Baskara berada di atas kepala, membuat siapapun kehausan membutuhkan air mineral. Randa keluar dari mobil Delisha, mereka sampai di rumah Arinda.
"Rumah lo masih kayak gini aja, Ran," ucap Delisha ketika ia turun dari mobil dan melihat keadaan rumah.
"Mau lo kayak gimana? Mau dijadiin istana? Sini duitnya buat bayar renovasi," balas Randa.
Randa kemudian masuk dengan diikuti Delisha di belakangnya. Keadaan rumah sepi seperti tidak ada penghuni, padahal pasti di dalam ada bundanya.
"Bunda ...," teriak Randa.
"Bunda ..., ini Randa, Bunda," teriaknya lagi ketika tidak ada sahutan.
"Bunda lo nggak ada kali, ya udah sih ini kan rumah lo, nggak apa-apa kali masuk," ucap Delisha seraya berkutik dengan ponselnya.
"Oh iya juga ya, gue lupa." Kemudian Randa menekan knop pintu dan membukanya, lalu masuk.
"Halah emang otak lo tuh dari dulu nggak pernah berubah posisinya, selalu aja miring," cibir Delisha yang berjalan mengikuti Randa masuk.
"Bacot lo Delisha."
Randa memasuki dapur, dan ia langsung menemukan keberadaan Arinda di sana sedang menyiapkan beberapa makan siang.
"Bunda .... Randa tadi manggilin loh di luar, kirain Bunda nggak ada," ucap Randa.
"Oh ya? Bunda nggak denger sih soalnya jauh jaraknya," jawab Arinda dengan tidak menoleh.
"Tante ...."
Ketika mendengar kata 'tante' dari mulut Delisha, Arinda seketika langsung menghentikan aktivitasnya, dan menoleh ke arah Delisha.
"Thara? Ini beneran Thara kan?" tanya Arinda girang. Delisha mengangguk seraya tersenyum.
Delisha Thara Nasyitha, Putri tunggal dari kakak Arinda yang sudah lama kuliah di luar negeri. Dia berasal dari keluarga kaya raya yang sibuk, kedua orang tuanya selalu berpindah tempat demi kepentingan pekerjaan, dan dirinya menjalani kehidupan pendidikan di luar negeri belakangan ini. Dan sekarang dirinya hadir di hadapan Arinda membawa sejuta senyuman.
"Ya ampun udah besar ya kamu, kapan ke sini?" Arinda memegang kedua pipi Delisha.
"Tadi barusan, bareng Randa," jawab Delisha.
"Masa sih? Kok Tante nggak tahu?" Arinda memasang wajah cemberut.
"Ya Delisha juga nggak tahu, hehe," jawab Delisha dengan tawa.
"Oh ya Tante tadi masak banyak loh, kita makan dulu ya," ajak Arinda.
"Aduh tante ngerepotin banget. Tapi nggak apa-apa sih soalnya Delisha laper banget, hehe," kata Delisha dengan tertawa.
Ketika Delisha menoleh ke arah meja makan, ia mendapati kehadiran Randa dengan piring yang sudah bersih hanya tersisa warna kuah sayuran saja.
"Lah woy Randa, gila lu udah makan aja," cibir Delisha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me? [LENGKAP]
Teen Fiction"Kenapa selalu aku yang disalahkan. Kenapa semua orang membenciku. Kenapa, Tuhan!" "Kenapa aku terlahir dengan takdir yang tak pernah mendapatkan kebahagiaan. Jika Engkau membenciku maka jemput saja aku, Tuhan. Aku lelah dengan kehidupan ini." Atha...