KHUSUS IDUL ADHA

115 14 0
                                    

Takbir berkumandang, mengagungkan kebesaran-Nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Takbir berkumandang, mengagungkan kebesaran-Nya. Meskipun lebaran kali ini tak saling pandang, hati selalu terpenuhi dengan maknanya.
Selamat Hari Raya
Idul Adha 1443 Hijriyah.


Happy Reading!

Atha bersiap mengenakan pakaian muslim untuk segera berangkat ke lapangan tempat untuk melaksanakan sholat ied. Randa yang malah masih duduk santai di sofa bawah dengan keadaan belum mandi.

Arinda yang sibuk di dapur menyiapkan masakan daging dan kue sejak tadi malam. Entahlah Arinda tidur atau tidak, yang jelas Atha tidak mengetahui. Hanya author yang tahu :)

Atha masuk dapur namun sebelumnya ia berdebat dulu dengan Randa saat di ruang tengah. Menyuruh Randa untuk mandi, namun Randa kekeh menolak tidak mau.

"Bunda ...." Atha memanggil Arinda.

"Kenapa, Sayang?" sahut Arinda yang sibuk di alat penggorengan.

"Itu kak Randa, gak mau mandi. Udah disuruh juga sama Atha, tapi tetap gak mau," ucap Atha mengadu.

Arinda menggelengkan kepalanya. "Emang dasar itu perjaka satu. Udah biarin aja nanti juga mandi sendiri. Kamu mau makan ya?" kata Arinda.

Atha duduk di meja makan dengan dihidangkan beberapa makanan yang siap santap.

"Enggak, bunda. Idul Adha kan gak boleh makan sebelum sholat ied," jawab Atha.

"Ya udah kamu jangan di dapur gih, banyak minyak nih nanti baju kamu kena lagi jadi kotor." Arinda meminta Atha keluar dari dapur.

"Ya udah, bunda. Atha pergi ya." Atha bangkit dan hendak berjalan. "Oh ya bunda, boleh gak, habis sholat ied, Atha ke rumah kak Ikky," ucap Atha meminta.

Arinda menghentikan aktivitasnya. Kemudian menoleh ke arah Atha seraya tersenyum. "Bunda gak bisa larang kamu buat ketemu sama mereka," katanya.

Atha pun tak menjawab, mengerti apa yang dikatakan oleh Arinda. Kemudian melanjutkan perjalanan keluar dari dapur.

Saat sampai di ruang tengah, ia tak melihat lagi Randa berada di sana. Pikirnya Randa sudah mandi, kemudian Atha kembali ke kamarnya.

Waktu masih menunjukkan pukul setengah enam. Masih banyak waktu untuk bersantai seperti Randa.

Atha melintasi kamar Randa, pintu kamar tidak tertutup dan Atha melihat Randa bersemayam di atas kasur dengan menelungkupkan tubuhnya.

"Astaga, Kak. Malah tidur lagi," ucap Atha. Kemudian masuk kamar Randa.

"Mandi, buruan." Atha menarik Randa.

"Huaaa, gue ngantuk, Tha. Emang jam berapa sih," sahut Randa.

"Udah mau jam tujuh ini. Entar keburu siang, telat ikut sholat ied," jawab Atha.

"Ck, masih lama. Udah gue mau tidur lagi, gue ngantuk." Randa kembali menarik selimutnya.

Why Me? [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang