38. Bad Mood

461 40 4
                                    

Hari kedua shooting ftv, kali ini scene nya banyak dengan adegan mesra antara Rara dan Mario. Hal ini membuat Rara tidak bersemangat. Rasanya ingin cepat-cepat berakhir. Kali ini Mario yang sengaja membuat adegan diulang berkali-kali. Hanya dengan cara ini ia bisa merasakan lebih dekat dengan Rara.

Mario kamu kenapa? "tanya Sutradara yang sudah berkali-kali mengulang adegan yang sama

Maaf Pak, saya boleh minta waktu 5 menit "ucap Mario tak enak

Silahkan "singkat sutradara

Ayolah Yo plis fokus, kita udah ulang berkali-kali ini, emang gue seberat itu ya sampe kamu ga kuat gendong? "tanya Rara kesal, karena Mario tidak berhasil mengangkat tubuh Rara

Iya Ra maaf, tadi aku agak pusing sedikit "ucap Mario beralasan

Ya udah lo minum dulu, kalo perlu minum obat "ketus Rara dan meninggalkan Mario

Setelah 5 menit, Rara dan Mario melanjutkan lagi shooting, akhirnya Mario bisa melakukan adegan yang diulang tadi dengan baik, sampai beberapa adegan selanjutnya pun selesai. Kini saatnya makan siang.

Din cari tukang bakso yuk, seger kayaknya siang-siang makan pedes "ajak Rara

Ayo, di deket sini katanya ada kedai bakso "ucap Dini

Kemudian Rara dan Dini menuju kedai bakso terdekat. Sesampainya disana, Dini segera memesankan bakso untuk Rara, dirinya dan juga Agus. Saat mencari tempat duduk, Rara melihat sosok yang tidak asing untuknya.

Meli "Rara menyapanya setelah memastikan itu benar-benar Meli

Kak Rara "Meli menoleh ke arah Rara

Gabung Kak "ajak Meli sopan

Makasih Mel. Lagi shooting disini? "tanya Rara yang kini sudah duduk berhadapan dengan Meli

Iya Kak, di desa sebelah. Kakak? "tanya balik Meli

Sama Mel "jawab Rara

Obrolan mereka terhenti ketika pesanan bakso Rara datang.

Kakak makan aja dulu "Meli mempersilahkan Rara untum makan karena dirinya sudah lebih dulu habis

Sementara Rara makan, Meli sibuk memainkan hpnya.

Shooting sinetron atau ftv Mel? "tanya Rara memecah keheningan setelah ia menyelesaikan makannya

Sinetron Kak, makan banyak waktu, harus detail soalnya. Kakak shooting ftv yang sama Mario itu ya? "keluh Meli

Iya Mel. Ternyata susah juga ya acting, mending nyanyi aja deh aku "ucap Rara lesu

Ya gitulah Kak, ga bisa sehari selesai karena kan harus sesuai situasi. Kadang harus rela nunggu berjam-jam demi adegan malam hari, atau kadang nunggu mendung "cerita Meli

Iya bener banget. Aku baru 2 hari aja udah kesel banget, gimana kamu ya Mel "ucap Rara terkekeh

Awalnya iya Kak ngeluh, tapi lama-lama jadi terbiasa "ucap Meli

Iya, apalagi aku harus banyak yang diulang-ulang, kalo bisa sih dskip langsung hari esok "keluh Rara

Sepertinya Kak Rara kapok nih jadi aktris "goda Meli

Kamu bener banget Mel, mending disuruh nyanyi 10 lagu tanpa jeda "ucap Rara serius

Bisa aja Kak Rara. Kayaknya Kakak bete banget, adegannya susah Kak? "tanya Meli yang melihat air muka Rara masam

Bukan susah Mel, tapi si Mario tuh nyebelin kayak sengaja dibikin berulang-ulang "gerutu Rara

Kak Rara asyik juga orangnya, walaupun baru kenal ngobrolnya udah enak. Kayaknya si Mario beneran suka sama Kak Rara, Abang gue dapet saingan dong "gumam Meli terkekeh dalam hatinya

Bisa jadi modus tuh Kak "ucap Meli terkekeh

Tau deh. Kakak kamu apa kabar Mel? Sekarang dia sibuk sama Faul ya "Rara sedikit tertawa

Nyinyi? Baik Kak, Meli juga jarang ketemu, paling kalo sarapan aja kita ketemunya "jawab Meli

Salam ya, biasanya kalo free ngajakin ngopi, sekarang udah punya gandengan jadi lupa "gerutu Rara

Iya bener Kak, maklum pasangan baru lagi anget-angetnya. Btw salamnya buat siapa Kak? Nyinyi, Abi atau Abang? "goda Meli

Wah aku bisa diamuk Putri kalo titip salam untuk Hari. Buat Nia "jawab Rara

Bener nih? Abangnya enggak? "goda Meli lagi

Apasih Mel, nanti diamuk pacarnya juga "Rara tersipu malu

Abang ga punya pacar Kak. Bukannya lagi deket sama Kakak ya? "selidik Meli

Kata siapa? "Rara membulatkan matanya

Kata Media "ucap Meli santai

Hahaha.. Bisa-bisanya media aja itu "Rara tertawa kecil

Kak lain kali ngobrol lagi ya, Meli udah di calling nih "ucap Meli

Oh iya Mel, hati-hati ya "Rara menyambut rangkulan Meli yang sudah berdiri

Tak lama Rara pun segera pergi setelah Meli.

Kembali ke lokasi shooting Rara
Lo kenapa sih Yo? "tanya Koko asisten Mario

Apanya? "ketus Mario

Acting lo, ga biasanya "ucap Koko

Ga tau "singkat Mario

Karena Rara? "tanya Koko

Gue ngerasa dia makin jaga jarak sama gue Ko. Walaupun kita sedeket ini, gue tau hati dan pikirannya ga disini. Gue juga ga tau kenapa dia berubah begini ke gue, ga kayak waktu awal kita kenal "ucap Mario lesu

Sabar aja deh tinggal 2 hari lagi "nasihat Koko

Iya, tapi gue pengen hubungan gue sama dia kayak dulu, selayaknya temen, ga usah ada canggung dan batas "ucap Mario dengan nada dtinggikan

Lo inget-inget deh siapa tau ada kesalahan yang ga lo sadari yang udah lo lakuin ke dia "Koko melemah

Hmmm... Entahlah, apa gue mengungkapkan perasaan itu salah ya Ko? "tanya Mario frustasi

Kagaklah bro, mungkin Raranya ga mau lo berharap banyak jadi dia lebih menjaga sikapnya "Koko mencoba menenangkan Mario

Mungkin "lirih Mario

Lo yang semangat Yo, singkirkan dulu urusan pribadi lo, jangan coreng nama baik lo sebagai aktor "tegas Koko dan Mario hanya menganggukkan kepalanya.

Shooting kembali dilakukan, kali ini adalah adegan hujan-hujanan di malam hari. Dimana Rara dan Mario harus beradu argument dan akhirnya Mario menyatakan cintanya dibawah hujan itu. Kesempatan ini benar-benar dimanfaatkan dengan baik oleh Mario. Banyak improv yang ia buat dalam percakapannya dengan Rara. Begitupun saat Mario harus menyatakan cintanya.

Ra, sejak awal aku bertemu denganmu, aku sudah mengagumimu, aku tidak pernah berhenti memikirkanmu. Jika mencintaimu adalah hal yang salah, maka aku tak ingin hatiku melakukan hal yang benar. Aku ingin bersamamu, merangkai cerita indah disetiap perjalanan hidup kita. Aku menemukan cinta dalam dirimu. Maukah kau menjadi kekasihku? "Mario memberikan nada landai dan tegas disetiap kalimatnya dengan menatap Rara tajam

Dialog apa itu, dalam skenario bukan begitu kata-katanya "gumam Rara dalam hati

Terimakasih karena telah menjadikanku wanita yang kamu cintai. Akupun menemukan cinta dalam dirimu. Aku bersedia menjadi kekasihmu "ucap Rara mengikuti dialog yang ada diskenario

Adegan itu pun sangat berhasil menurut sutradara.

Waaw amazing, improv kamu bagus Mario, sepertinya memang benar ungkapan dari hati ya "puji Sutradara sekaligus menggodanya

Terimakasih Pak "jawab Mario tersipu malu

Shooting hari itupun selesai. Mereka kembali kerumah masing-masing.

Berjuang BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang