Satu bulan berlalu, persiapan pernikahan sudah mencapai 95%, hanya tinggal mempersiapkan hal-hal kecil sebagai pelengkap. Tinggal 3 hari lagi hari pernikahan Gunawan dan Rara akan digelar. Rara dan Gunawan baru saja mengunggah foto-foto prewedding mereka di akun media sosialnya. Akad pernikahan mereka memang dibuat tertutup tapi untuk resepsi mereka berbesar hati untuk mau diliput. Ini juga sebagai tanda hormat Rara untuk manajemennya.
Tentu saja foto-foto ini menjadi berita paling hits saat itu. Banyak infotaiment yang memberitakannya. Seolah public dibuat kaget dengan kabar pernikahan mereka, pasalnya sejak mereka dikabarkan menggelar acara lamaran, Gunawan dan Rara malah jarang tampil dilayar kaca. Begitupun kamera infotaiment, sangat sulit mendapatkan kabar tentang mereka. Turkhis Hindi dan apartement Rara menjadi tempat tujuan utama para pencari berita, namun hasilnya tetap nihil. Saat Rara masuk RS pun tidak ada media yang tahu. Kembali lagi orang-orang terdekat Rara dan Gunawan yang menjadi sasaran para awak media. Tapi sayangnya tidak hanya Rara dan Gunawan, orang-orang terdekat mereka pun sangat rapih menyimpan kabar ini. Mereka sangat menghormati prinsip keduanya, sehingga tidak ada yang buka suara sedikitpun.
Baik Rara maupun Gunawan sudah tidak lagi berkegiatan diluar rumah. Gunawan sudah menetap dirumah orangtuanya, sedangkan Rara dirumah yang ditempati keempat sepupu itu. Akad nikah akan dilaksanakan dirumah yang sekarang Rara tempati, sedangkan resepsi akan di gelar di Thurkish Hindi. Mengapa akadnya tidak dilaksanakan ditempat yang sama? Karena akad nikah akan dilaksanakan secara tertutup, khusus keluarga dan tamu undangan saja. Sedangkan resepsi, selain mengundang teman dan kerabat mereka juga mengundang beberapa media. Keluarga Gunawan dari India pun sudah tiba di Indonesia kemarin malam. Kakek Nenek Gunawan berkumpul dirumah orangtuanya, tentu saja bersama Puja, Sharma dan Anjali.
Kak “Sharma menepuk pundak Gunawan yang sedang duduk di teras rumah
Sayang, sini duduk “Gunawan menepuk kursi disebelahnya
Kenapa? “tanya Sharma
Gunawan hanya menggeleng dan tersenyum
Kangen ya? “tebak Sharma
Gunawan agak ragu untuk menjawab karena ia tahu adiknya yang satu ini sangat sensitive, lebih sensitive dari Meli.
Sabar dong kan tinggal dua hari lagi sah “tambah Sharma
Karena Kakak ga biasa seperti ini dek, rasanya berat “Gunawan mulai terbuka melihat respon Sharma yang santai
Sabar ya. Aku sebenernya mau minta maaf sama Kak Rara “Gunawan langsung menoleh mendengarnya
Karena selama ini sikap aku kurang baik sama dia “lanjut Sharma
Gapapa sayang, seperti halnya Meli, Rara juga mengerti kamu “Gunawan mengusap kepala Sharma
Tapi tetep saja aku merasa tidak enak Kak, harusnya aku menyambutnya dengan baik karena sudah begitu menyayangi Kakak “ucap Sharma
Mungkin saat itu kamu masih kaget saja karena tiba-tiba Kakak bawa dia ke India “sahut Gunawan
Jujur ya Kak, kalau dibilang ikhlas sebenarnya aku belum ikhlas melepas Kakak untuk menikah. Aku masih ingin mendapat kasih sayang Kakak yang tidak terbagi, berbagi dengan Puja, Anjali, Nia dan Meli saja berat apalagi dengan istri kakak. Tapi aku sadar, kebahagiaan Kakak adalah yang utama dan kebahagiaan Kakak juga menjadi kebahagiaan aku. Aku hanya takut dan khawatir kalau Kak Rara menyakiti Kakak “Sharma menahan air matanya, menyadari itu Gunawan membawa Sharma kedalam pelukannya
Kakak ga tahu lagi harus mengucap syukur seperti apa. Kamu dan Meli begitu sayang sama Kakak sampai sebegitunya mengkhawatirkan Kakak. InsyaAllah perempuan yang Kakak pilih menjadi istri ini adalah perempuan baik yang hatinya lembut, perempuan yang bisa menghargai dan menghormati Kakak sebagai suaminya dan Kakak yakin dia tidak akan pernah mengecewakan Kakak “ucap Gunawan
Amiiin… Sharma percaya dengan pilihan Kakak. Aku akan selalu mendoakan yang terbaik untuk kalian berdua “ucap Sharma tulus
Terimakasih banyak sayang “Gunawan mengeratkan pelukannya
(Tentu saja mereka berbicara dalam bahasa India ya readers)
Sementara ditempat Rara
Rara juga tak kalah rindunya dengan Gunawan. Mereka harus bersabar dalam masa pingitan ini, menahan rindu yang obatnya hanya bertemu. Berbeda dengan Gunawan yang dikelilingi oleh sepupu-sepupunya, Rara hanya seorang diri disini. Anak dari Abi dan Uminya masih kecil, sedangkan Rani masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan, begitupun adiknya Rani yang masih duduk dibangku smp. Rara hanya bisa berbagi kepada kedua orangtuanya saat ini. Kerinduannya sedikit terobati dengan melihat barang-barang yang ada dikamarnya. Ya, saat ini Rara menempati kamar Gunawan. Berada disini membuatnya semakin rindu, apalagi mencium aroma khas dari Gunawan yang ada dikamar itu.
Rara menulusuri setiap inch ruangan ini. Entah kenapa malam ini begitu sangat rindu pada Gunawan. Perlu diketahui, baik Rara maupun Gunawan tidak diperbolehkan menggunakan ponsel selama tiga hari ini. Setelah mereka sama-sama mengunggah foto-foto prewedding, sejak saat itu ponselnya di sita oleh kedua orangtua mereka. Entah aturan macam apa itu, sangat menyiksa sekali. Rara tergerak untuk membuka laci yang berada disamping tempat tidurnya. Bukannya Rara seenaknya saja, tapi sebelumnya Gunawan memang sudah memberikan Rara akses seluas-luasnya terhadap kamar itu. Rara dibolehkan membuka lemari-lemari yang ada disana, bahkan merubah tata letak pun diizinkan. Tak disangka ia menemukan sebuah foto.
Rara tersenyum melihatnya, ia mengingat moment saat itu. Foto ini adalah foto yang diambil ketika Gunawan menemaninya membeli peralatan olahraga. Sebenarnya Rara sudah meminta Gunawan untuk menghapusnya, tapi kenyataannya malah dicetak dan dibingkai dengan cantik. Sambil memandangi foto itu, pikirannya justru teringat moment-moment dulu saat mereka menjalin pendekatan.
Lelaki yang saat pertama bertemu sudah menarik perhatiannya. Pertemanan yang ditawarkannya membuat Rara nyaman. Sesungguhnya Rara sudah menaruh hati sejak makan bersama di Gul Khilana. Semakin sering bertemu membuatnya semakin mengagumi sosok pria ini. Entah mengapa Gunawan dengan mudah mengambil hatinya. Menjalani hubungan diam-diam adalah pengalaman paling berkesan untuknya. Bagaimana tidak, ia harus tetap diam ditengah gempuran orang sekelilingnya yang mencium gelagat aneh darinya bahkan bukti pun mereka punya.
Hubungan yang mereka jalani memang agak rumit. Sejak awal mereka seolah mendapat penolakan dari publik. Ditambah dengan keposesivan Meli dan Sharma. Tapi dengan ketulusan Gunawan, akhirnya Rara yakin apa yang mereka jalani ini tidak salah. Rara mengingat hal terberatnya, yaitu ketika mendapat penolakan dari Kakek sampai Rara harus mengasingkan diri. Tapi lagi-lagi Gunawan selalu meyakinkannya untuk tetap bertahan dengan cinta mereka. Lelaki ini yang membuatnya lebih kuat menghadapi setiap masalah. Lelaki ini juga yang membuatnya selalu bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berjuang Bersamamu
RomanceKata pepatah jika kita berniat baik pasti ada saja halangan dan rintangan yang akan kita temui. Jadilah pemenang disetiap lomba, maka jadilah yang terkuat disetiap masalah. Matahari tidak akan terbit sebelum waktunya.