145. Pulau Jeju

352 44 11
                                    

Hari-hari terus berlalu, Rara dan Gunawan semakin sibuk mempersiapkan pernikahannya. Tidak hanya kedua calon pengantin itu, semua yang terlibat pun ikut sibuk. Sampai saat ini, Gunawan masih kebingungan, apalagi kalau bukan soal mahar. Ada beberapa pilihan yang ada di otaknya.

Ngelamun terus, tuh lihat mereka udah senang-senang "suara Hari membuat Gunawan terkejut

Abi nih ngangetin aja "Gunawan sedikit kesal

Calon pengantin itu ga boleh sering ngelamun karena sebentar lagi juga ngalamin "goda Hari

Abi bisa aja "Gunawan tersenyum malu

Kenapa? Ada masalah? "tanya Hari

Indi lagi mikirin soal mahar Bi, masih bingung "adu Gunawan

Kok bisa bingung? "tanya Hari

Gunawan menceritakan yang sekarang bersarang diotaknya, yang beberapa hari ini menjadi penyebab lamunannya.

Kalau begitu kamu harus bergerak dari sekarang Ndi, ga mudah Ndi ngurus perpindahan tangan kayak gitu. Walaupun Abi yakin dengan mudah kamu bisa mendapatkannya, tapi kita harus memikirkan kemungkinan buruknya. Waktu kamu ga banyak Ndi, tinggal kurang dari 2 bulan aja "celoteh Hari menanggapi

Abi bener juga. Menurut Abi yang pas yang mana? "tanya Gunawan lagi

Kamu lebih tahu Rara, pasti kamu juga tahu mana yang lebih baik untuk calon istrimu itu "Hari menepuk pundak Gunawan

Terimakasih Abi, sekarang Indi sudah tidak ragu lagi mempersiapkan mahar untuk Rara "Gunawan memeluk kakak sepupunya itu

Mereka lagi ngapain itu Nyi? "Meli heran melihat tingkah kedua abangnya

Ga tahu Cu, aku juga kepo nih. Mereka ada masalah Ra, Put? "tanya Nia

Setahu aku sih ga ada, tadi di pesawat mereka baik-baik aja kok "sahut Rara

Mungkin lagi saling menguatkan aja, ga usah khawatir "Putri ikut menimpali

Iya saling bertukar pendapat mungkin. Jadi sesi pertama angelnya dimana Kak Rara? "Meli mengalihkan topik

Pantai pastinya dek "sahut Rara antusias

Belum-belum juga aku udah baper nih "ucap Meli

Apalagi aku dek, boleh ga sih kodein abi kamu buat ngelamar aku disini "ucap Putri penuh harap

Bener ya? Aku bilang Abi sekarang "Nia hendak pergi menemui Hari

Aku becanda Nia. Janganlah dipaksa, biarkan saja kalau sudah waktunya pasti datang "Putri mencekal tangan Nia

Yeee gaje lo Put "umpat Nia

Saat ini mereka baru saja sampai di Pulau Jeju Korea Selatan. Gunawan dan Rara akan melakukan foto prewedding disini. Mereka memilih tempat ini bukan tanpa alasan, tujuan awalnya adalah Jepang karena Rara sangat menyukai bunga sakura, tapi kemudian mereka menginginkan tempat yang jauh dari keramaian, suasana yang berbeda dari perkotaan dan pantai yang paling mereka senangi. Maka pilihannya jatuh pada Pulau Jeju ini. Disini mereka bisa menemukan semua yang dicari, bunga sakura, pantai dan suasana alam yang asri yang jauh dari keramaian. Disini mereka tidak akan menemukan gedung-gedung tinggi seperti diperkotaan. Tentu saja Rara dan Gunawan tidak hanya datang berdua, sudah pasti banyak buntut yang mengokernya. Rani, Putri, Nia dan Meli sudah tentu harus ada dalam daftar. Mereka yang paling antusias ketika tahu Rara dan Gunawan akan mengunjungi negeri drama ini. Sementara Gunawan hanya ditemani oleh Hari dan Ridwan. Faul dan Randa tidak bisa ikut karena ada pekerjaan lain begitupun Aulia yang harus absen. Juga dengan Tama dan Cahu yang tidak bisa meninggalkan pekerjaannya.

Rencananya mereka akan berada selama tiga hari di Pulau Jeju ini. Mengingat dari tempat satu ke tempat lainnya lumayan memakan waktu dan juga menyesuaikan konsep dengan keadaan alam. Bukan hanya Gunawan dan Rara yang sibuk berfoto, yang lain pun tak kalah sibuk. Mereka tidak ingin melewati moment ini begitu saja.

Yank aku mau begitu “rengek Rani menunjuk Gunawan dan Rara yang sedang berfoto

Nanti ya sayang, masa iya disini, namanya numpang dong sama Gunawan “sahut Ridwan

Ya ga usah untuk prewedding yank, untuk koleksi kita aja mumpung disini “Rani memanyunkan bibirnya

Udah ga usah berantem, sini gue fotoin “ucap Putri yang tak sengaja mendengar percakapan mereka

Abisnya ni orang ga mau terus diajakin foto, aku juga mau kayak kalian “ketus Rani didepan muka Ridwan

Rani, Ridwan, Putri, Meli dan Nia sudah jauh dari Gunawan dan Rara. Mereka sudah menjelajahi sudut tempat itu untuk berfoto. Hari dan Ridwan terpaksa rela menjadi fotographer untuk wanita - wanita yang sangat disayanginya. Setiap tempat yang Gunawan dan Rara gunakan untuk berfoto, sudah pasti dijajah habis oleh Putri, Meli dan Nia. Mereka lebih heboh dari calon pengantinnya. Foto mereka pun lebih banyak lagi dan jangan lupakan costum mereka juga yang berganti-ganti.

Hari ini terakhir mereka berada di Pulau Jeju. Saat ini Gunawan dan Rara baru saja menyelesaikan foto terakhirnya.

Alhamdulillah, akhirnya selesai juga sayang. Kamu seneng? “tanya Gunawan lembut

Seneng banget sayang, terimakasih ya sudah mau mewujudkan keinginan aku “Rara menatap Gunawan dalam dan penuh cinta

Sama-sama sayang, apapun untuk kamu. Tapi harusnya kamu tidak perlu berterimakasih, karena dalam cinta itu hanya ada memberi dan menerima tanpa tapi. Memberi yang terbaik dan menerima segala kekurangan serta kelebihannya “Gunawan menangkup gemas wajah Rara dengan kedua tangannya

Sayang banget sama kamu “Rara berhambur memeluk Gunawan

Ungkapan cinta Gunawan selalu membuatnya menjadi wanita yang paling beruntung. Mungkin bagi orang lain terdengar berlebihan dan seperti gombalan, tapi tidak untuk Rara karena semuanya memang nyata, apa yang Gunawan ucapkan itulah yang Gunawan lakukan.

Aku lebih sayang kamu “Gunawan memeluk Rara dengan erat

Gunawan dan Rara menikmati pelukan itu ditengah udara Jeju yang menyejukkan. Tanpa mereka sadari ada yang sedang memperhatikan mereka.

Bahagia banget lihat mereka sekarang. Kalau ingat perjuangan mereka mempertahankan hubungan ini, rasanya kalau gue yang menjalaninya akan terasa sulit untuk ada ditahap ini “ucap Putri

Bener banget Put. Mereka itu sama-sama punya perasaan yang besar untuk pasangannya. Keyakinan mereka akan cintanya bisa mengalahkan tembok yang besar sekalipun “sahut Nia

Indi itu ga akan biarin apa yang sudah menjadi miliknya lepas begitu saja. Dia akan memperjuangkan apapun yang membuat dirinya bahagia dan apapun yang dia rasa tak menyalahi agamanya. Menemukan Rara adalah menemukan kebahagiaan yang dia cari selama ini “timpal Hari

Begitupun kehadiran Gunawan untuk Rara. Dia selama ini harus menjadi wanita tangguh, wanita yang punggungnya harus kuat, wanita yang kakinya harus tetap berdiri tanpa dia tahu harus kemana menumpahkan keluh kesahnya, pada orangtuanya juga rasanya tidak mungkin karena justru Rara lah yang menjadi tempat berkeluh kesah. Adanya Gunawan membuat Rara merasakan menjadi ratu. Menjadi wanita yang selayaknya, yang manja, yang lemah dan mudah menangis. Ia kembali menemukan dirinya, karena selama ini Rara sembunyi dibalik ketegarannya “tak terasa air mata Rani lolos begitu saja

Kak Rani betul. Selama bersahabat dengan Rara, gue ga pernah mendengar keluh kesahnya. Dia selalu menjadi pelindung untuk orangtuanya. Abang sama Rara itu saling menemukan makanya sekarang mereka sekuat ini dan sebahagia ini “ucap Nia

Semoga kebahagian selalu ada sama mereka “ucap Meli haru

Berjuang BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang