85. Berdamai

475 57 17
                                    

Dua hari berlalu setelah kepulangannya, Rara dipanggil ke kantor manajemen untuk meeting project selanjutnya. Setelah kedatangan Usi ke apartemennya, mereka telah membicarakan banyak hal, termasuk Rara yang akan memutuskan kontrak lebih awal. Akhirnya setelah Usi memberi masukan, kini Rara mau sedikit berdamai dengan manajemennya. Mengingat, masih ada beberapa jadwal on air dan off air yang harus Rara jalani bersama Mario hingga akhir tahun ini.

Hingga sekarang, Rara belum menceritakan perihal obrolannya dengan Usi kepada Gunawan. Rara tidak mau menambah beban pikiran Gunawan. Hari ini Rara diantar Gunawan ke kantor manajemen, memang dia mau berdamai soal Mario, tapi ia tidak mau menutupi lagi hubungannya dengan Gunawan. Walaupun didepan layar masih belum bisa ia lakukan, setidaknya orang-orang dibelakang layar tahu siapa kekasih hatinya.

Kedatangan Rara bersama Gunawan membuat keributan disana. Banyak yang terpesona melihat Gunawan. Apalagi Gunawan sangat ramah pada orang-orang yang menyapanya. Rara tampak senang dengan respon orang-orang disana, walau dalam hatinya sedikit jengkel karena kekasihnya mengumbar senyum manisnya.

Usi menyambut kedatangan Rara dan Gunawan, ini kali pertama mereka bertemu.

Kenalkan saya Usi, manajernya Rara "Usi mengulurkan tangannya

Gunawan Kak "Gunawan menyambut uluran tangan Usi

Kemudian Usi membawa mereka keruang kerjanya. Tidak seperti biasa, hari ini dewan direksi akan datang sedikit terlambat.

Usi memulai obrolan dengan Gunawan, tapi sangat terlihat disana ada kecanggungan dari Usi.

Kak jangan seformal itu bahasanya, saya jadi canggung "protes Gunawan pada Usi

Soalnya gue bingung, takut salah ngomong "sahut Usi malu

Lo kenapa sih Kak? Kayak ga biasa ngadepin client aja "sela Rara

Usi hanya menggelengkan kepala dan mengangkat bahunya. Tak lama ada staf masuk memberitahukan bahwa dewan direksi sudah berada di ruang meeting, Rara dan Usi diminta segera kesana.

Kamu tunggu disini aja Gun "ucap Usi gugup saat Gunawan berdiri dari duduknya

Emangnya gapapa Kak? "tanya Gunawan ragu

Gapapa santai aja, Din temenin ya "ucap Usi mengarahkan pandangannya pada Dini dan diangguki oleh Dini

Aku tinggal meeting dulu ya Kak "pamit Rara

Iya sayang, semangat ya "Gunawan mengelus rambut Rara dan dibalas dengan senyuman manis. Usi dan Dini yang menyaksikannya dibuat baper

Lo tahu ga, aura cowok lo tuh keren abis, apalagi pas senyum, aduuuh terpesona gue "ucap Usi heboh

Gila lo, cowok gue itu Kak "ketus Rara

Iya gue tahu, dia juga ga akan mau sama gue kali. Tapi beneran deh Ra, dia lakik banget tahu, kalo ada lagi gue mau Ra yang gitu "gurau Usi

Tahu gitu tadi ga gue bawa "kesal Rara

Jangan cemburu dong Ra, salahnya dia kenapa ganteng "Usi tak mau disalahkan

Rara hanya menepuk jidatnya pelan karena sekarang mereka sudah berada didepan ruang meeting.

Meeting kali ini berjalan lancar karena Rara tidak melakukan banyak perdebatan. Ia hanya meminta untuk tidak menerima job baru lagi bersama Mario. Rara hanya tinggal menjalani 2x off air dan 3x on air bersama Mario. Dewan direksi juga tidak membicarakan lagi masalah pribadi Rara, karena sebelumnya Usi sudah memberi penjelasan kepada Pak Yoyo dan Bu Dinda. Setelah dirasa cukup meeting pun selesai. Saat Usi dan Rara keluar ruangan, terlihat disana para karyawan sedang berkumpul, suasana pun ramai. Pak Yoyo dan Bu Dinda serta para stafnya pun keluar, mereka juga ikut menyaksikan keramaian ini. Memang ini waktunya jam istirahat dan makan siang.

David "panggil Pak Yoyo pada salah satu karyawan disana

Suara Pak Yoyo seketika membuat kegiatan para karyawan terhenti dan menoleh ke arah datangnya suara.

Iya Pak "sahut David

Ada apa ini? "tanya Pak Yoyo

Ini Pak ada kiriman makan siang, makanan India Pak dari pacarnya Kak Rara "jawab David jujur

Rara membulatkan matanya, sementara Pak Yoyo, Bu Dinda dan Usi yang ada disampingnya langsung menatap tajam Rara.

Yasudah lanjutkan makannya "ucap Pak Yoyo pada semua karyawan

Terimakasih Ra "Bu Dinda memegang bahu Rara

Sayangnya kami tidak bisa ikut menikmati, sudah ditunggu ditempat lain "timpal Pak Yoyo

Iya Bu, tidak apa-apa Pak "Rara tersenyum canggung

Kemudian Bu Dinda, Pak Yoyo dan stafnya pergi meninggalkan kantor. Ada perasaan lega di hati Rara karena tidak ada lagi perdebatan soal kekasihnya dengan para dewan direksi dan sepertinya mereka mulai menerimanya.

Makasih banyak Kak "Rara menggandeng tangan Usi

Untuk apa? "Usi mengerutkan dahinya

Semua pasti karena Kakak banyak memberi penjelasan ke mereka "ucap Rara

Sama-sama, itu udah tugas gue Ra dan syukurnya mereka bisa menerima. Udah yuk keruangan gue lagi, pengen cepet-cepet lihat muka cowok lo "Usi tersenyum miring

Ish... Gue mau langsung balik aja deh, resek lo "Rara melenggang meninggalkan Usi

Usi tertawa melihat tingkah Rara, padahal ia hanya menggoda tapi Rara tampak sangat posesif.

Rara benar-benar langsung mengajak Gunawan meninggalkan kantornya, ia sudah tidak lagi peduli dengan rasa laparnya.

Kamu kenapa sih sayang? "tanya Gunawan saat mereka sudah berada di dalam mobil

Kakak ga usah ketemu Kak Usi lagi dan ga usah ikut kesini lagi nanti "ketus Rara

Gunawan menoleh dan mengerutkan dahinya

Banyak yang terpesona sama Kakak, aku ga suka apalagi Kakak tebar senyum manis sama semua orang "jutek Rara dengan bersidekap tangan didada

Gunawan tersenyum mendengarnya, lalu tangannya terulur untuk mengelus kepala Rara dengan lembut, tanpa kata Gunawan beralih meraih tangan Rara lalu menciumnya. Gunawan tahu saat ini Rara sedang merasa cemburu, akan percuma jika dia mendebat Rara. Perlakuan Gunawan membuat Rara tenang seketika, kesal dan cemburunya hilang. Kini giliran Rara yang mencium tangan Gunawan yang masih digenggamnya. Mereka saling tatap sejenak dan melempar senyum.

Kita mau kemana Kak? "tanya Rara

Makan siang ya "sahut Gunawan lembut

Ternyata Gunawan membawa Rara ke perusahaan parfum miliknya. Sesampainya disana Rara dibuat heran.

Kok kesini Kak? Ada meeting? "Rara pikir Gunawan ada callingan dari perusahaan ini

Enggak sayang, kan kita mau makan "ucap Gunawan lalu mengajak Rara turun dari mobil

Makan kok disini Kak? Ini kan perusahaan parfum "heran Rara

Gunawan tak menjawab, ia hanya tersenyum sambil terus menarik Rara masuk kedalam gedung perusahaan. Saat memasuki lobi, para karyawan disana memberikan penghormatan pada Gunawan seperti di Gul Khilana, Rara belum menyadarinya. Kemudian mereka masuk ke dalam lift menuju ruangan Gunawan. Didalam lift ada beberapa karyawan didalamnya, mereka terlihat canggung dan menunduk saat menyapa Gunawan, hal ini membuat Rara sedikit bingung, tapi karena banyaknya orang yang keluar masuk lift tidak ada kesempatan Rara untuk bertanya pada Gunawan. Sampailah mereka dilantai tempat ruangan Gunawan berada.

Pak, apa ada masalah? "tanya sekertaris Gunawan ketika melihat bosnya datang tanpa memberitahu

Tidak ada, saya hanya akan makan siang, tadi saya sudah order dari House of Steak, apa sudah datang? "tanya balik Gunawan

Belum Pak, saya belum menerima tamu hari ini "jawab sang sekertaris

Kalau sudah datang tolong antarkan ke ruangan saya, kamu sudah makan siang? "ucap Gunawan

Sudah Pak. Baik nanti akan saya antar keruangan bapak "sahut sang sekertaris

Rara hanya diam dan menerka-nerka siapa sebenarnya Gunawan di kantor ini, kenapa semua karyawan seperti segan pada Gunawan.

Kak....

Berjuang BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang