142. Pernak-pernik Pernikahan

349 55 24
                                    

Sayang ya project kita ga jadi. Coba kalo jadi, aku pastikan kamu akan jatuh cinta sama aku “seketika Gunawan menatap Alya dengan tatapan membunuh

Serem ih kamu “Alya menjauhkan tubuhnya

Gunawan tidak peduli dengan tanggapan Alya, yang ia inginkan saat ini adalah segera menyelesaikan pekerjaannya hari ini. Semua talent sudah menyelesaikan semua tugas hari ini, semua kembali ke ruangannya.

Gue duluan ya “Gunawan segera mengambil barang-barangnya dan pergi meninggalkan yang lain

Buset tu anak puasa ngomong apa ya “umpat Ridwan

Pasti gara-gara lo nih Nda “ucap Faul

Kayaknya iya, gue ngerasa sih. Sejak tadi dia menghindar terus dari gue “ucap Randa

Hello everybody.. eh ayang gue mana? “Alya masuk tanpa permisi

Eh jadi orang tuh yang sopan, ketuk dulu kek atau salam sebelum masuk, main nyelonong aja “ketus Putri

Suka-suka gue dong, kok lo nyolot sih “sahut Alya

Randa, ayang gue mana ya? “Alya menghampiri Randa

Siapa? “Randa mengerutkan dahinya

Ya Gunawanlah. Kemana dia? “ucap Alya penuh percaya diri

Idiiih.. ngaku-ngaku lo “sarkas Putri

Lo berisik deh “Alya menunjuk muka Putri

Ga usa tunjuk-tunjuk ya “marah Hari

Gunawan udah pulang, mau perlu apa lo sama dia? “tajam Hari

Santai dong Ri. Gue Cuma mau balikin ini, tadi asisten gue liat ini jatuh. Punya Gunawan kan? “Alya menunjukkan sebuah topi berwarna army

Makasih “Hari mengambil topi itu

Lo boleh pergi sekarang “ucap Hari masih dengan muka sangarnya

Mereka sama-sama serem “gerutu Alya seraya meninggalkan tempat itu

Udah Ri, balik mode ori lagi lo, serem gue juga lihatnya “Faul bergidik ngeri

Sesekali dia harus digituin emang, ganggu aja bisanya “ucap Ridwan

Sebulan berlalu hubungan Gunawan, Randadan Aulia belum juga membaik. Ditambah lagi Alya yang tidak ada berhentinya mengejar Gunawan. Beberapa kali Randa dan Gunawan terlibat project bersama, sikap Gunawan masih sama, dingin. Sampai saat ini, Rara belum tahu permasalahan kekasih dan sahabatnya itu.

Keluarga Gunawan dan Rara juga sudah membicarakan perihal tanggal pernikahan, beruntung kedua pihak menyetujui tanggal yang Gunawan usulkan. Mulai saat itu, kedua pihak mulai mempersiapkan semuanya, tentu saja hal pertama yaitu memberitahu keluarga besar. Orangtua mereka menyerahkan seutuhnya soal konsep perinikahan mereka. Tidak hanya keluarga di Indonesia yang sibuk, keluarga Gunawan di Indiapun ikut sibuk. Begitu juga dengan Kakek dan Nenek di Turki.

Kenapa sih Kakak harus nikah secepat ini. Sharma masih ingin menghabiskan waktu sama Kakak. Sharma ke Indonesia itu untuk berlibur, mengambil waktu Kakak bukan untuk menyaksikan Kakak menikah "rengek Sharma disebrang telepon

Sharma, kau tidak boleh bicara seperti itu. Kakak sudah menemukan jodohnya, kau harus senang "Puja memperingati Sharma

Adik Kakak yang paling cantik jangan sedih. Sharma tetap bisa menikmati liburan disini, nanti Kakak dan Rara yang akan menemanimu "rayu Gunawan

Tapi aku tidak suka sama dia "Sharma mengerucutkan bibirnya

Sharma! Sudah Kak jangan dengarkan dia "ucap Puja

Gunawan tidak marah, ia justru terkekeh mendengarnya.

Ya sudah kalau begitu, kamu ditemani Meli saja ya "ucap Gunawan

NO! "Sharma menolak dengan tegas

Hahaha.. Itu ide bagus Kak "ejek Puja

Sudah Kak jangan dengarkan dia. Sekarang Kakak fokus saja dengan pernikahan Kakak, kami disini hanya bisa mendoakan semoga semuanya lancar dan yang terpenting semuanya sehat "tambah Puja

Amiiiin.. Doa yang sama untuk keluarga disana. Sampaikan maaf Kakak karena tidak bisa datang kesana untuk memberitahu kabar ini "ucap Gunawan

Kami paham Kak. Oh ya pesan Nenek, Kakak ataupun Rara jangan segan jika ingin meminta bantuan "ucap Puja

Siap. Salam untuk semuanya ya dek "ucap Gunawan sebelum menutup teleponnya

Jika kalian kira mereka menggunakan bahasa Indonesia, oh tentu tidak, mereka berbicara dalam bahasa India tentunya.

Sepertinya Gunawan tidak menemukan masalah-masalah berarti menuju hari pernikahan, berbeda dengan Rara yang sedang mengalami dilema. Memang rencana pernikahan ini belum Rara sampaikan kepada Usi juga manajemen. Entah kenapa Rara merasa belum siap, bukan karena ragu untuk menikah tapi ia takut ada penolakan dari pihak manajemen.

Menurut gue mending lo kasih tahu Kak Usi deh, waktu semakin berjalan Ra "saran Dini

Kalo dia ga setuju gimana Din? "ucap Rara penuh was-was

Kenapa harus ga setuju. Inikan ga ada dalam perjanjian kontrak Ra. Ini mutlak hak lo "sahut Dini

Iya juga sih "Rara terlihat sedang berpikir

Mikir apa lagi Ra? KaloBang Gun tahu, gue takutnya terjadi salah paham. Gue takut Bang Gun kira lo ragu nikah sama dia "ucap Dini

No! Gue ga mau itu terjadi Din, sedikitpungue ga ragu buat nikah sama dia "ucap Rara tegas

Yaudah segera lo kabarin Kak Usi. Dengan dia tahu, dia juga bisa kontrol schedule lo Ra. Lo tahu sendiri kan walaupun lo udah bilang untuk tidak menambah jadwal, pihak manajemen suka tiba-tiba ngasih kejutan yang mau ga mau lo harus jalanin "Dini sudah hapal betul permainan manajemen Rara

Huuft... Lo bener juga Din, kali ini gue ga mau kecolongan lagi. Sudah cukup di Mario aja "Rara membuang nafas kasar

Iya, ini saatnya lo memanjakan diri sendiri "ucap Dini

Eh btw, lo belum nentuin mau pake desaigner siapa? 2 bulan itu bukan waktu yang lama Ra "tambah Dini mengingat Rara dan Gunawan belum memesan baju pengantinnya

Masih bingung Din, semuanya bagus. Gue ikut Mamih aja. Besok gue sama Mamih mau ke butiknya "jawab Rara

Berarti gue fitting di Aul? "tanya Dini

Nia bilang sih gitu, cuma gue juga belum ketemu Aulnya. Ribet juga ya Din ngurusin beginian. Untungnya ada Nia, Meli sama Teh Rani yang mau bantu. Gue pusing kalo ngurusin sendiri " keluh Rara

Namanya juga pesta sekali seumur hidup Ra. Wajarlah kalo seribet ini, pastikan lo juga punya impian pernikahan "sahut Dini

Iya juga sih, mana Kak Gun nyerahin semuanya ke gue lagi. Dia mah ngikut terus kalo ditanya, enaknya dia cuma mikirin mahar. Mulai dari konsep, tamu undangan, IO sampai souvenir semuanya diserahkan ke gue, otak gue kadang-kadang ga sampe Din "Rara terkekeh diujung kalimatnya

Lo harus bersyukur Ra, dia memanjakan lo banget. Dia ga ikut ribet ngatur ini itu, coba kalo ikut ngatur, yangada kalian berantem terus, ga kelar-kelar dah tuh semuanya "ucap Dini

Iya bener ya Din. Yang paling enak tuh Bunda sama Ayah, tinggal duduk manis terima kabar semua oke. Mamih sama Papih sudah menjamin semuanya dan Ayah Bunda juga sudah percaya sepenuhnya sama mereka. Gue seneng banget Din, disini ga ada yang saling menonjolkan egonya "cerita Rara

Alhamdulillah ya, gue juga seneng lihat keluarga kalian nyatu banget. Mamih Papihnya Bang Gun orangnya baik banget, selalu menghargai orang lain "Dini merasakan perlakuan orangtua Gunawan kepadanya yang bukan siapa-siapa terasa hangat tidak ada kesenjangan sama sekali

Iya keluarga mereka tuh emang baik-baik banget Din, semuanya. Berada diantara mereka tuh gue ngerasa jadi ratunya sekarang. Gue beruntung banget "mata Rara berkaca-kaca

Iya Ra, orang baik pasti akan dikelilingi orang baik juga "sahut Dini

Sama kayak lo "Rara memeluk Dini

Berjuang BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang