64. Berbohong Pada Arinda

142 33 7
                                    

Saat bagaskara menghangatkan dunia dan burung pun ikut menyapa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat bagaskara menghangatkan dunia dan burung pun ikut menyapa. Bumantara terlihat sangat cerah sekali tidak ada tanda akan turun hujan di pagi hari.

Randa yang semalam pulang jam 23:15 dan tidur di atas jam 12, sekarang ia masih meringkuk di bawah hangatnya selimut.

Waktu sudah menunjukkan pukul 08:20, namun Randa yang masih mengantuk tidak seperti Atha yang sudah mandi, sarapan dan siap untuk beraktivitas.

Atha mengenakan kaos oblong hitam dengan celana selutut. Pakaian ala rumahan karena hari ini tidak sekolah atau tepatnya hari libur.

"Kak Del gak keliatan dari pagi, Bund," ucap Atha.

"Keluar dia ada jadwal apa gitu gak tahu bunda urusan kuliah," jawab Arinda. Atha merespons dengan menganggukkan kepalanya.

"Oh iya kakak kamu di kamar bangunin gih udah siang masih tidur aja tuh anak. Bangun suruh Bunda gitu," perintah Arinda.

"Iya, Bund." Atha pun menurut untuk membangunkan Randa.

Tahu Atha tidak akan mungkin secepat kilat bisa membangunkan Randa. Maka dari itu ia membawa air 1 gelas.

Saat sampai di depan pintu kamar Randa. Atha langsung masuk kebetulan pintunya tidak dikunci.

Terlihat seorang pemuda dengan mengenakan kaos dalam dan celana di atas lulut sedang tidur terlentang menghadap atas.

"Kak Randa." Atha menggoyangkan tangan Randa.

"Kak bangun, udah siang." Atha menepuk pipi Randa.

"Hm, aku masih ngantuk sayang," ucap Randa dengan mata yang terpejam.

"Dih, apaan sayang sayang. Bangun tuh udah dipanggil sama bunda," sinis Atha. Namun tak ada respons dari Randa.

"Ck. Bangun gak kalau gak bangun Atha siram nih ya," ancam Atha. Lagi-lagi Randa tak merespons ia masih setia di alam mimpi.

Byurr!!!

"Akh sialan anak anjing!" sarkas Randa terbangun ketika Atha menyiramkan segelas air itu ke wajah Randa.

Atha bangkit ketakutan sepertinya ia salah dan sangat salah hingga membuat Randa berkata seperti itu. "Maaf, Kak. Atha gak sengaja," ucapnya.

Randa yang posisinya terduduk dengan wajah yang basah, menatap Atha dengan tatapan devil.

"Sialan lo, Tha. Ngapain nyiram gue? Ganggu orang tidur aja," ucap Randa kesal.

"Maaf, Kak. Lagian Kak Randa dibangunin gak bangun-bangun dari tadi. Ya udah Atha siram," jawab Atha menundukkan kepala.

"Keluar sana lo ah. Ganggu aja gak tau lagi mimpi indah apa. Sana," usir Randa.

Atha pun menurut keluar dari kamar Randa. Ia tak mau membuat kakaknya semakin marah karena ulahnya barusan.

Why Me? [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang