Pih ada apa sih, kok Baba ngadain acara dadakan gini? "tanya Gunawan
Kini mereka sudah berada di mobil menuju rumah orangtua Hari. Keluarga Gunawan menggunakan pakaian dengan warna yang senada, sudah tentu ini ide dari Mamih. Awalnya sang Mamih berniat membeli baju baru untuk mereka berempat, tapi Rara menolak dan memilih menggunakan pakaian yang mereka punya.
Papih juga ga tahu Ndi, Ibu mungkin ada cerita ke Mamih "sahut Papih
Ga ada Pih, apa jangan-jangan Abi mau melamar Putri ya? "Mamih mengira-ngira
Ga tahu juga deh, tapi selama ini Abi ga ada cerita juga ke Indi "sahut Gunawan
Ya apapun itu, semoga kita mendapat kabar baik "ucap Papih
Amiiin "kompak mereka berempat
1 jam perjalanan akhirnya keluarga Gunawan sampai dirumah orangtua Hari. Di halaman rumah sudah terparkir beberapa mobil yang Gunawan sangat tahu siapa pemiliknya.
Baba ngundang semuanya ini, ada apa sih "heran Gunawan
Semua siapa? "tanya Papih
Itu ada mobil Tama dan Faul juga "sahut Gunawan
Yaudah daripada penasaran ayo kita masuk aja "ucap Mamih
Rara dan Mamih berjalan mendahului Papih dan Gunawan. Ternyata pintu rumah tidak tertutup dan sepertinya dibiarkan terbuka. Saat melangkahkan kaki lebih dalam, terdengar suara ramai dari dalam rumah, tapi ada satu suara yang sangat mereka kenali kecuali Rara. Seakan memastikan, Mamih menghentikan langkahnya dan fokus mendengarkan suara itu. Mamih melirik Gunawan dan Papih, sepertinya mereka juga merasakan hal yang sama.
Dengan segera Mamih meraih jari jemari Rara, menggenggamnya erat dan menuntun Rara untuk masuk ke dalam. Mamih memberi kode agar Gunawan dan Papih berjalan lebih dulu. Sama seperti Mamih, Gunawan dan Papih pun saat ini dilanda keresahan.
Assalamualaikum "salam dari Gunawan dan Papih
Deg... Jantung Rara berdebar kencang saat pandangannya menemukan sosok yang sangat ia segani. Reflek ia mengeratkan genggaman pada Mamih. Tak berbeda dengan Gunawan dan Papih, saat ini hanya ketakutan dan khawatir yang mereka rasakan. Rasanya Gunawan ingin segera membawa Rara pergi darisana, ia tak ingin kejadian di turki terulang lagi. Dengan terus menggenggam tangan Rara, Mamih menyalimi semuanya diikuti oleh Papih dan Gunawan.
Kalian duduk disebelah sini "Kakek menunjuk tempat kosong yang ada didekatnya
Sejak kapan Ayah dan Ibu di Indonesia? "tanya Papih
Baru kemarin pagi "jawab Kakek datar
Mendadak suasana menjadi tegang. Tama, Putri dan Faul dibuat heran karena Kakek dan Nenek tidak menyapa Rara dan terkesan dingin kepada keluarga Gunawan.
Sebenarnya ini ada apa Kak, kenapa kita dikumpulkan secara mendadak seperti ini? "tanya Papih pada Baba
Ayah yang memintanya "sahut Kakek cepat
Perasaan Rara semakin tidak enak, apalagi sedari tadi Kakek terus menatapnya tajam.
Kalian kompak sekali "Kakek mengedarkan pandangannya dari atas sampai bawah pada keempatnya
Kami memang kompak "sahut Gunawan datar
10 menit lagi waktu berbuka, sebaiknya kita bicara lagi nanti "ucap Kakek dan menyadarkan Rara
Rara melihat diatas meja tidak tersedia menu berbuka yang biasa Gunawan santap setiap hari, apalagi menu makan hari ini adalah seafood dan tidak ada cumi disana.
Kak, dapurnya dimana? "bisik Rara
Kenapa?
Rara mau bikin teh untuk Kakak
KAMU SEDANG MEMBACA
Berjuang Bersamamu
RomanceKata pepatah jika kita berniat baik pasti ada saja halangan dan rintangan yang akan kita temui. Jadilah pemenang disetiap lomba, maka jadilah yang terkuat disetiap masalah. Matahari tidak akan terbit sebelum waktunya.