71. Menantu Idaman

495 54 15
                                    

Setelah obrolannya dengan Usi, Rara terus memikirkan hal itu. Entah kenapa Rara menjadi gundah, bukan ia takut dengan komentar netizen, tapi yang ia khawatirkan adalah nama baik Gunawan juga. Dia sudah membuat nama Gunawan menajdi kurang baik dulu karena dituduh pansos, lalu apalagi nanti kalo hubungan mereka diketahui orang banyak.

Rara teringat, dirinya belum memberitahukan hubungannya dengan Gunawan kepada orangtuanya. Kemudian dia menelepon sang Bunda. Selain ingin memberitahukan, ia juga ingin mencari ketenangan dari orangtuanya.

Assalamualaikum Bund

Waalaikumsalam sayang, apa kabar?

Alhamdulillah Rara baik, Bunda sama Ayah gimana?

Kita juga baik nak, ada apa? Tumben telepon

Ih Bunda meni kitu, tapi emang Rara mau cerita Bund, Ayah ada kan?

Ada tuh lagi cukur kumis, cerita apa sayang?

Pacaran kan sama Gunawan "celetuk Ayah dari belakang Bunda

Kok Ayah tahu?

Iyalah, Dini bilang tiap hari kalian ketemu, ya apalagi namanya

Tapi Rara belum kasih tahu siapapun Yah, termasuk Dini

Rara-rara, kami tuh bukan anak kecil yang ngertinya main sama permen doang nak,

Tapi Bund, Yah, kita udah sepakat tidak akan speak up tentang hubungan kita. Sebenernya ini kemauan Kak Gun, dia terlalu memikirkan karir Rara, padahal Rara udah siap, Ayah Bunda juga siap kan?

Maksudnya gimana sayang?

Ini soal Mario Bund, Kak Gun ga mau nama Rara jelek, karena pasti diluar sana mengira Rara pacarnya Mario. Padahal Rara yang ga enak karena pasti nama Kak Gun yang jelek

MasyaAllah... Ayah sudah tidak meragukan kebaikan dia nak sejak awal ketemu

Lusa Rara mau ketemu sama orangtuanya Bund, Yah, Rara gugup. Pasti orangtua Kak Gun bukan orang sembarangan

Nak tidak usah gugup, pesan Bunda hanya satu jadilah diri sendiri jangan ada kepura-puraan sedikitpun, karena itu akan membuatmu sulit kedepannya

Apapun nanti penilaian mereka terhadapmu, ingat untuk tetap bersikap sopan terhadap orang yang lebih tua

Iya Rara pasti ingat pesan Ayah Bunda. Sebenarnya Kak Gun ingin hubungan kita bukan hanya sekedar pacaran, dia mau kita fokus untuk menuju ke hubungan yang lebih serius. Apa Ayah dan Bunda setuju?

Ayah sangat setuju, sosok menantu idaman Ayah ada padanya "Ayah berbicara dengan lantang

Ayah aja sudah seyakin itu, Bunda apalagi

Rara bukan tidak yakin dengan Kak Gun, tapi dengan jalan yang harus kita hadapi. Jujur saja terkadang Rara masih suka baper dengan komentar netijen

Sayang, tidak ada kebaikan yang jalannya mulus. Masalah-masalah kecil justru akan membuat kalian semakin kuat, jika dijalani dengan visi dan misi yang sama dan tujuan yang sama "ucap Bunda lembut

Nak, jika dia membuatmu merasa bahwa jika bersamanya surga lebih dekat, perjuangkanlah. Dia hanya akan takut dengan penciptanya, tidak lagi peduli dengan manusia yang hanya bisa mencaci dan memaki

Tapi apa Ayah dan Bunda tidak masalah jika terjadi sesuatu dengan karir Rara?

Hanya karena hubunganmu dengan Gunawan? Kamu tidak usah takut nak, rejeki sudah Allah atur. Jika nanti karirmu turun, ingatlah bahwa roda berputar, itu berarti kamu harus memberikan kesempatan untuk yang lain, dan Allah sudah persiapkan rejekimu ditempat lain

Iya Sayang, yang terpenting dimata Bunda dan Ayah kamu selalu menjadi kebanggaan kami

Rara pengen peluk Bunda sama Ayah

Iya nih Ayah juga jadi baper

Apalagi Bunda, ngomongin hal serius begini Bunda baru sadar kalo anak gadis Bunda sudah besar, Bunda harus rela kalo anak Bunda dibawa suaminya

Bunda menolak tua ya "goda Rara

Usia boleh tua tapi jiwa masih muda ya Ayah "Bunda meminta pembelaan

Iyain aja nak, daripada ga dimasakin selama seminggu "Ayah terkekeh

Terjadi perdebatan antara Ayah dan Bundanya Rara, sedangkan ia hanya membiarkannya saja tanpa ikut campur

Udah-udah Ayah Bunda, ini udah mau magrib lo mending Ayah siap-siap ke mesjid "Rara berusaha melerai orangtuanya

Bener juga tuh, Ayah siap-siap dulu ya Nak, salam untuk Nak Gunawan, Ayah tunggu kedatangannya bersama orangtuanya

Si Ayah bisa aja, nanti Rara sampein. Yaudah Bunda sama Ayah sehat-sehat ya

Iya sayang, Assalamualaikum

Waalaikumsalam

Setelah berbicara dari hati ke hati bersama orangtuanya, kini Rara merasa lebih tenang. Ia tak perlu khawatir lagi orangtuanya kecewa dengan karir Rara apapun itu. Terlebih lagi dia senang karena orangtuanya merestui hubungannya dengan Gunawan.

Lo ga mau jujur sama gue Ra? "tanya Dini yang sedang mengupas buah melon

Soal apa Din? "sahut Rara yang masih fokus dengan ponselnya sambil terus tersenyum

Hubungan lo sama Bang Gun "jawab Dini

Kenapa? "Rara mendongakan kepalanya melihat Dini

Terserah lo deh kalo emang ga mau cerita ke gue "sahut Dini malas

Iya-iya maaf! Bukan gue ga mau cerita Din, gue nunggu waktu yang tepat untuk semuanya tahu "tutur Rara

Gue seatap sama lo Ra, gue kayak orang bego tahu ga yang cuma bisa lihat tanpa gue tahu yang sebenernya "kesal Dini

Iya sekali lagi gue minta maaf Din. Tapi sekarang lo udah tahu kan? "tanya Rara hati-hati

Gue mau itu keluar dari mulut lo, bukan karena kesimpulan gue "tegas Dini

Iya, gue pacaran sama Kak Gun "pasrah Rara

Nah gitu dong, kan jelas jadinya. Waktu lo dijemput Bang Gun, Mario sempet nanya ke gue soal hubungan kalian .. "ucapan Dini terpotong

Terus lo jawab apa? "sela Rara

Ya kan gue emang ga tahu hubungan kalian, gue jawab saya tidak pernah bertanya hal itu, terus gue pergi "sahut Dini

Bagus deh dia tahu, Kak Usi juga akhirnya tahu. Desaigner kemarin ternyata temennya dia dan kenal Kak Gun, jadi laporan deh ke Kak Usi "ucap Rara sambil mengunyah potongan buah melon

Terus apa katanya? "Dini khawatir Usi menekan Rara

Dia dukung gue, dia juga bilang nanti dia bantuin hadapin Pak Yoyo "sahut Rara

Syukurlah. Semoga jalannya mulus ya Ra "harap Dini

Amiiin. Besok gue mau ketemu orangtua Kak Gun nih, pake baju apa ya Din? "tanya Rara memikirkan baju yang cocok menurutnya

Baju lo banyak Ra, ga usah bingung

Iya, tapi yang mana Din

Pilih yang sesuai karakter lo dan yang penting sopan "Dini mengingatkan

Ayo bantu pilihin "Rara menarik tangan Dini untuk melihat baju yang ada dilemarinya

Lo duluan, gue cuci tangan dulu "ucap Dini

Rara sibuk memilah-milih pakaian yang cocok untuk dipakainya besok. Menurutnya ini lebih sulit dibanding memilih baju untuk perform. Beberapa kali Dini mencoba memadupadankan dress selutut dan blazer, rok selutut dan kemeja, celana kulot dan kemeja, tetapi belum ada yang menurut Rara cocok. Setelah hampir 1 dari 2 lemari bajunya di bongkar, akhirnya mereka menemukan outfit yang cocok untuk Rara.

Berjuang BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang