Tiga hari menjelang Idul Fitri, keluarga Gunawan memutuskan untuk pulang kerumah orangtua Rara di Lembang. Sebelumnya orangtua Gunawan sudah membicarakannya dengan orangtua Rara disana. Segala persiapan sudah dilakukan orangtua Rara untuk menyambut calon besannya.
Teh ini tante harus nyiapin apa ya? Bingung ih mereka kan orang terpandang "Bunda Rara sedang meminta pendapat pada Rani melalui telepon
Ya ampun tante, tong panik atuh. Rani kenal baik mereka, keluarga Gunawan tuh ga gila hormat Tan, mereka sama kok kayak kita "sahut Rani
Rara udah banyak cerita sih tentang kebiasaan mereka, cuma tetep wae tante teh ngerasa serba salah "cerita Bunda Rara
Mereka berapa lama disana Tan? "Rani
Sampai H+2 Teh disini "Bunda Rara
Siap-siap menggemparkan warga lagi nih "goda Rani
Tadi si Om lapor ka Pak RT ge tos diledek wae. Teteh kapan pulang? "Bunda Rara
Besok Tan, masih ada kerjaan hari ini "Rani
Langsung kadieunya, baturan Tante "Bunda Rara
Aih si Tante, kan udah ada Rara. Rani tunggu kunjungan keluarga Tante dan calon besan di rumah Ibu ya "Rani terkekeh
Ah kamu mah. Yasudah Teteh hati-hati ya jaga diri "Bunda Rara
Nuhun Tan "Rani dan Bunda Rara mematikan sambungan teleponnya
Sementara rombongan keluarga Gunawan masih harus berjibaku dengan macetnya lalu lintas. Ini selalu terjadi menjelang hari raya Idul Fitri. Mereka berangkat mulai pukul 09.00 sampai sekarang pukul 14.00 masih dperjalanan, seharusnya jika lancar pukul 13.00 mereka sudah sampai.
Kamu tiap lebaran berarti ketemu macet terus seperti ini ya Ra? "tanya Mamih
Iya Mih, Rara udah biasa "sahut Rara
Berapa lama lagi kita sampe Ra? "kali ini Papih yang bertanya
Ini udah deket kok Pih, kalo lancar 30 menit lagi juga sampe "sahut Gunawan
Katanya baru sekali kok bisa hapal banget sih "goda Papih
Iya, padahal waktu itu Rara tinggal tidur loh "Rara ikut menimpali
Ini tuh hal penting jadi pasti Indi inget Pih "ucap Gunawan sambil melirik Rara
Siang-siang gombal kamu Ndi, ingat masih puasa "ledek Mamih
Siapa yang gombal sih, aku beneran loh. Setiap apapun yang aku anggap penting pasti aku ingat,
ya kan Pih? "Gunawan meminta pembelaanKok tanya Papih, mana Papih tahu "elak Papih
Papih ga asyik "Gunawan cemberut, sementara Mamih dan Rara sudah tertawa kecil
Waktu kalian pendekatan, Indi gimana sih Ra? Gombalin kamu terus ya pasti "tanya Mamih penasaran
Ga ada Mih, dia mah stay cool "sahut Rara sambil terus meperhatikan Gunawan yang sedang menyetir
Masa sih? Sok ganteng banget kamu Ndi "ejek Papih
Indi emang ganteng Pih, tapi bukan itu modal Indi, tapi ketulusan "Gunawan menyombongkan dirinya
Iya saking tulusnya Rara juga ga ngerasa kita lagi pendekatan Pih. Lebih tepatnya ga berani berharap sih, Rara kan bukan kelasnya dia "Rara menunjuk Gunawan dengan dagunya
Males kalo udah ngomong begitu, apa sih bedanya kita, semua manusia itu sama aja sayang "Gunawan menarik hidung Rara gemas
Kakak sakit ih, hidung Rara tuh ga semancung hidung Kakak, sakit tahu "ketus Rara sambil menepis tangan Gunawan
Makanya ga usah ngomong kayak gitu lagi, akunya ga suka "tegas Gunawan
Udah-udah kok malah jadi berantem sih "lerai Mamih
Tapi berantem sayang mereka ini Mih, jadi inget masa muda ya Mih "canda Papih
Mereka terus bersenda gurau menghilangkan penat karena macet yang tak berkesudahan. Akhirnya tepat pukul 16.30 mereka sampai dirumah orangtua Rara. Begitu sampai yang pertama kali mereka rasakan adalah udara yang sejuk, kepenatan selama 7 jam perjalanan langsung terbayarkan. Ayah dan Bunda Rara sudah menyambut di depan pintu rumah.
Alhamdulillah, akhirnya sampai juga dirumah kami Pak, Bu, Nak Gun "sapa Ayah menyambut kedatangan mereka
Alhamdulillah Pak, kelelahan karena macet yang luar biasa terbayarkan sudah ketika begitu sampai disini Pak, damai dan sejuk yang langsung menyapa "sahut Papih
Mari silahkan masuk Pak, Bu. Beginilah tempat kami, mudah-mudahan kerasan ya beberapa hari disini "ucap Ayah
Pasti betah ini Pak, Bu, maaf ya kami merepotkan "giliran Mamih yang berbasa-basi
Tidak sama sekali Bu, kami merasa terhormat dengan kedatangan keluarga Pak.... "ucapan Ayah terpotong karena mereka belum berkenalan
Erkant Pak, saya Erkant dan ini Deva istri saya, kalo anak saya ga perlu dikenalkan lagi kan "gurau Papih
Saya Malik dan ini Hesti istri saya. Kalo nak Gun sudah bukan orang lain lagi Pak "ucap Ayah membuat semuanya tertawa kecil
Sayang, kamu antarkan mereka ke kamarnya ya, setelah itu kita bersiap untuk berbuka "titah Bunda
Setelah mereka membersihkan diri masing-masing, kini kembali berkumpul dimeja makan untuk berbuka puasa.
Sayang, aku siapin sendiri aja ya, ga enak sama Ayah dan Bunda "bisik Gunawan saat Rara akan membuatkannya teh
Apaan sih ga enak segala, waktu pertama kali Kakak kesini juga kan Rara siapin semuanya, lagian tehnya juga buat semuanya karena Bunda ga nyiapin yang lain "ucap Rara agak kesal dan berlalu meninggalkan Gunawan
Ada apa Nak? "tanya Bunda yang melihat perdebatan mereka
Gapapa Bund, tadi Gunawan mau bantuin Rara tapi katanya ga usah "Gunawan beralasan
Iya ga usah, duduk aja disini, biar Rara sama bundanya aja "ucap Ayah
Bunda yang sudah diberitahu oleh Rara akan kebiasaan keluarga Gunawan pun dengan sigap menyiapkan segala keperluannya. Kali ini Ayah dan Bunda memilih untuk mengikuti kebiasaan mereka demi menghormati tamunya. Walaupun baru pertama kali bertemu, tapi tidak ada lagi kecanggungan diantara mereka. Suasananya begitu mencair saat ini.
Ayah mau solat di masjid Nak, kamu mau ikut atau dirumah saja? "tanya Ayah Rara pada Gunawan
Ikut dong Yah, moment ini yang Gunawan rindukan. Papih gimana? "tanya Gunawan
Papih ikut juga dong "ucap Papih tak mau kalah
Keluarga ini sangat terlihat harmonis, siapa saja yang melihat pasti dibuat iri. Saat ini mereka sedang menjadi pusat perhatian warga disana. Warga disana masih sangat mengingat Gunawan walaupun sudah lewat berbulan-bulan. Kali ini warga lebih penasaran dengan adanya Papih dan Papih sendiri yang memperkenalkan dirinya sebagai calon besan Ayahnya Rara. Tentu saja ini membuat keramaian terjadi disana.
Kok mereka lama ya Ra? "tanya Mamih yang kini sudah berada dirumah setelah solat tarawih
Pasti Papih dan Kak Gun lagi ketemu wartawan dadakan Mih "ucap Rara terkekeh
Iya Bu, sama seperti pertama kali nak Gun kesini langsung menjadi pusat perhatian "timpal Bunda
Untung tadi saya tidak ya Bu "sahut Mamih
Belum Mih, pasti dapet giliran kok "goda Rara
Tak lama ketiga laki-laki itupun datang diiringi dengan tawa kecil. Kemudian mereka segera menghampiri para wanitanya yang sudah menunggunya diruang keluarga.
Kok lama sih Pih? "tanya Mamih
Ternyata Indi sudah terkenal disini Mih, tadi kami banyak meladeni pertanyaan-pertanyaan warga "jawab Papih
Duh Papih gayanya udah kayak artis aja deh "goda Mamih
Maaf ya Pak, memang warga disini seperti itu kalo ada orang asing "ucap Bunda
Tidak apa Bu, saya senang disini sangat terasa kekeluargaannya. Antar warga saling menyapa dan bertanya kabar, walau saya yakin mereka sering bertemu atau bahkan baru saja bertemu. Suasana ramadhannya sangat terasa, gimana nih Pak Bu kalo saya betah disini? "Ucap Papih
KAMU SEDANG MEMBACA
Berjuang Bersamamu
RomanceKata pepatah jika kita berniat baik pasti ada saja halangan dan rintangan yang akan kita temui. Jadilah pemenang disetiap lomba, maka jadilah yang terkuat disetiap masalah. Matahari tidak akan terbit sebelum waktunya.