," jawab Randa membela Atha.
"Terserah kamu, Randa. Nenek capek debat sama kamu terus yang selalu bela-belain anak sialan ini." Risma keluar dari kamar Atha.
"Kak ...," panggil Atha lirih.
"Meskipun begitu, gue sayang sama lo, Tha. Lo gak mikir lo hidup sama gue sebagai kakak adik angkat selama dua belas tahun. Apa lo tega gitu aja mau pergi sama kakak kandung lo yang pernah usir lo dan nggak pernah anggap lo sebagai adiknya," kata Randa.
"Atha kangen sama kak Ikky, kak. Atha pengen ketemu sama kak Ikky," jawab Atha.
"You're really stubborn, Tha. Oke kalau itu mau lo, lo pergi dari kehidupan gue. Gue ikhlasin lo buat kembali sama keluarga yang asli lo," ucap Randa kesal.
"Bukan gitu maksud gue, Kak. Gue mau lo tetap jadi kakak gue. Dan gue juga mau kak Ikky jadi kakak gue. Gue mau lo berdua jadi kakak gue, Kak," kata Atha.
"Up to you, Tha! I'm tired!" Randa meninggalkan Atha keluar dari kamarnya.
***
Waktu sudah menunjukkan pukul 13:45 dan Rizky sudah duduk di kursi bagian pojok belakang sebelah kanan untuk menunggu kedatangan Rassya.
Dia membawa beberapa dokumen yang membuktikan bahwa Atha itu adalah adiknya dan bukan adik Randa. Rizky sudah sangat yakin sekali dengan hal itu.
Rassya datang dan masuk, celingukan mencari keberadaan Rizky. Hingga akhirnya Rizky yang melihat keberadaan Rassya melambaikan tangan ke arahnya.
Rassya menghampirinya dan duduk di kursi berhadapan dengan Rizky. "Mau nanya apa lo sama gue?" tanya Rassya tanpa basa-basi lagi.
"Gue tahu lo teman dekat Randa kan?" tanya balik Rizky. Membuat Rassya bingung mengangkat satu alisnya.
"Lo tahu tentang adiknya itu, Atha?" tanya Rizky lagi.
"Kenapa sih? Lo manggil gue suruh datang ke sini cuma mau nanyain itu doang?" kata Rassya.
"Gue kakak kandung Atha, Sya!" ucap Rizky.
"Kakak kandung Atha? Maksud lo?" Rassya terkejut.
"Atha sama Randa cuma sebatas hubungan angkat kan? Gue yakin lo pasti tahu ini."
"Gak, jawab gue dulu. Maksud lo bilang kalau Lo kakak kandung Atha itu gimana?" tanya Rassya.
"Gue ada ini." Rizky menunjukkan beberapa kertas berisi surat identitas Atha yang membuktikannya adanya hubungan dengan Rizky. Juga selembar foto yang ditunjukkan kepada Rassya.
Rassya mengambil foto itu dan melihatnya. Memang benar, ada kemiripan dengan wajah Atha yang dikenal adik angkat Randa itu dengan orang di foto ini.
"Lo tahu kan, kalau mereka cuma sebatas kakak adik angkat?" tanya Rizky.
"Kalau emang lo bener kakak kandungnya, kenapa lo gak datang dari dulu? Lo mau ngambil Atha dari temen gue setelah dua belas tahun lamanya?" ucap Rassya sinis menatap wajah Rizky.
"Lo nggak tahu apa yang selama ini gue rasain, Sya. Gue selama itu dibohongin oleh nenek gue. Nenek gue bilang kalau Atha adik gua itu udah meninggal bareng orang tua gue."
"Kenapa lo gak percaya sama nenek lo? Mungkin saja benar, Atha adik lo itu emang udah meninggal."
Rizky menggelengkan kepala. "Gue nggak percaya. Gue yakin adik gue masih hidup. Dan itu Atha, yang sekarang diangkat oleh Randa menjadi adiknya," katanya.
"Kasih tahu gue kalau lo tahu tentang hubungan mereka cuma sebatas kakak adik angkat, Sya," pinta Rizky berharap.
"Gue pengen ketemu sama adik gue, Sya. Gue pengen bawa dia pulang," katanya.
"Randa sama adiknya memang cuma sebatas kakak angkat. Tapi belum tentu juga Atha itu adik lo, Ki," jawab Rassya.
Lagi-lagi Rizky menggelengkan kepala tidak menyetujui perkataan Rassya. "Gue yakin dia itu emang adik gue. Gue ada firasat dekat dengan dia, ada kenangan yang tidak bisa dilupakan oleh seorang kakak. Waktu itu juga, dia pernah ke rumah gue dengan membawa sebuah bunga yang bunda gue suka. Tapi karena waktu itu gue belum tahu tentang hal ini, gue suruh dia pergi," ucap Rizky.
"Ya mungkin saja–"
"Gak, Sya. Apa lo belum puas lihat bukti-bukti surat ini, kartu keluarga, akte kelahiran sama foto yang di tangan lo itu," kata Rizky menyela.
Rassya juga memang yakin jika Rizky ini adalah kakaknya yang selama ini Randa ceritakan kepada teman-temannya bahwa Atha selalu menyebut nama 'kak Ikky' dalam tidurnya. Tetapi Rassya tidak setuju jika Rizky mengambil Atha dari tangan Randa.
Rassya tahu selama apa Randa menyayangi Atha sebagai adiknya. 12 tahun bukanlah waktu yang sedikit. Rassya tidak mau melihat teman dekatnya merasa kehilangan adiknya.
"Gue mau ngucapin terima kasih sama lo, Sya. Lo udah bantu gue buat dapetin informasi tentang adik gue. Gue permisi dulu!" Rizky keluar dari cafe ini.
Bersambung.
Rizky udah mengetahui bahwa Randa dan Atha memanglah anggota keluarga yang mempunyai status angkat. Tapi apakah bisa Rizky membawa Atha ke tangannya? Membawanya balik ke keluarga asal setelah 12 tahun menghilang?Ikuti terus keseruannya Atharrazka!!!
See you next chap!Vote!
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me? [LENGKAP]
Teen Fiction"Kenapa selalu aku yang disalahkan. Kenapa semua orang membenciku. Kenapa, Tuhan!" "Kenapa aku terlahir dengan takdir yang tak pernah mendapatkan kebahagiaan. Jika Engkau membenciku maka jemput saja aku, Tuhan. Aku lelah dengan kehidupan ini." Atha...