Jangan pernah mengeluh dengan kehidupan kamu yang sekarang. Nikmati saja prosesnya, ikuti alurnya, dan lihatlah nanti hasilnya.
Rizky di rumah bercerita kepada Shanti tentang kepergian Atha yang entah ke mana. Tentu saja, Shanti shock dengan cerita itu karena tak pernah menyangka jika Atha akan senekat itu.
"Gak mungkin Acha pergi jauh, Rizky. Acha masih kecil, lagipula dia punya uang dari mana coba," kata Shanti berusaha untuk tidak percaya dengan apa yang dikatakan Rizky.
"Rizky juga mikir gitu, Nek. Tapi Acha pasti beneran pergi, gak tahu ke mana yang pasti Acha pergi, Acha benci sama Rizky," balas Rizky.
Huft ....
Shanti mengembuskan napasnya. "Kamu sudah coba telpon Acha belum?" tanyanya."Udah, tapi hapenya gak aktif," jawab Rizky.
Sinar rembulan sudah memulai menyinari gelapnya malam. Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam. Rizky dan Shanti sedang membicarakan tentang kepergian Atha di ruang tengah.
Sementara Randa, di rumah ia mengurungkan diri di dalam kamar. Menyesali perbuatannya yang sudah membenci Atha dan meminta Atha pergi.
"Coba kalau gue gak suruh Atha pergi, mungkin dia masih ada di rumah gue. Lo di mana, Tha. Kakak khawatir sama lo," ucap Randa duduk di balkon kamar.
"Maafin kakak, Dek. Kakak sayang sama lo, kakak gak bermaksud buat nyuruh lo pergi sampe naik pesawat gini," tambahnya.
"Semoga lo baik-baik saja. Semoga lo bukan penumpang pesawat yang tadi pagi jatuh. Gue beneran khawatir sama lo gue takut lo pergi ninggalin gue, Tha." Randa histeris.
Randa sangat menyayangi Atha sebagai adiknya. Meskipun hanya sebatas hubungan kakak angkat, tapi Randa tak merasakan hubungan angkat itu.
"Randa, ayok makan dulu, Nak." Suara Arinda memanggil Randa dari luar.
Sama halnya dengan Randa, Arinda juga tadi sore setelah mendengar berita bahwa ada kecelakaan pesawat, ia terus menangis mengingat bahwa Atha pergi naik pesawat. Namun, Randa berhasil membuatnya tenang.
"Iya, Bunda. Nanti Randa keluar," sahut Randa.
Saat ini korban jatuhnya pesawat dengan nomor penerbangan DA12345 sudah ditemukan tujuh belas jiwa. Di antaranya adalah empat penumpang remaja, delapan penumpang orang tua, dan lima penumpang anak-anak.
Tim pencairan masih berusaha untuk mencari para korban lainnya, dan korban yang sudah ditemukan akan segera diidentifikasi identitasnya.
Setelah memanggil Randa di kamarnya, ketika Arinda melintasi ruang tengah Arinda kembali mendengar berita tentang jatuhnya pesawat, dan ia kembali mengingat Atha.
"Ya Tuhan, lindungilah Atha. Semoga Atha baik-baik saja," ucap Arinda berdoa.
"Bunda, berita apa itu?" tanya Randa menghampiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me? [LENGKAP]
Teen Fiction"Kenapa selalu aku yang disalahkan. Kenapa semua orang membenciku. Kenapa, Tuhan!" "Kenapa aku terlahir dengan takdir yang tak pernah mendapatkan kebahagiaan. Jika Engkau membenciku maka jemput saja aku, Tuhan. Aku lelah dengan kehidupan ini." Atha...