14. Kena Marah Nenek

259 26 0
                                    

Randa melanjutkan pencariannya untuk mencari Atha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Randa melanjutkan pencariannya untuk mencari Atha. Ia sangat mengkhawatirkan Atha karena Randa tahu Atha takut dengan petir. Juga mengkhawatirkan keadaan Atha yang memiliki penyakit asma.

Randa membelah jalanan di bawah derasnya hujan membasahi kota. Saat Randa melewati sekolahnya, samar-samar ia melihat seseorang di halte sedang berteduh.

"Itu Atha bukan ya?" tanya Randa. Tanpa pikir panjang lagi ia menghampirinya.

Dan betapa terkejutnya saat dugaan Randa benar jika itu adalah Atha. Atha sedang berjuang untuk mendapatkan oksigen. Randa mematikan mesin motor dan segera berlari menghampiri Atha.

"Tha!!!"

"Kak tolongin Atha." Atha memegang dadanya yang sesak. Kesadaran hampir meninggalkannya.

Randa melepaskan jas hujan yang dikenakannya. Kemudian menarik Atha membawanya ke dalam pelukan. Randa mengusap lembut kepala Atha dan menyisir rambutnya.

"Tha lo dengerin detak jantung gue aja, Tha. Lo tenang ya, dengerin aja detak jantung gue," perintah Randa.

Atha yang menurut, mendengarkan detak jantung Randa yang berdegup dengan tenang. Pelukan seorang kakak yang hangat dan nyaman. Perlahan Atha mulai tenang dan sedikit demi sedikit Atha berhasil mendapatkan oksigen.

"Tha lo kenapa ada di sini sih. Lo diusir nenek ya?" tanya Randa dengan masih menyisir rambut Atha dengan tangannya.

Atha yang sudah merasa tenang dan stabil menghirup udara, melepaskan pelukannya dari Randa. Atha menggelengkan kepala. "Nenek gak salah, Kak. Atha gak diusir sama nenek," ucap Atha.

"Terus kenapa lo ada di sini? Lo mau ninggalin gue? Lo mau pergi dari rumah?" Randa memberikan pertanyaan beruntun.

Lagi-lagi Atha menggelengkan kepala. "Gue tadi sore bingung mau pulang sama siapa atau naik apa, terus gerimis. Gue balik lagi ke sini buat nunggu gerimisnya hilang. Tapi bukannya hilang malah tambah deras. Ya udah gue terjebak hujan sampe sekarang," jelas Atha.

"Maksud lo, Tha? Berarti-"

"Iya, Kak. Tadi sore waktu selesai main basket gue ke toilet dulu pas balik masuk club lo udah gak ada, dan gue lihat motor lo Kak di parkiran juga gak ada," ucap Atha.

"Maafin gue ya, Tha. Gue yang salah, gue yang ninggalin lo." Randa lagi menarik Atha masuk ke dalam pelukannya.

"Gak apa-apa, Kak. Gak sepenuhnya salah lo."

***

Tepat jam 19:45. Hujan sudah berhenti mengguyur kota. Randa dan Atha segera menaiki motornya untuk pulang. Hari akan semakin gelap mereka harus segera pulang dan mengganti pakaiannya yang sedikit basah.

"Bawanya jangan ngebut-ngebut ya, Kak. Jalanan licin gue takut," pinta Atha.

"Iya, Tha. Gue tahu, lo tenang aja." Randa menyalakan mesin motor dan melaju menuju rumah untuk pulang.

Why Me? [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang