99. Restu Kakek

370 54 13
                                    

Sayang, selama 26 tahun ini Indi ga pernah ngenalin teman perempuannya ke Mamih ataupun Papih. Satu-satunya teman wanita Indi yang kita tahu adalah Aulia. Itu pun Mamih tahu mereka berteman karena sering terlibat kerjasama dan tidak ada komunikasi diuar itu. Teman perempuannya Indi yang paling dekat itu ya Nyinyi, Ucu, Puja, Sharma dan Anjali "jelas Mamih panjang lebar

Rara tertunduk, perasaannya menjadi semakin merasa bersalah.

Ada apa sayang? "tanya Mamih

Maafin Rara ya Mih, ini pertama kalinya buat Kak Gun tapi jadinya seperti ini. Rara juga ga pernah menginginkan hal ini Mih "tiba-tiba air matanya menetes

Sayang, kakek dan Indi itu sangat dekat. Beda pendapat sering terjadi diantara mereka. Kalo yang lain bilang Indi cucu kesayangan kakek dan nenek, itu benar adanya. Sejak Indi masih dalam kandungan sampai usianya 2 tahun, kakek dan nenek ikut menjaganya karena saat itu kami tinggal bersama disini. Wajar jika sekarang kakek sangat mengkhawatirkan Indi. Sudah berkali-kali Kakek coba mengenalkan seorang gadis, tapi baru saja dikasih lihat fotonya Indi langsung menolak. Kakek khawatir kalo Indi terlalu fokus sama karirnya sampai lupa dengan dirinya sendiri. Saat kami tahu Indi punya kamu, bahagia dan gembira yang kami rasakan, begitupun dengan kakek. Hanya saja, kekhawatiran kakek yang berlebih membuat kakek seperti ini. Sudah ya, anak Mamih ga usah sedih terus. Mumpung kakek sama nenek ada disini, kita buat mereka jatuh cinta sama kamu "Mamih memeluk Rara diakhir kalimatnya

Caranya gimana Mih? "Rara memasang wajah memohon seperti anak kecil

Caranya sama seperti kamu membuat Indi jatuh cinta "Mamih mencubit pipi Rara gemas

Hmmm... Rara aja ga tahu apa yang buat Kak Gun jatuh cinta sama Rara "ucap Rara melemah

Yasudah berarti kamu cukup jadi diri sendiri sayang "sahut Mamih

Kayaknya seru banget ngobrolin apa sih, nenek ikut gabung boleh ga? "ucap Nenek yang baru saja bergabung

Boleh dong Nek, kita lagi cerita masa kecil Indi "jawab Mamih

Ohya.. Indi tuh waktu kecil manja sekali Ra, tapi sejak dia smp sudah mulai berubah menjadi lebih mandiri ya Dev "Mamih mengangguk mengiyakan

Sama kamu dia manja ga Ra? "tanya Nenek

Enggak Nek, justru Kak Gun yang ngemong Rara "jawab Rara canggung

Sayang, kamu ga perlu canggung sama Nenek, begitu juga sama Kakek ya, anggap saja tidak pernah terjadi apa-apa "Nenek mengelus kepala Rara

Iya Nek "ucap Rara sopan

Mereka pun melanjutkan pekerjaannya dengan diselingi berbagai cerita. Rara juga sudah tidak canggung lagi dengan Nenek, sekarang mereka sudah bisa berbagi canda dan tawa.

Mamih seneng deh sahur kali ini kita ga cuma berdua ya Pih "ucap Mamih saat semua sudah berkumpul di meja makan

Memangnya Indi sama Rara kemana? Bukannya Rara selalu menginap disini? "tanya Kakek

Mereka kan punya program sahur on the road Yah "sahut Papih

Oh bagus itu, tapi kok sekarang ada dirumah? "tanya Kakek lagi

Karena ada kakek dan nenek, masa kita tinggal sih Kek "jawab Gunawan

Baiknya cucu kakek, lusa juga kakek pulang kok "ucap Kakek

Loh sebentar sekali sayang, aku baru saja menikmati moment masak bersama mereka "ucap Nenek tak suka

Sudahlah jangan bicara terus, ayo kita makan sebelum waktunya imsak "pungkas Kakek

Setelah makan, keluarga ini melanjutkan dengan kegiatan membaca al-qur'an sambil menunggu waktu subuh. Kali ini Kakek ingin mengetahui bagaimana bacaan al-qur'an Rara. Ternyata diluar dugaan, selain suara Rara yang merdu, tajwid dan makhraj nya pun sangat fasih. Ini menambah nilai plus dimata Kakek. Sampai saat ini belum ada obrolan yang berarti diantara Rara dan Kakek.

Berjuang BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang