144. Masalah Selesai

354 54 32
                                    

Lo udah siap kan dengan jawaban si bos Ra? "Usi memastikan lagi kesiapan Rara

Sebelumnya Rara sudah memberitahukan rencana pernikahannya pada Usi. Tentu saja dengan segala ketentuan didalamnya yang sudah Rara pikirkan matang-matang dan sudan ia putuskan menjadi jalan hidupnya.

Siap Kak, Rara sudah paham bagaimana beliau "ucap Rara pasti

Oke kalo gitu "Usi dan Rara segera memasuki ruangan kantor

Ternyata mereka sudah ditunggu Pak Yoyo dan beberapa stafnya.

Apa kabar Ra? "sapa Pak Yoyo

Baik Pak "mereka berjabatan tangan

Saya juga ingin menyampaikan beberapa hal sama kamu. Silahkan kamu dulu, apa yang ingin kamu sampaikan? "ucap Pak Yoyo to the point

Terimakasih Pak atas kesempatannya. Sebelumnya Rara ucapkan terimakasih untuk semua kerjasama kita yang selalu menghasilkan hasil terbaik. Pagi ini Rara meminta untuk bertemu karena ingin menyampaikan sebuah kabar. Rara mau menikah Pak, tanggal 31 Desember tahun ini "ucap Rara

Menikah? "pekik semua yang ada disana kecuali Usi

Iya Pak. Dan ini alasan Rara untuk membatasi pekerjaan Rara "tambah Rara

Ra kamu masih sangat muda, karir kamu lagi bagus-bagusnya, apa kamu sudah pikirkan matang-matang? Kamu sudah pikirkan apa dampaknya jika public tahu kamu sudah menikah? " ucap Pak Yoyo

Sudah Pak dan Rara rasa tidak ada masalah. Itu hak Rara "sahut Rara

Saya tahu itu. Apalagi kamu putuskan di malam tahun baru. Apa kamu tidak rugi melewatkan job ini? Sudah ada beberapa tawaran yang masuk Ra, dan kamu pasti tahu kalo job dimalam tahun baru bayarannya pun fantastis "Pak Yoyo enggan menerima kenyataan Rara akan menikah

Ini sudah keputusan saya, tidak peduli dengan adanya job atau tidak "ucap Rara tegas

Kamu jangan egois Rara. Ingat, kamu masih berada dibawah naungan manajemen saya, saya masih berhak mengatur kamu "Pak Yoyo berbicara dengan nada dinginnya

Betul Pak, tapi Rara juga tidak menyalahi kontrak. Dalam kontrak yang sudah disepakati tidak tertulis jika Rara dilarang menikah dalam waktu tertentu "kini Usi yang berbicara, ia juga sudah geram dengan bosnya yang selalu mementingkan keinginannya

Kamu itu selalu membela dia "ucap Pak Yoyo tak suka

Tapi memang itu faktanya. Selama ini Rara sudah memberikan yang terbaik untuk kita, saya rasa ini saatnya Rara memanjakan dirinya, menjemput kebahagiaannya "sahut Usi

Bukankah kebahagiaan seorang entertaiment adalah berada dipuncak karirnya, bergelimang harta dan dielu-elukan oleh masyarakat "ucap Pak Yoyo dengan senyum smirknya

Tapi tidak untuk saya "sahut Rara cepat

Saya rasa sejak kehadiran si model itu kamu sering membantah saya Rara "geram Pak Yoyo

Saya hadir disini untuk memberitahukan kabar pernikahan saya, bukan untuk berdebat. Jika sudah tidak ada lagi yang dibicarakan, saya permisi "Rara beranjak dari duduknya

Duduk Rara, saya belum selesai. Kamu masih punya etika kan? "Pak Yoyo meninggikan intonasinya

Maaf Pak, saya rasa sejak tadi Rara masih dengan etikanya "sahut Usi yang juga geram dengan Pak Yoyo

Oke-oke, kita lanjutkan diskusinya. Saya yakin masih ada yang ingin kamu sampaikan "Pak Yoyo melemah

Sebelumnya Rara ucapkan terimakasih kepada semuanya terutama Pak Yoyo, berkat kerja keras manajemen dan tim, Rara bisa seperti sekarang ini. Terimakasih karena banyak memberikan Rara kesempatan mencoba hal-hal baru. Terimakasih karena kerjasama yang luar biasa ini. Saat ini Rara sudah memutuskan untuk menikah dan untuk itu Rara juga memutuskan untuk mundur dari dunia entertain "ucap Rara panjang lebar

Kamu serius Ra? Kamu sudah pikirkan ini? "tidak hanya Pak Yoyo yang dibuat kaget, seisi ruangan pun tak kalah terkejutnya

Rara serius Pak "jawab Rara cepat

Tapi kenapa Ra? Apa pekerjaan kamu bisa mengganggu rumah tanggamu? Ini semua bisa dibicarakan Ra, kami bisa mengatur sesuai keinginanmu "ucap Pak Yoyo

Ini sudah jadi keputusan Rara Pak. Ini juga murni keinginan saya. Rara ingin fokus mengurus rumah tangga dan mungkin akan menjalani bisnis "Rara tidak ingin siapapun menjadi kambing hitam

Huft... Baiklah kalau itu sudah menjadi keputusan kamu, kami hanya bisa mendukung. Kapanpun kamu ingin kembali, kamu pasti tahu siapa yang harus dihubungi "Pak Yoyo terdengar pasrah

Mereka melanjutkan diskusinya, membahas semua yang harus diurusi mengenai pengunduran diri Rara. Tentu saja Rara tidak akan langsung berhenti setelah sah menjadi seorang istri, ada tahapan yang harus Rara jalani, apalagi ada beberapa kontrak yang sudah Rara tandatangani.

Sore menjelang, Gunawan sudah menjemput Rara untuk bertemu dengan Aulia dan Randa.

Gimana tadi, apa tanggapan Pak Yoyo? "tanya Gunawan

Biasalah beliau selalu cuan yang dpikirin. Kak Usi juga ikutan emosi, tapi akhirnya dia mau nerima juga Kak "cerita Rara

Tapi kamu gapapa kan sayang? "Gunawan mengusap kepala Rara

Aku baik-baik aja sayang, emang kenapa? "Rara mengerutkan dahinya

Kalau kamu berubah pikiran juga gapapa sayang, aku pasti ngertiin kok, lagian nanti aku ga bisa nemenin kamu selama 24 jam terus-menerus, ada saatnya kamu sendiri dan mungkin merasa bosan "Gunawan menggenggam kedua tangan Rara

Kakak, sayangnya Rara, ga usah khawatir ya. Aku udah sangat yakin dengan keputusan ini, kalau nanti Rara bosan sendiri kan bisa ikut kakak atau ketemu Mamih "Rara membalas genggaman Gunawan dengan erat

Serius sayang. Atau boleh ga kalau Rara belajar bisnis? "tambah Rara karena masih mendapat tatapan tak percaya dari Gunawan

Oke aku percaya. Soal bisnis nanti pasti aku ajarkan "Gunawan akhirnya sedikit merasa lega

Yang mau nikah mesra terus dimana-mana "sindir Aulia yang baru saja datang

Memang Gunawan dan Rara sedang menunggu Aulia dan Randa di sebuah caffe.

Eh Aul, ayo duduk "Rara melepaskan tangan Gunawan

Ada apa nih ngundang gue, lo udah ga marah kan Gun? "tanya Aulia setelah mendudukkan tubuhnya

Tunggu Randa dulu ya Aul, biar sekalian ngobrolnya "Rara harus segera menjawab karena kekasihnya tak kunjung membuka suara, bahkan melihat Aulia saja tidak

Aulia dan Rara melanjutkan obrolan, mereka membahas tentang permasalahan wanita. Ditengah obrolan yang semakin asyik, akhirnya Randa datang. Awalnya ketiga sahabat itu sama-sama diam, tapi Rara sudah tidak tahan dengan keadaan ini.

Udah dong sayang, mau sampe kapan diem-dieman terus. Ga enak tahu lihatnya "rayu Rara

Kalian ga ada yang mau disampaikan gitu sama calon imam aku? "goda Rara pada Aulia dan Randa

Nda mereka mau nikah "akhirnya Aulia buka suara

Serius? Kapan? Kok gue ga tahu "pekik Randa

Gue juga baru tahu kemarin "sahut Aulia

Jahat lo Gun! Sahabat sendiri lo lupain, gue masih sahabat lo kan? "Randa menatap Gunawan

Lo berdua yang jahat! Mana ada sahabat yang ngambil keuntungan dari penderitaan sahabatnya "ketus Gunawan

Kok penderitaan sih? Justru kita baik nambahin cuan buat lo "elak Randa

Cuan pala lo, hidup ga cuma tentang cuan Raden Randa yang terhormat "Gunawan sedikit menoyor kepala Randa

Waktu itu gue khilaf kalo lo itu sekelas raja minyak Gun "ucap Randa cengengesan

Terus lo? "Gunawan menoleh pada Aulia yang ikut tertawa

Apa sih. Ra lo ga mau berubah pikiran lihat dia begini? "Aulia mendelik

Yang ada juga Rara yang ga mau sahabatan lagi sama lo "Gunawan menarik Rara kedalam dekapannya

Akhirnya suasana pun mencair. Persahabatan mereka yang dibangun dengan ketulusan tidak bisa diputuskan begitu saja. Kesalahpahaman itu biasa terjadi, semakin bersinggungan akan semakin saling mengerti satu sama lain. Kasih sayang yang tulus akan melebur kekecewaan yang pernah singgah.

Berjuang BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang