125. Tersadar

373 52 16
                                    

Rara sudah kembali ke Jakarta dan sudah kembali ke kehidupan normalnya. Nia, Putri dan Meli juga sudah mengunjunginya, mereka senang akhirnya bisa bertemu kembali dan masalah Rara dan Gunawan sudah selesai. Tidak ketinggalan juga Rani, bahkan ia menginap untuk beberapa hari, sekedar bertukar cerita dengan adik sepupunya itu. Sejak Rara kembali, Gunawan menjadi sangat protectif, ia tak membiarkan Rara bertemu dengan kakeknya. Papih dan Mamih pun harus bertemu Rara di rumah yang ditempati 4 bersaudara itu. Gunawan tidak mengijinkan Rara menginjak rumah orangtuanya selama ada kakeknya disana. Sejujurnya Rara juga belum siap bertemu Kakek, dia masih menata hatinya.

Semenjak Gunawan pergi ke Lembang, dia belum bertemu lagi dengan kakeknya. Sejak itu juga Kakek mulai merasa cucu kesayangannya itu kali ini benar-benar marah padanya. Kakek mulai mempertimbangkan perkataan orang-orang disekitarnya tentang Rara. Kakek juga sebenarnya menyadari betapa Gunawan sangat mencintai Rara, bahkan bukan Gunawan saja tapi seluruh keluarganya menyayangi Rara. Bukankah ini bukti bahwa Rara memanglah sosok perempuan baik-baik, yang memang layak untuk Gunawan.

Kini Rara dan Gunawan sudah tidak lagi menyembunyikan hubungannya di hadapan public. Tapi memang mereka tidak suka terlalu mengumbar hubungannya. Cukup public tahu saja tentang status mereka, selebihnya biarkan orang terdekat mereka saja yang tahu.

Gunawan dan Rara juga sudah sepakat untuk tidak dulu membahas lamaran. Rara ingin Kakek Emir benar-benar menerimanya dulu, ia tak ingin kejadian kemarin terulang lagi dan lagi. Walaupun orangtua Gunawan sudah meyakinkan Rara bahkan Nenek sendiri pun ikut meyakinkan, tapi Rara tetap pada pendiriannya.

Tapi Gunawan tetaplah Gunawan yang setiap keinginannya harus bisa terpenuhi. Sikap optimis yang Gunawan punya kini semakin menyulut, tapi untungnya bukan hanya obsesi semata. Gunawan hanya takut kehilangan Rara, bagaimanapun ia ingin melamar Rara secepatnya. Terlebih lagi Ridwan yang memanas-manasi akan segera mengadakan pertunangan bersama Rani.

Jadi lo kapan Gun? Keduluan Ridwan dong "goda Faul

Ga tahu gue juga bingung, Rara masih belum yakin sama kakek "lirih Gunawan

Lagian kakek lo kolot amat sih "umpat Randa

Kelima model itu sedang berkumpul di rumah Gunawan. Mereka baru saja mengadakan meeting dan mampir kerumah Gunawan. Randa juga akhirnya mengetahui masalah yang terjadi kemarin, karena ia pun ikut membantu Gunawan mencari Rara tentu saja dengan menjelajahi akun sosmed Jess yang banyak mengenal teman-teman Rara.

Tauuuuu.. gue jadi takut "sahut Faul

Apaan sih, kalo lo serius sama ade gue ga perlu takut, yang penting lo bukan maling, bukan koruptor, bukan pemakai dan pengedar narkoba kan "tegas Hari

Nay juga ga mau kalo guenya begitu "sela Faul

Hahahahaha... Lo minta langsunglah sama orangtuanya Gun "saran Ridwan

Udah, kalo mereka gimana Rara "sahut Gunawan

Kalian ga ada rencana bareng aja gitu? Secara calon lo sepupuan bro "ucap Randa ngasal

Ide bagus tuh "timpal Faul

Waah bener juga, jadi gue bisa nebeng biaya ke lo Gun "canda Ridwan membuat semua tertawa

Enak di lo kagak enak di gue "Gunawan meninju lengan Ridwan

Emang lo kapan? "tambah Gunawan

Rani maunya pas dia ultah, 2 September "jawab Ridwan

Masih ada waktu satu bulan lagi kalo kamu ga mau keduluan Ndi "ucap Hari

Gunawan terdiam, perkataan Hari membuatnya tertantang untuk sesegera mungkin melamar Rara sebelum didahului Ridwan. Enak saja, dari awal juga rencananya dia duluan yang akan melamar Rara, gumamnya dalam hati.

Berjuang BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang