"Jadi gitu ceritanya, Ran," ucap Reyhan setelah menceritakan tentang Alvin kepada Randa.
Saat ini mereka tengah berada di suatu tempat. Atau lebih umumnya biasa dikenal basecamp. Kali ini Randa tidak membawa Atha, ia membiarkan Atha di rumah, bahkan ia tidak menjemputnya saat pulang sekolah.
"Jadi orang tua lo tahu gitu tentang si Alvin?" tanya Randa memastikan.
"Ya enggak lah, Nyet. Ya kali orang tua gue tahu tentang si Alvin. Dipikir mereka urus apa. Maksud gue itu, orang tua gue itu tahu tentang orang tuanya si Alvin. Gitu." Reyhan memperjelas.
Randa hanya ber-oh-ria saja menanggapinya. Seraya menganggukkan kepala.
"Ya udah, gimana kalau kita bantu si Alvin?" saran Randa.
"Mau bantu pake cara apa?" tanya Rassya.
"Nah bener tuh. Pake cara apa? Kita mana ada duit sebanyak itu coba," timpal Reyhan.
Randa sedikit berpikir. Kemudian semenit kemudian ia mendapatkan ide untuk membantu Alvin.
"Lo berdua pada punya tabungan kan?" tanya Randa.
"Punya sih, tapi tabungan gue gak mungkin cukup buat bantu si Alvin. Seraya kan motornya mahal banget," jawab Reyhan.
Yah ketiga pemuda ini berinisiatif ingin membantu sahabatnya dengan cara membeli kembali motor Alvin yang sudah dijual itu. Orang tua Reyhan memberitahu Reyhan di mana Alvin menjual motor itu.
"Kita kumpulin aja semuanya uang tabungan kita bertiga, siapa tahu cukup kan. Kalau misalnya gak cukup ya kita cari tambahan dengan cara apa gitu kayak misalnya jualan atau apa," saran lagi Randa.
"Oke gue setuju sih. Ya udah nanti malam kita kumpul lagi gimana?" kata Rassya menyetujui.
"Oke gue juga setuju," sahut Reyhan.
"Oke sip. Kita bantu temen kita sama-sama. Ya udah sekarang gue harus pulang dulu. Ketemu di sini nanti malam jam delapan ya."
***
Atha dengan langkah yang ragu dan ketakutan, ia memberanikan diri untuk masuk ke dalam rumah. Atha takut jika nanti di dalam akan bertemu dengan neneknya
"Semoga nenek gak ada di rumah," ucap Atha berharap.
Langkah demi langkah perlahan Atha langkah, tiba-tiba dari belakang pundaknya ada yang menepuk seketika Atha diam ketakutan.
Dengan memberanikan diri Atha melihat siapa orangnya yang menepuk pundaknya itu.
"Lagi ngapain, Bro. Kenapa jalan seperti orang mau maling gitu, hm?" tanyanya.
Atha seketika lega setelah mengetahui itu bukan neneknya. Atha sudah mengeluarkan keringat dingin karena takut.
"Kekek ...," ucapnya. Yah dia adalah Surya kakeknya dan suaminya Risma.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me? [LENGKAP]
Teen Fiction"Kenapa selalu aku yang disalahkan. Kenapa semua orang membenciku. Kenapa, Tuhan!" "Kenapa aku terlahir dengan takdir yang tak pernah mendapatkan kebahagiaan. Jika Engkau membenciku maka jemput saja aku, Tuhan. Aku lelah dengan kehidupan ini." Atha...