146. Nami Island

374 49 17
                                    

Welcome to Nami Island "sorak Nia, Putri dan Rani

Heboh banget deh kalian, apa sih serunya kesini "ketus Meli, karena sesungguhnya bukan tempat ini yang ia inginkan. Meli lebih memilih Gangnam District dan N Seoul Tower. Ia ingin menikmati surga belanjanya Korea Selatan, tapi tidak ada yang menyetujui idenya.

Kita tuh ga boleh melewatkan waktu terbaik di tempat ini Cu. Bulan ini udah paling tepat datang kesini "jelas Nia

Males banget, dari kemarin lihatnya pohon lagi, air lagi, bosen tahu ga "gerutu Meli

Udah jangan cemberut, lain kali kita bisa kesini lagi. Kita istirahat aja yuk "Rara merangkul lengan Meli. Mereka meninggalkan semua yang masih menikmati udara musim gugur di luar hotel.

Dek mau bantuin Kakak ga? "tanya Rara setelah mereka sampai dikamar hotel

Apa Kak? "Meli masih sedikit kesal

Jangan masam terus dong mukanya, marah sama Kakak? "tanya Rara

Aku tuh sebel sama Abang dan Abi, selalu aja nurutin maunya Nyinyi, tapi kalo maunya aku selalu diabaikan "gerutu Meli

Bukan gitu sayang. Kita kan disini terbatas waktunya, lagi juga Kakak denger bulan oktober-november ini memang waktu terbaik untuk mengunjungi Nami Island. Kalau ke Gangnam District itu kan bisa kapan saja “Rara mencoba memberi pengertian

Iya sih tapi kan kapan lagi kita punya moment begini. Kita tuh susah Kak punya waktu libur sama-sama begini “Meli tetap belum menerima

Iya Kakak paham. Kakak janji deh nanti setelah Kakak sama Kak Gun menikah kita balik lagi kesini bareng-bareng, nanti kita atur waktu lagi ya “rayu Rara

Beneran? “Meli memastikan

Iya sayang. Udah jangan cemberut lagi ya anak cantik “Rara mengusap pucuk kepala Meli

Oke. Terus tadi Kakak mau minta tolong apa? “tanya Meli

Besok kan Kak Gun ultah, kita buat kejutan yuk “ucap Rara

Tapi abang ga suka dikasih kue terus tiup lilin Kak “sahut Meli

Kakak juga ga akan ngelakuin hal itu dek “ucap Rara

Terus? "Meli menunggu jawaban Rara

Kakak juga masih bingung sih. Kakak Cuma pengen dia ga lupa sama moment ini aja "sahut Rara

Hmmm…. Aku ada ide “Meli menjelaskan rencananya

Oke aku setuju, kita kasih tahu yang lain atau gimana? “tanya Rara

Mending ga usah deh Kak biar ga bocor juga “jawab Meli

Rencana yang mereka susun pun tidak diberitahukan kepada yang lain termasuk Nia. Selain masih merasa kesal, Meli juga takut Nia keceplosan, maklum Nia si paling cerewet kalau sudah bicara tidak bisa dikontrol. Karena mereka sampai pada sore hari, akhirnya mereka habiskan waktu hanya di hotel. Hotel yang mereka tempati ini juga pemandangannya tak kalah menarik dari tempat tujuan mereka.

Post dong foto kalian di medsos “ucap Ridwan

Belum saatnyalah, sabar nanti juga menyebar keseluruh penjuru nusantara “ucap Gunawan dengan entengnya

Sombong yang terkenal “cibir Hari

Eh apa post sekarang aja ya biar Alya makin panas “mode jahat Gunawan sedang on

Bisa-bisanya berpikiran begitu “Hari tak habis pikir

Sayang… “tegur Rara

Sesekali lah sayang, sekalian Mario juga kan “bukannya mundur, Gunawan malah semakin antusias

Lo ga salah makan kan Gun? “tanya Rani heran

Aman Ran “Gunawan cengengesan

Males ah “Rara meninggalkan mereka yang sedang asyik menikmati udara malam di balkon hotel

Sayang.. hey kok pergi sih “panggilan Gunawan diabaikan Rara

Parah lo Gun “umpat Putri

Abang kenapa sih? “Nia terheran-heran

Abang samperin Rara dulu deh “langkah Gunawan dihentikan oleh Meli

Udah biar Ucu aja, Kak Rara pasti bete sama abang “Meli melangkah pergi

Kamu kenapa Ndi? “tanya Hari serius

Aku gapapa Bi. Cuma kesel aja sama Mario, dia masih aja buat ulah. Sebelum berangkat kesini, Rara ada kerjaan bareng sama dia dan tetep dia dengan usahanya mendekati Rara, padahal disitu ada aku loh, ga menghargai banget “jelas Gunawan

Ooh pantes lo niat banget “ucap Putri

Nah ga salahkan gue “bela Gunawan

Tapi lo seharusnya tahu, Rara ga akan suka dengan cara begitu “timpal Rani

Gue tahu Ran, lagian gue juga becanda kali. Ga kelas banget pake cara begitu “ucap Gunawan

Yaudah biarin dulu Rara, ga usah abang samperin sekarang “ucap Nia

Iya abang juga tahu “sahut Gunawan

Sementara di kamar hotel, Meli dan Rara terus saja berbincang. Sebenarnya Rara tidak marah, hanya saja dia tidak suka dengan sikap Gunawan seperti itu.

Tepat pukul 23.55 waktu seoul, Nia masuk ke kamar berniat meminta Rara dan Meli untuk memberi kejutan kepada Gunawan, tapi …..

Aku ga nyangka ya ternyata ini maksud Kakak “teriak Meli

Bukan itu maksudnya dek, dengerin penjelasan aku dulu “Rara terisak

Penjelasan apalagi? Kakak tuh dari dulu memang ga pernah bela abang kan, kakak selalu mementingkan nama Kakak tanpa memikirkan perasaan abang, sebenernya Kakak sayang ga sih sama abang? Hah? “ucap Meli penuh emosi

Ucu, Rara ini ada apa? “tanya Nia panik

Nih tanya sendiri sama sahabat kamu. Aku belain dia tapi ternyata aku salah, dia ga patut untuk dibela “ucap Meli dengan nada tingginya

Maksudnya apa Cu? Aku ga paham “Nia semakin bingung

Bilang abang suruh batalin pernikahan mereka “Meli menunjuk Rara tepat didepan wajahnya

Ucu jaga sopan santun kamu! “dengan segera Nia menghubungi Gunawan

Rara terus menangis, setelah menghubungi Gunawan, Nia mencoba menenangkannya tapi Meli semakin menjadi-jadi. Meli semakin memaki Rara.

Ucu! Kamu apa-apaan sih harus tunjuk-tunjuk begitu? “tegur Gunawan saat melihat Meli yang sedang memaki Rara

Tanya nih sama perempuan yang paling abang sayang “ucap Meli dengan tatapan benci

Sayang ada apa? “Gunawan mengambil alih Rara dari dekapan Nia

Maafin aku Kak, tapi aku ga bermaksud seperti yang adek tuduhkan, aku sama sekali ga membela Mario “Rara terisak dipelukan Gunawan

Maksudnya apa? Aku ga paham sayang “tanya Gunawan lembut

Sayang-sayang, bulshit. Dia itu ga pernah sayang sama abang. Coba pikir selama ada masalah dengan Mario, apa dia ada membela abang didepan kamera? Ga ada kan, malah kalian menyembunyikan hubungan kalian. Itu apa tandanya? “Meli meninggikan lagi suaranya

Ucu cukup ya, kita ga pernah mengajarkan kamu berbicara seperti itu. Ini sebenarnya ada apa, kenapa kamu jadi emosi seperti ini? "Hari pun ikut emosi

Percuma aku jelasin juga kalian ga akan percaya, pasti kalian akan tetep membela dia " Meli menatap Rara dengan sengit

Sementara Putri, Rani dan Ridwan hanya bisa diam menyaksikannya. Sebenarnya Rani ingin sekali membela adik sepupunya ini, tapi ia juga tidak paham duduk permasalahannya apa.

Oke kita akan dengarkan dari versi kamu dan versi Rara. Sekarang kamu dulu jelaskan "Gunawan mengambil sikap

Berjuang BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang