87. Princesnya Mamih

423 49 14
                                    

Dari kemarin princesnya Mamih udah disini dong "ucap Mamih merangkul Rara

Ucu semakin terlupakan "gurau Meli

Enggak dong, semuanya princes Mamih kok "Mamih memberi kode agar Meli dan Nia ikut kedalam pelukannya bersama Rara

Uni kok ga ajak Putri? "tanya Mamah

Yaah ga tahu ada Rara disini "jawab Ibu

Coba ditelepon aja Bu "saran Nia

Lain kali aja, barangkali hari ini sedang ada kerjaan, nanti dia panik "sahut Ibu

Mereka terus bercengkrama, menceritakan banyak hal terutama tentang kebiasaan wanita. Rara sudah tidak canggung lagi berada diantara mereka, karena keluarga ini sangat welcome dan tidak membedakan Rara.

Lebaran kali ini pulkam bawa Rara dong Mih "celetuk Nia

Kita tahun ini ga ke India Nyi, kan kemarin Indi sama Rara udah kesana, kita mau lebaran di Lembang "ucap Mamih

Lembang? "pekik semua kecuali Nia dan Rara

Rumah orangtuanya Rara? "tanya Nia

1000 buat Nyinyi "canda Mamih

Jadi dong tahun ini "ucap Ibu

Gapapa ya Uni kalo Abi dilangkah, aku udah pengen ngurus cucu nih "ucap Mamih

Sok-sok an pengen ngurus cucu, jadwal aja padat terus "ledek Meli

Kalo nanti ada cucu beda lagi dong, diatur ulang semuanya "ucap Mamih

Siap Ra? Kontrak gimana? "tanya Bunda

InsyaAllah siap Bunda kalo semuanya mendukung. Kalo kontrak sih, memang tidak ada aturannya soal menikah, itu mutlak hak Rara "jawab Rara sopan

Semua mendukung kok sayang "ucap Mamih karena ia tahu maksud dari ucapan Rara

Alhamdulillah jalannya mulus, biasanya kan yang kayak kalian-kalian ini suka kebentur sama kontrak "ucap Ibu

Jadi Uni ikhlas nih dilangkah Kakak? "goda Mamah lagi

Ikhlas kalo Indi sama Rara nya sudah siap lahir batin. Menikah bukan soal siapa lebih tua, tapi siapa yang lebih siap, gitu kan Ra? "ucap Ibu

InsyaAllah Bu "sahut Rara

Kini para gadis terpisah dengan para mommy. Nia, Meli dan Rara memilih bersantai dikamar Rara yang disediakan jika sedang menginap disini.

Siapa yang dekor ini Kak? "tanya Meli dengan mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan

Mamih dek "sahut Rara, ya kini Rara memanggil Meli dengan sebutan adek

Ya ampun, Mamih pikir Kak Rara anak umur 7 tahun kali ya "ucap Meli terkekeh karena kamar Rara benar-benar seperti taman salju, dari warna catnya, pemilihan sprei dan aksesoris-aksesorisnya semua bertema frozen

Lo ga risih Ra? "tanya Nia

Sama sekali enggak Ni, gue paham Mamih pengen punya anak perempuan. Katanya nanti kamar ini buat cucunya "sahut Rara

Untung Abang dapetnya lo, bisa ngertiin Mamih, kalo yang sama-sama had on lagi, mana bisa begini "ucap Nia

Mamih ga gitu kok Ni, beliau hanya lebih ekspresif aja, selama gue kenal Mamih tuh selalu menghargai orang lain, apapun bisa di diskusikan kok "bela Rara

Iya deh yang paham banget calon mertuanya "goda Nia

Rara tersenyum malu

Kak, bener udah siap nikah? Kakak masih muda loh, karir Kakak juga lagi di puncak "selidik Meli, ini juga salah satu pertanyaan titipan dari Kakek

Seperti kata Ibu, menikah bukan soal usia dek, kalau soal karir ga akan ada puasnya. Tujuan aku berkarir itu awalnya memang menyalurkan bakat, tapi ketika usaha Ayahku bangkrut tujuanya berubah yaitu membantu keuangan keluarga. Sekarang tujuan itu sudah tercapai, kalau bukan kita yang menentukan batasan siapa lagi. Dan yang pasti karena orangnya adalah Kak Gun "jelas Rara

Emang apa istimewanya Abang? "pancing Nia

Ayah selalu bilang, pertahankan orang yang membuat kita lebih dekat dengan Tuhan, itu aku rasain saat sama Kak Gun, bahkan dari awal kenal, dia sudah mengajak aku selalu ingat Allah. Jujur saja, aku belum kepikiran untuk mencari pasangan, tapi Allah begitu baik menghadirkan Kak Gun dihidup aku. Dimata aku, sosok suami idaman semuanya ada di dia, walaupun kita baru saling kenal. Lebay mungkin ya menurut kalian "kekeh Rara diakhir ucapannya

MasyaAllah "ucap Meli dan Nia

Ga lebay sama sekali Ra, emang dimata gue juga Abang seperti itu. Bagaimana dia memperlakukan gue dan Ucu sebagai adik perempuannya, itu gambaran bagaimana dia akan memperlakukan ratu hatinya "ucap Nia haru mengingat perlakuan Gunawan yang begitu menyayanginya

Tapi gue ga mau nikah sebelum semua keluarga merestui kita "lirih Rara mengingat restu Kakek yang belum ia dapat

Kakek, Papih dan Abang itu sifatnya sama Kak. Mereka itu sangat penyayang, walaupun wajahnya terlihat garang tapi hatinya sangat lembut. Untuk meluluhkan hati mereka, kita hanya perlu menunjukkan ketulusan kita Kak, tak perlu menjadi orang lain dan tak perlu menjadi yang mereka inginkan. Perlu waktu Kak, sabar ya, Abang juga ga diem aja kok, tugas Kakak hanya mendampingi Abang "Meli tersenyum manis diakhir kalimatnya

Adek gue bijak banget sih "Nia gemas mencubit hidung Meli

Nyinyi sakit ih "ringis Meli

Udah ah Ra jangan terlalu dipikirin, maklumin aja Kakek itu sudah tua jadi sifatnya balik lagi seperti anak kecil, selalu ingin dimengerti. Kakek ga serius kok Ra mau jodohin Abang. Lo aja bisa lulus dari ujian netizen yang jumlahnya ribuan, gunjang-ganjing berita lo sama Mario ga meruntuhkan pondasi lo sama Abang kan, ini mah cuma satu orang Ra, gue yakin kali ini lo pasti lulus juga "Nia menyemangati Rara

Mending beribu netizen deh Ni, ini orangtua loh, bisa kewalat kalo ga nurut "sela Rara

Eh ngomong-ngomong soal Mario, mulai besok Ucu shooting bareng dia tahu "celetuk Meli

Mending titip salam deh Ra "goda Nia

Apaan sih, 4 hari lagi juga ketemu, kita ada offair di Cirebon, males banget kan "ketus Rara

Eh kan dia shooting, kok masih bisa offair sih "heran Nia

Belum streaming Nyi, masih bisa ditinggal "sahut Meli

Sinetron dek? "tanya Rara

Series Kak, tayang sabtu-minggu aja hanya 10 episode "jelas Meli

Bisa bangun chemistry sama dia? "tanya Nia

Gue mah selalu bisa Nyi, tapi kemarin pas reading dia jutek banget tahu sama gue, sampe ditegur sama sutradara "kekeh Meli

Baper dia "sahut Nia

Ahahaha iya kayaknya, ada orang begitu makin gue sengajain deh panas-panasin, males banget ada cowok baperan "Meli memang julit dan jail

Emang kamu ngapain dek? "tanya Rara terkekeh

Aku pura-pura telepon Abang, terus aku sengajain tuh ngomong "sekarang berduaan terus ya Bang, salam sama Kakak, kalian hati-hati dijalan" agak kenceng tuh aku ngomongnya, terus Mbak Tut bilang si Mario langsung natap sinis ke aku coba, geli sendiri tahu aku Kak "cerita Meli penuh tawa

Sementara para gadis terus menggibah soal Mario, lain lagi ditempat sang mommy. Disana seperti sedang membicarakan hal serius.

Dev kalo Indi mau menikah akhir tahun ini, kenapa kalian belum melakukan persiapan? Waktunya ga banyak loh, apalagi kalian sama-sama sibuk "ucap Ibu

Selain kita belum membicarakan dengan orangtua Rara, sebenarnya ada hal penting yang mengganjal di hubungan mereka Uni "jelas Mamih

Apa itu? "kompak Ibu, Bunda dan Mamah

Apa Indi ga cerita ke kalian saat mengenalkan Rara? "tanya balik Mamih

Semua menggeleng

Lalu? "tanya Ibu

Berjuang BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang