34. Pizza

473 43 4
                                    

Masih dengan bibir yang manyun, Rara menuruti perintah Gunawan dan cekrek kamera Gunawan berhasil mengabadikannya.

KAKAAAAK....... "pekik Rara tak terima

Apa ih, jangan teriak nanti kedengeran keluar dikira ngapain loh "goda Gunawan, saat ini mereka sedang terjebak lampu merah

Hapus Ka "Rara menepuk-nepuk punggung lengan Gunawan pelan

Janganlah, buat koleksi bagus juga "ledek Gunawan

Kakak ih, jelek itu buat apa "Rara terus menepuk-nepuk punggung lengan Gunawan

Ini kalo kamu pukulin terus aku ga fokus nyetir loh, lampunya udah hijau tuh "ucap Gunawan

Kak hapus ya, Rara malu "ucap Rara memohon

Iya, nanti aku hapus ya "ucap Gunawan lembut, padahal dia sama sekali tidak berniat untuk menghapusnya

Beneran? "tanya Rara memastikan

Iya. Kita beli pizza yuk, aku lagi pengen nih "ucap Gunawan mengalihkan agar Rara tidak terus membahas fotonya

Yuk, drive thru aja ya Kak, makannya di apart Rara, mau kan? "tanya Rara was-was

Boleh? "Gunawan berbalik tanya

Kan Rara yang ajak Kak "Rara sedikit kesal

Oke "Gunawan setuju

Gunawan mengarahkan mobilnya ke outlet pizza terkenal itu. Setelah menunggu beberapa menit pesanan mereka selesai dan segera menuju apartemen Rara.

Assalamualaikum. Masuk Kak "Rara membukakan pintu apartnya

Waalaikumsalam "jawab Dini dari arah dalam

Gunawan mengikuti langkah Rara masuk ke dalam apartemennya.

Eh ada tamu, silahkan Bang "ucap Dini yang kaget melihat Gunawan ada disana

Makasih Din "ucap Gunawan dan duduk di sofa

Kakak mau cuci tangan dulu ga? "tanya Rara

Boleh, dimana? "tanya Gunawan

Rara menunjukkan tempatnya, lalu mereka mencuci tangannya sebelum makan.

Din sini kita makan, Kak Gun beliin kita pizza nih "ucap Rara agak teriak karena Dini sudah kembali ke kamarnya

Aku mau mandi dulu Ra "ucap Dini berbohong karena ia tidak mau mengganggu Rara

Gunawan dan Rara segera melahap pizza yang mereka beli. Entah laper atau memang doyan, satu porsi pizza ukuran medium mereka habiskan berdua.

Kamu doyan apa laper Ra? "tanya Gunawan yang sedikit tak percaya melihat kotak pizza itu kosong, karena biasanya ia hanya akan memakan 1-2 potong pizza

Kakak juga ih "ucap Rara tak mau kalah, lalu sedetik kemudian mereka sama-sama tertawa kecil

Kak maaf ya harus makan disini, Rara.. "ucapan Rara terpotong eh Gunawan

Takut banyak kamera yang mengintai kan? "ucap Gunawan tertawa kecil

Masalahnya Rara sedikit risih kalo harus selalu diberitakan tentang urusan pribadi "ucap Rara tak suka

Iya, aku juga paham, santai aja Ra, lebih nyaman disini juga kok. Coba kalo tadi makan disana, kita malu juga makan banyak "Gunawan melucu mencoba membuat Rara tidak memikirkan hal itu

Iya juga ya "Rara terkekeh

Tahun baru pasti kamu ada nyanyi ya Ra? "tanya Gunawan

Iya Kak, kenapa? "tanya Rara was-was

Apa dia mau ngajak gue ketemu sama orangtuanya juga "gumam Rara dalam hati teringat cerita Putri

Gapapa, dimana? "tanya Gunawan

Ancol. Kak masih minat ke Lembang ga? "kini Rara yang bertanya

Banget dong, kapan kita kesana? "tanya Gunawan to the point

Dih siapa yang mau ngajakin Kakak? "gurau Rara

Kamu sudah janji dan harus ditepati "tegas Gunawan

Iya-iya. Mungkin tanggal 6 atau 7 januari Kak, bisa? "tanya Rara

Emang kamu ga ada libur tahun baru Ra? "tanya balik Gunawan

Tanggal 3-5 Rara ada shooting ftv, jadwal dadakan itu, semoga waktunya ga nambah "jawab Rara malas

Hebat sekarang jadi aktris juga "puji Gunawan, tapi Rara hanya tersenyum kecut

Kenapa sih? Kok gitu banget ekspresinya? "kata Gunawan yang menangkap sinyal malas dari Rara

Gapapa, sebenernya Rara males shooting ftv, tapi mau gimana lagi, bagian dari promo "ucap Rara datar

Harus semangat dong, kamu bersyukur dapet pengalaman baru lagi, ini pertama kali kan? "Gunawan mencoba menyemangati

Iya sih pertama kali, tapi ga tau kenapa kurang semangat aja "ucap Rara

Semangat dong, kan kita mau liburan "ucap Gunawan dengan senyum sumringah

Jadi Kakak bisa? "tanya Rara antusias

Bisa "singkat Gunawan

Rara pun senang mendengar jawaban Gunawan. Mereka melanjutkan dengan obrolan-obrolan ringan dengan topik yang random. Sampai akhirnya Gunawan pamit.

Lo mandi apa tidur Din? "sindir Rara yang telah mengantarkan Gunawan sampai pintu

Gue ga mau ganggu yang lagi asyik "goda Dini

Apasih? "Rara tersipu malu

Ternyata lo pergi sama dia, berarti kemaren nggym juga bareng dia ya? "selidik Dini yang melihat barbel Rara

Menurut lo? "Rara balik bertanya

Gue ga ikut ke Lembang ya, gue pulang ke rumah aja "ucap Dini

Kenapa? Ibu lo nyuruh balik? "tanya Rara

Kagak. Kan lo udah ada yang nemenin "ucap Dini

Lo nguping ya? "tajam Rara

Gue ga budeg, kalian kan bukan bisik-bisik ngomongnya. Tapi emang gue nguping sih, sengaja gue mandi setelah Bang Gun bilang bisa ke Lembang, hahaha "Dini tertawa dengan santainya

Lo tuh ya "kesal Rara sedikit mendorong bahu Dini

Beda banget ya lo saat sama Mario dan Bang Gun. Kalo sama Mario tuh muka ditekut terus, kalo sama Bang Gun ceria terus "ucap Dini

Kak Gun tuh orangnya asyik. Dia tuh sangat menghargai privacy, tidak pernah memaksakan. Ga kepoan juga kayak si Mario "ucap Rara

Jadi kalian makin deket nih ceritanya? "selidik Dini

Gue ga tau ya Din. Makin deket dalam arti kita sering berkabar atau jalan bareng sih iya, tapi kalo untuk perasaan sih gue rasa enggak ya. Selama kita jalan ga pernah bahas soal perasaan "cerita Rara

Mungkin belum Ra, butuh waktu, kalian kan kenal juga baru. Tapi menurut gue Bang Gun juga ada rasa sama lo "tutur Dini

Ga tau deh Din. Tapi gue rasa emang dia tuh baik banget sama gue. Dia bikin gue nyaman. Gue juga ga tau kenapa tiba-tiba ajak dia ke Lembang. Dan barbel ini, awalnya gue modus doang biar bisa pergi bareng dia, sekarang malah dia yang nyemangatin gue buat olahraga. Gue inget, Aulia bilang kalo Kak Gun itu orangnya cuek abis, dingin, irit ngomong, tapi selama ini ga ada itu semua. Malah dia selalu bisa mencairkan suasana. Kalo ngomong sama gue tuh lembut banget, gimana gue ga meleleh Din "akhirnya Rara mencurahkan perasaannya

Iya, gue bisa liat kok kalau lo nyaman sama dia. Gue seneng bisa liat senyum bahagia lo setelah sekian lama gue hanya liat senyum pura-pura lo. Nia tau soal ini? "tanya Dini

Kak Gun sama gue tuh sama, menurut dia pertemanan kita ini tidak perlu diceritakan pada siapapun dan gue setuju iti, walaupun Nia adalah sahabat gue dan adeknya Kak Gun. Tapi pasti Nia, Hari dan Putri tau soal dinner itu "cerita Rara

Dini mengangguk, dia paham betul sifat Rara. Sebersit harapan timbul dari hati Dini, yang awalnya pertemanan bisa menjadi hubungan yang lebih serius. Dia bisa melihat hari-hari Rara yang semakin ceria walaupun pekerjaan Rara penuh dengan drama.

Berjuang BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang