65. Hubungan baru

567 55 7
                                    

Ya ampun berarti tadi kalian nguping? "pekik Gunawan

Niatnya begitu, tapi sayangnya ga denger apa-apa "ucap Nia frustasi

Alhamdulillah "kompak Rara dan Gunawan

Kok alhamdulillah? Jangan main rahasi-rahasiaan deh "ketus Nia

Sebenernya kita cuma bahas Mario "sahut Gunawan

Ngapain bahas Mario? "tanya Nia tak suka

Kasihan aja sama dia, pasti lagi galau "ledek Gunawan

Bang Gun julit juga ya "ucap Dini tak percaya

Efek cemburu kayaknya Din "timpal Nia

Kamu harus kasih jawaban ke dia Ra, kalo kamu gantung terus gini dia akan terus ngejar kamu "ucap Gunawan

Tapi dia pasti udah tahu jawaban Rara Kak "Rara keukeuh enggan bicara dengan Mario

Iya, tapi yang dia butuhkan kata-kata yang kamu ucapkan, dia baru yakin kalau kamu sendiri yang ngomong. Kamu lebih tahu Mario, ga baik juga terus menghindar, harus diselesaikan Ra. Mau ya ngomong baik-baik sama Mario? "ucap Gunawan lembut

Kalo udah dilembutin gini, Rara hanya bisa pasrah menuruti keinginan Gunawan. Rara mengangguk setuju.

Anak baik "Gunawan mengelus kepala Rara

Bener kata lo Din, lihat mereka tuh jadinya kita baper sendiri ya "ucap Nia yang ikut baper menyaksikan Gunara

Ya begitulah "sahut Dini

Abang masih mau disini? Biar Nyinyi telepon Faul aja buat jemput "ucap Nia

Ga usah, Abang ada janji sama Abi sore ini, yuk kita pulang "ajak Gunawan

Beneran mau pulang? Raranya ditinggal nih? "goda Nia

Gapapa ya? "Gunawan mengelus kepala Rara lagi

Iya Kak "Rara tersenyum manis

Gunawan dan Nia pun akhirnya harus pulang. Gunawan dan Rara terus menerus mengukir senyum. Mereka tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya.

Seneng banget kayaknya dari tadi senyum terus "kata Nia

Emang seneng Nyi, lega "sahut Gunawan

Pacaran nih? "selidik Nia

Seneng banget karena Rara nolak Mario lagi, Abang ga akan mundur dan akan bawa Rara ketemu Papih Mamih "ucap Gunawan dengan ceria

Nah gitu dong, Abang harus percaya diri. Nyinyi selalu dukung Abang sama Rara "Nia memberikan semangatnya

Makasih sayang "Gunawan mengacak rambut Nia

Sementara diapartemen Rara
Ada yang baru jadian nih kayaknya "goda Dini

Apasih Din, gue lagi seneng karena Kak Gun ga salah paham. Dia udah tahu perasaan gue buat Mario, jadi gue ga perlu khawatir dia cemburu "jujur Rara

Rara sebenarnya tidak mau merahasiakan hubungannya dengan Gunawan, tapi dia teringat saat tadi Nia bertanya Gunawan tidak menjawab yang sebenarnya, ia pun mengerti masih banyak yang harus mereka bicarakan untuk hubungan ini. Begitupun dengan Gunawan, ia ingin memastikan dulu hubungan seperti apa yang akan mereka jalankan. Mengingat Rara adalah public figur yang banyak dicintai masyarakat apalagi nama Rara sudah melekat dengan Mario.

Keesokan harinya Gunawan menjemput Rara untuk joging dan sarapan bersama. Saat ini mereka sedang menikmati suasana pagi di salah satu taman.

Capek? "tanya Gunawan sambil mengelap keringat dikening Rara

Rara baru pertama Kak, lumayan ngos-ngosan "sahut Rara yang sedang mengatur nafasnya

Gapapa, nanti juga terbiasa, minum dulu ya "Gunawan membukakan tutup botol air mineral

Bukannya diminum, Rara malah tersenyum dan terus memandangi Gunawan.

Diminum sayang, kok malah bengong sih "ucap Gunawan

Rara baru sadar ternyata Kakak itu ganteng ya "Rara menutupi kegugupannya dan meneguk air mineral yang ada ditangannya

Berarti kemarin-kemarin ga ganteng ya? "tanya Gunawan

Ganteng sih, dikit "canda Rara

Gapapa deh, yang penting udah dapet hati kamu "Gunawan merangkul Rara dan dibalas dengan cubitan kecil diperut Gunawan

Sayang, kamu mau kita menjalani hubungan yang seperti apa? "tanya Gunawan tanpa menoleh ke Rara

Maksud Kakak? "Rara mendongakan kepalanya menatap Gunawan

Aku cuma memikirkan karir kamu. Setelah kejadian Mario itu, sekarang semua orang pasti mengira kalian pacaran. Kalo tiba-tiba mereka tahu kita punya hubungan kan kamu juga yang jelek namanya. Apalagi kemarin kamu ga menjawab pernyataan Mario secara gamblang "Gunawan menoel hidung Rara gemas

Jadi Rara salah ya Kak? "tanya Rara memelas masih menatap Gunawan

Salah sih enggak, tapi kamu membuat orang-orang punya jawaban sendiri, sayang "kini Gunawan beralih menoel pipi Rara

Terus kita gimana? "Rara menunduk

Aku ga bermaksud menutupinya, tapi saat ini keadaannya ga memungkinkan untuk public mengetahuinya. Aku juga belum cerita ke saudara-sadaraku. Bukan aku ga percaya sama mereka, kalau kita sudah terbuka banyak kemungkinan siapa pun akan mengetahuinya. Toh orang terdekat kita juga tahu kalo kita memang punya kedekatan kan. Jadi biarlah mereka mengiranya seperti itu, gimana? "tutur Gunawan

Kakak terlalu memikirkan Rara, Kakak sendiri gimana? "tanya Rara

Kenyamanan kamu nomer satu sayang, dari dulu aku ga pernah peduli apa kata netizen. Saat ini kamu lebih banyak dikenal daripada aku, kalaupun ada berita tentang kita pasti aku cuma dibilang pansos, tapi kamu? Pasti banyak yang kontra, banyak cercaan yang akan kamu dapet, belum lagi tekanan dari manajemen kamu, aku ga mau itu terjadi. Saat aku memutuskan untuk memilih kamu, aku juga sudah siap dengan segala resikonya, kamu ga usah khawatir sama aku ya "ucap Gunawan meyakinkan Rara

Rara beruntung punya Kakak "Rara meneteskan air mata haru, lalu ia berhambur kepelukan Gunawan

Aku lebih beruntung dapet kamu "Gunawan membalas pelukan Rara

Kak, nanti Rara ada shooting iklan sama dia, iklan minuman untuk keluarga, maafin Rara kalau ada adegan mesra. Manajemen sudah menerima kontraknya, Rara ga bisa menolak "ucap Rara hati-hati

Iya sayang, aku bisa mengerti. Terimakasih kamu mau terbuka sama aku "Gunawan mengeratkan pelukannya

Rara mau kita terbuka Kak, biar ga ada kesalahpahaman nantinya. Kakak juga harus mulai terbuka sama Rara "ucap Rara masih dalam pelukannya

Iya sayang, aku pasti terbuka kok "ucap Gunawan

Produser aku minta untuk menahan berita ini sampai shooting iklan selesai akhir bulan ini, Kakak sabar ya "Rara mengelus punggung Gunawan lembut

Iya, tapi kamu harus tetep ngomong ke Mario ya, aku ga mau Mario terus menaruh harapan sama kamu "pinta Gunawan

Iya Kakak sayang "Rara masih betah memeluk Gunawan, mencium aroma tubuh Gunawan adalah candunya sejak lama, sekarang ia mendapat kesempatan lebih lama menikmatinya jadi tidak ia sia-siakan

Aku bau keringet tahu "Gunawan mencoba melepaskan pelukan Rara

Enggak, Kakak tetep wangi, dari dulu Rara suka wangi Kakak "Rara tidak mau melepaskan pelukannya

Oh jadi ada yang udah lama merhatiin aku nih ceritanya "goda Gunawan

Iya, setelah pertemuan kedua Rara tersadar kalo wangi Kakak tuh beda dari yang lain. Jadi walaupun belum lihat orangnya tapi Rara tahu kehadiran Kakak dari wanginya "jujur Rara

Kok aku jadi salting ya, nanti aku kasih parfum yang sama ya "Gunawan menatap Rara

Rara mau yang lain aja, wangi ini tetep satu-satunya punya Kakak, biar bisa peluk Kakak terus "Rara mengedipkan satu matanya

Genit ya kamu "Gunawan mengelus rambut Rara













Happy weekend
Jangan lupa nanti siang jam 11.30 nonton ftv kisah nyata Gunawan

Berjuang BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang