58. Mencari Alvin

94 18 0
                                    

Tepat pada pukul 15:20 setelah pulang sekolah, Randa dan teman-tenannya kini dalam perjalanan menuju rumah Alvin menggunakan motornya masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat pada pukul 15:20 setelah pulang sekolah, Randa dan teman-tenannya kini dalam perjalanan menuju rumah Alvin menggunakan motornya masing-masing.

Atha yang ikut dengan Randa duduk di jok belakang dan berpegangan erat pada baju Randa. Membuat Randa sedikit tidak nyaman.

"Kak jangan nyalip dong, Atha takut," ucap Atha dengan mata tertutup.

"Lebay banget sih, udah diem aja lo," sahut Randa.

Dengan membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk sampai di rumah Alvin, mereka kini sampai di pekarangan rumah bernuansa putih.

"Tuhkan, rumahnya sepi," ucap Reyhan.

Tiba-tiba dari arah belakang mereka, datang seorang ibu-ibu yang entah dari mana atau mau ke mana menghampiri mereka berempat.

"Dek .... Nyamperin Alvin ya?" tanyanya.

Randa berbalik untuk melihat sumber suara. "Iya, Bu. Rumahnya kok kayak sepi gini sih," jawab Randa.

"Alvin sama orang tuanya kemarin sih pergi, karena rumah ini udah bukan rumah mereka lagi," kata ibu itu.

"Maksudnya, Bu? Rumah ini dijual gitu?" tanya Reyhan yang berada di samping Randa.

"Kalau masalah itu sih Ibu kurang tahu, tapi kemarin tuh mereka pergi bawa barang-barang, kayaknya mereka pindah deh," jawab ibu itu.

"Tahu nggak mereka pergi ke mana, Bu?" tanya lagi Reyhan.

Ibu itu menggelengkan kepala. "Kurang tahu sih mereka pergi ke mana," katanya.

"Ya udah Bu, makasih kalau gitu ya Bu," ucap Randa.

Sedangkan di sisi lain, Alvin sedang duduk di bawah pohon mangga yang lebat dengan dedaunan.

"Gue mesti gimana. Nggak mungkin gue ambil kuliah dalam kondisi yang seperti sekarang. Kasihan mama sama papa," monolog Alvin.

"Buat bayar ujian sekolah aja pasti mereka nggak punya, apalagi buat biayain gue kuliah," monolognya lagi.

Alvin terus bermonolog berbicara dengan dirinya sendiri. Meratapi nasibnya dan memikirkan masa depannya. Tanpa disadari waktu tetap berjalan dan kini menunjukkan sore hari pukul 16.00.

Sejak tadi pagi, ia belum sempat mengaktifkan ponselnya. Hanya dipegang namun tidak diaktifkan. Sekarang kini Alvin membuka ponselnya dan menyalakan data seluler, ketika itu banyak pesan yang masuk dari grup yang berisi dirinya dan teman-temannya, pesan pribadi dari Randa, Rassya, dan Reyhan.

"Ran, Ran, Ran, si Alvin ngetik tuh." Reyhan heboh menunjukkan ponselnya kepada Randa.

Saat ini mereka sedang berkumpul di rumah Rassya, ke sana kemari mereka sudah mencari Alvin, tapi mereka tidak menemukannya.

Sesaat kemudian, muncul pesan di ponsel Reyhan, balasan dari Alvin.

"Rey, sorry ya baru bales, soalnya gue sibuk. Kasih tahu si Randa sama si Rassya, gue minta maaf gitu. Soalnya gue pindah rumah, jadi gue beres-beres gitu."

Why Me? [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang