120. Pergi

367 55 27
                                    

Kakek dan Nenek masih berada dirumah Papih, Kakek berencana untuk menunggu Gunawan. Hubungan Papih dan Kakek juga masih tegang, walaupun sudah tidak lagi berdebat tapi mereka saling diam. Mamih sudah mencoba untuk membujuk Papih, tapi Papih masih keukeuh dengan sikapnya. Begitu juga dengan Nenek yang masih kesal dengan suaminya yang keras kepala itu. Bahkan ketiga cucunya pun enggan berkomunikasi dengan Kakek.

Dua hari sudah Gunawan berada di Surabaya, selama itu juga Rara terus memberinya semangat. Rara sama sekali tidak menunjukkan kegundahan hatinya saat berkomunikasi dengan Gunawan. Ayah dan Bunda juga sudah pulang ke Bandung dengan begitu tentu saja Dini juga kembali ke apartemen menemani Rara. Kalau kalian tanya bagaimana kabar Rara di media infotaiment? Jawabannya masih saja ramai, tapi kali ini giliran Mario yang dikejar untuk dimintai keterangan soal hubungannya dengan Rara. Tapi Mario tidak banyak bicara seperti biasanya. Tidak hanya Mario, saat ini Nialah yang paling dicari karena semua tahu Nia adalah sahabat Rara dan juga adik sepupu Gunawan, sudah pasti Nia banyak punya informasi mengenai hubungan mereka. Tapi seperti kita tahu, Nia ini jarang untuk tampil, dia lebih senang menghabiskan waktunya bersama Faul atau di kliniknya.

Siang ini Gunawan memberitahu Rara bahwa urusannya sudah selesai dan akan pulang ke Jakarta dengan penerbangan siang pukul 14.20.

Din kita berangkat jam satu ya, lo udah siapin barang-barang lo kan? "tanya Rara

Lo yakin Ra? "tanya Dini memastikan

Yakin Din. Gue lakukan ini biar Kak Gun punya waktu banyak bersama keluarganya tanpa harus mikirin gue. Gue juga mau ngeyakinin hati kita berdua, terutama hati gue, apa bisa kita berjauhan "sahut Rara

Gue udah tahu jawabannya, lo ga usah cari-cari lagi deh Ra "ucap Dini

Udahlah Din, itung-itung gue liburan juga kan "sela Rara

Oke kalo itu bisa buat lo lebih tenang "pungkas Dini

Tepat pukul 13.05 akhirnya Rara meninggalkan Jakarta bersama Dini. Mereka tidak menggunakan mobil Rara karena Rara tahu Gunawan bisa melakukan apa saja untuk mencarinya termasuk melacak keberadaan mobilnya. Saat diperjalanan Rara menerima pesan dari Gunawan.

My 🖤
Sayang 20 menit lagi aku take off, doakan aku ya. Jangan kemana-mana, aku langsung ke apart. Kangen kamu, I love you

Rara membalas pesan Gunawan

Rara
Rara selalu berdoa untuk kebaikan Kakak. Terimakasih banyak untuk semua kasih sayang, cinta dan ketulusan yang selalu Kakak berikan untuk Rara. Entah Rara bisa merasakan itu lagi atau enggak. Janji sama Rara ya, apapun yang terjadi harus tetap tersenyum dan bahagia. Maafin Rara yang banyak menyusahkan Kakak dan keluarga. Rara sayang Kakak

Setelah mengirimkan pesan itu, Rara langsung menonaktifkan ponselnya, bahkan Rara belum tahu pesan itu sudah terkirim atau belum.

Lo kenapa Ra? "tanya Dini karena melihat Rara menangis

Gue gapapa Din, cuma keinget dia "lirih Rara

Kalo lo ga yakin, kita balik aja ya "ucap Dini

Rara menggeleng, tapi matanya terus mengeluarkan air mata. Dini hanya bisa pasrah dengan keinginan Rara.

Gunawan sudah sampai Jakarta, kali ini ia dijemput oleh Hari dan Nia. Mereka juga khawatir dengan keadaan Rara, terlebih takut Rara mendengar perdebatan Papih dan Kakeknya.

Kini mereka sudah sampai didepan apartemen Rara. Tanpa menunggu lagi, Nia segera memencet bel. Berkali-kali tetap tidak ada respon dari dalam, pintu di ketuk pun tak membuahkan hasil.

Berjuang BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang