66. Klarifikasi

508 54 10
                                    

Hari ini Rara dan Mario kembali bertemu. Mereka harus menyanyi di salah satu acara tv. Rara sudah bertekad untuk menyelesaikan perkaranya dengan Mario sesuai permintaan Gunawan. Rara mencoba bersikap lebih baik pada Mario, ia tidak ingin Mario berulah nantinya.

Ternyata diluar dugaan Rara dan Mario, hari ini banyak wartawan yang sudah menunggu klarifikasi mereka tentang hubungannya saat ini.

Gimana, kalian mau klarifikasi ga? "tanya manajer Mario

Aku mau ngomong sama Mario dulu berdua, bisa kan? "pinta Rara

Ya sudah nanti saya bilang sama mereka untuk menunggu kalian "ucap manajer Mario

Aku mau bicara sama kamu "ucap Rara seraya melangkahkan kakinya menjauh dari tempat itu

Mario mengikuti langkah Rara. Kali ini dia sudah siap dengan apa yang akan Rara katakan.

Maaf "ucap Mario tertunduk saat sudah duduk disamping Rara

Aku menghargai perasaan kamu, aku juga tidak menyalahkan itu. Tapi aku kecewa kenapa kamu harus bertindak sejauh ini. Apa kamu ga mikirin dampaknya? "kesal Rara

Aku terlalu senang dengan perubahan sikap kamu ke aku. Seharusnya aku lebih bisa menahan perasaanku tidak seperti ini "ucap Mario menyesal

Kamu masih butuh jawaban dari aku? "tanya Rara

Tidak Ra, aku sudah cukup tahu diri. Aku tahu kamu menolakku "lirih Mario

Maaf aku ga bisa membalas perasaan kamu. Aku harap kamu bisa mengerti dan tidak memaksa lagi "pinta Rara

Iya Ra, aku akan menghargai keputusan kamu, aku tahu hati tidak bisa dipaksakan. Aku minta maaf karena kebodohanku kita terjebak dalam ekspektasi netizen "ucap Mario dengan penuh penyesalan

Hmmm.. Kita hadapi sama-sama. Kita tidak perlu membeberkan apa yang sebenarnya, cukup garis besarnya saja "ucap Rara

Kita harus ngomong apa? "tanya Mario, ia merasa sudah tidak bisa lagi berfikir

Kamu pasti tahu manajemen meminta kita untuk apa "ucap Rara tak suka

Iya, sekali lagi aku minta maaf Ra. Aku harap kita masih bisa berteman baik "harap Mario

Yaudah ayok kita temuin mereka "Rara beranjak dari duduknya dan menghampiri para wartawan yang sudah menunggunya

Tanpa basa-basi Rara dan Mario menjawab semua pertanyaan para wartawan. Sebelumnya mereka telah sepakat untuk tidak menjawab " iya atau tidak " mengenai ungkapan hati Mario kemarin. Mereka memilih kata "hubungan kita masih sama, seperti yang kalian lihat". Rara mulai risih dengan pertanyaan wartawan yang lebih dalam lagi soal pribadinya, ia memilih untuk pergi dengan alasan sudah ditunggu ditempat lain. Mario pun melakukan hal yang sama, kali ini ia tidak mau banyak bicara lagi pada media.

Bang Gun udah di depan "Rara mengangguk dan pergi meninggalkan Dini

Ternyata pandangan Mario mengikuti langkah Rara pergi. Samar-samar ia melihat Rara menyapa seseorang yang sedang bersandar di sebuah mobil. Lelaki itu mengelus kepala Rara kemudian membukakan pintu mobil untuk Rara.

Seperti ga asing. Jadi dia alasan kamu jaga jarak sama aku Ra "gumam Mario menatap ke arah Rara dengan sendu

Sementara di mobil
Gimana, udah ngomong sama Mario? "tanya Gunawan

Udah Kak, tadi juga udah klarifikasi sama beberapa media "sahut Rara

Tanggapan Mario? "tanya Gunawan lagi

Katanya dia cukup sadar diri dan tahu kalo aku menolaknya "Rara mengangkat kedua bahunya

Tadi saat media menanyakan kelanjutan hubungan kita, aku jawab hubungan kita masih sama seperti yang kalian lihat "tambah Rara

Mario setuju?

Harus, kan memang kenyataannya begitu. Kali ini dia lebih kalem Kak ga banyak omong kayak biasanya. Semoga dia ga lagi memaksakan perasaannya ke aku "harap Rara

Amiiin! Udah dong jangan cemberut terus. Aku mau kasih tahu kamu sesuatu "Gunawan menggenggam tangan kanan Rara

Apa Kak?

Nanti juga kamu tahu. Sekarang kita mau kemana dulu? "tanya Gunawan

Beli kopi boleh ya? "Rara memasang muka gemas

Iya sayang, kebetulan aku juga lagi pengen "sahut Gunawan

Beberapa menit kemudian mereka sampai di salah satu outlet coffe ternama. Setelah memesan untuk dirinya dan Rara, Gunawan kembali ke mobil. Saat sampai didepan pintu mobil, ponselnya berbunyi tanda panggilan masuk.

Ya Aul

Gun lo sibuk ga hari ini?

Enggak, kenapa?

Gue butuh bantuan lo. Cahu sih lebih tepatnya yang butuh bantuan. Kita ketemu di caffe kemang ya jam makan siang, lo bisa kan?

Yaudah gue kesana sekarang "Gunawan menutup teleponnya dan masuk ke mobil

Sayang, kita temuin Aulia dulu gapapa kan? Katanya Cahu butuh bantuan aku "ucap Gunawan

Kak Cahu kenapa Kak? "tanya Rara

Aku juga ga tahu, tadi Aul belum bilang. Kita ke cafe kemang ya, sekalian makan siang "sahut Gunawan

1jam perjalanan akhirnya mereka sampai di cafe yang Aulia sebutkan. Gunawan dan Rara segera masuk dan mencari meja yang sudah Aulia infokan melalui chat. Mereka berjalan dengan tangan terus saling menggenggam. Setelah melewati beberapa meja akhirnya mereka bertemu.

Aulia dibuat kaget melihat Gunawan yang datang bersama Rara. Mata Aulia dan Rara bertemu, kemudian tatapan Aulia turun ke tangan Rara dan Gunawan, Aulia membulatkan matanya dan menutup mulutnya dengan tangannya. Rara yang tidak mengerti apa-apa hanya tersenyum kepada Aulia, Cahu dan ternyata disana ada seorang wanita yang duduk disamping Aulia.

Ya ampun kamu makin ganteng aja Gun "suara wanita itu menyadarkan semua

Kangen tahu "wanita itu kini bergelayut manja dilengan kiri Gunawan

Apasih "Gunawan menghempaskannya dengan sedikit kasar

Dia siapa? "tanya wanita itu menunjuk Rara

Ada apa Aul, Cahu? Katanya lo butuh bantuan gue "Gunawan tidak memperdulikan wanita tadi

Aulia yang merasa tidak enak pada Gunawan karena memintanya datang tanpa alasan yang jelas, terlebih lagi ada Rara disana langsung gelagapan. Sebenarnya Aulia diminta paksa oleh Alya untuk menghubungi Gunawan agar mereka bisa bertemu.

Lo duduk dulu deh Gun Ra "ucap Aulia

Ga usah, ada apa? "Gunawan enggan berlama-lama karena disana ada Alya

Sebenarnya Alya yang ada perlu sama lo, bukan gue "Cahu buka suara

Kita duluan ya "Aulia menarik tangan Cahu untuk pergi darisana. Ia takut Gunawan akan marah. Melihat Aulia dan Cahu pergi, Gunawan pun berniat pergi.

Eh mau kemana? "Alya menahan tangan Gunawan saat melangkahkan kakinya

Tadi yang minta gue kesini kan Aulia, sekarang dia udah pergi jadi gue juga harus pergi "ucap Gunawan datar

Aku datang buat kamu loh Gun, ayo kita duduk dulu, lunch bareng "ucap Alya dengan manja

Ga perlu "Gunawan menarik Rara dan pergi darisana tanpa memperdulikan Alya

Sedari tadi Rara hanya diam. Dia tidak tahu wanita itu siapa. Dan kenapa bisa bersama Aulia dan Cahu. Lalu kenapa Aulia pergi gitu aja tanpa mau menyapanya.

Kini Gunawan dan Rara sudah berada di mobil. Rara masih menahan keinginannya untuk bertanya.

Kita makan ditempat lain ya "ucap Ginawan lembut

Rara tidak menjawab, ia terus menatap Gunawan

Nanti aku jelasin "ucap Gunawan seolah tahu arti tatapan Rara

Berjuang BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang