Dua hari berlalu setelah kepulangannya, Rara dipanggil ke kantor manajemen untuk meeting project selanjutnya. Setelah kedatangan Usi ke apartemennya, mereka telah membicarakan banyak hal, termasuk Rara yang akan memutuskan kontrak lebih awal. Akhirnya setelah Usi memberi masukan, kini Rara mau sedikit berdamai dengan manajemennya. Mengingat, masih ada beberapa jadwal on air dan off air yang harus Rara jalani bersama Mario hingga akhir tahun ini.
Hingga sekarang, Rara belum menceritakan perihal obrolannya dengan Usi kepada Gunawan. Rara tidak mau menambah beban pikiran Gunawan. Hari ini Rara diantar Gunawan ke kantor manajemen, memang dia mau berdamai soal Mario, tapi ia tidak mau menutupi lagi hubungannya dengan Gunawan. Walaupun didepan layar masih belum bisa ia lakukan, setidaknya orang-orang dibelakang layar tahu siapa kekasih hatinya.
Kedatangan Rara bersama Gunawan membuat keributan disana. Banyak yang terpesona melihat Gunawan. Apalagi Gunawan sangat ramah pada orang-orang yang menyapanya. Rara tampak senang dengan respon orang-orang disana, walau dalam hatinya sedikit jengkel karena kekasihnya mengumbar senyum manisnya.
Usi menyambut kedatangan Rara dan Gunawan, ini kali pertama mereka bertemu.
Kenalkan saya Usi, manajernya Rara "Usi mengulurkan tangannya
Gunawan Kak "Gunawan menyambut uluran tangan Usi
Kemudian Usi membawa mereka keruang kerjanya. Tidak seperti biasa, hari ini dewan direksi akan datang sedikit terlambat.
Usi memulai obrolan dengan Gunawan, tapi sangat terlihat disana ada kecanggungan dari Usi.
Kak jangan seformal itu bahasanya, saya jadi canggung "protes Gunawan pada Usi
Soalnya gue bingung, takut salah ngomong "sahut Usi malu
Lo kenapa sih Kak? Kayak ga biasa ngadepin client aja "sela Rara
Usi hanya menggelengkan kepala dan mengangkat bahunya. Tak lama ada staf masuk memberitahukan bahwa dewan direksi sudah berada di ruang meeting, Rara dan Usi diminta segera kesana.
Kamu tunggu disini aja Gun "ucap Usi gugup saat Gunawan berdiri dari duduknya
Emangnya gapapa Kak? "tanya Gunawan ragu
Gapapa santai aja, Din temenin ya "ucap Usi mengarahkan pandangannya pada Dini dan diangguki oleh Dini
Aku tinggal meeting dulu ya Kak "pamit Rara
Iya sayang, semangat ya "Gunawan mengelus rambut Rara dan dibalas dengan senyuman manis. Usi dan Dini yang menyaksikannya dibuat baper
Lo tahu ga, aura cowok lo tuh keren abis, apalagi pas senyum, aduuuh terpesona gue "ucap Usi heboh
Gila lo, cowok gue itu Kak "ketus Rara
Iya gue tahu, dia juga ga akan mau sama gue kali. Tapi beneran deh Ra, dia lakik banget tahu, kalo ada lagi gue mau Ra yang gitu "gurau Usi
Tahu gitu tadi ga gue bawa "kesal Rara
Jangan cemburu dong Ra, salahnya dia kenapa ganteng "Usi tak mau disalahkan
Rara hanya menepuk jidatnya pelan karena sekarang mereka sudah berada didepan ruang meeting.
Meeting kali ini berjalan lancar karena Rara tidak melakukan banyak perdebatan. Ia hanya meminta untuk tidak menerima job baru lagi bersama Mario. Rara hanya tinggal menjalani 2x off air dan 3x on air bersama Mario. Dewan direksi juga tidak membicarakan lagi masalah pribadi Rara, karena sebelumnya Usi sudah memberi penjelasan kepada Pak Yoyo dan Bu Dinda. Setelah dirasa cukup meeting pun selesai. Saat Usi dan Rara keluar ruangan, terlihat disana para karyawan sedang berkumpul, suasana pun ramai. Pak Yoyo dan Bu Dinda serta para stafnya pun keluar, mereka juga ikut menyaksikan keramaian ini. Memang ini waktunya jam istirahat dan makan siang.
David "panggil Pak Yoyo pada salah satu karyawan disana
Suara Pak Yoyo seketika membuat kegiatan para karyawan terhenti dan menoleh ke arah datangnya suara.
Iya Pak "sahut David
Ada apa ini? "tanya Pak Yoyo
Ini Pak ada kiriman makan siang, makanan India Pak dari pacarnya Kak Rara "jawab David jujur
Rara membulatkan matanya, sementara Pak Yoyo, Bu Dinda dan Usi yang ada disampingnya langsung menatap tajam Rara.
Yasudah lanjutkan makannya "ucap Pak Yoyo pada semua karyawan
Terimakasih Ra "Bu Dinda memegang bahu Rara
Sayangnya kami tidak bisa ikut menikmati, sudah ditunggu ditempat lain "timpal Pak Yoyo
Iya Bu, tidak apa-apa Pak "Rara tersenyum canggung
Kemudian Bu Dinda, Pak Yoyo dan stafnya pergi meninggalkan kantor. Ada perasaan lega di hati Rara karena tidak ada lagi perdebatan soal kekasihnya dengan para dewan direksi dan sepertinya mereka mulai menerimanya.
Makasih banyak Kak "Rara menggandeng tangan Usi
Untuk apa? "Usi mengerutkan dahinya
Semua pasti karena Kakak banyak memberi penjelasan ke mereka "ucap Rara
Sama-sama, itu udah tugas gue Ra dan syukurnya mereka bisa menerima. Udah yuk keruangan gue lagi, pengen cepet-cepet lihat muka cowok lo "Usi tersenyum miring
Ish... Gue mau langsung balik aja deh, resek lo "Rara melenggang meninggalkan Usi
Usi tertawa melihat tingkah Rara, padahal ia hanya menggoda tapi Rara tampak sangat posesif.
Rara benar-benar langsung mengajak Gunawan meninggalkan kantornya, ia sudah tidak lagi peduli dengan rasa laparnya.
Kamu kenapa sih sayang? "tanya Gunawan saat mereka sudah berada di dalam mobil
Kakak ga usah ketemu Kak Usi lagi dan ga usah ikut kesini lagi nanti "ketus Rara
Gunawan menoleh dan mengerutkan dahinya
Banyak yang terpesona sama Kakak, aku ga suka apalagi Kakak tebar senyum manis sama semua orang "jutek Rara dengan bersidekap tangan didada
Gunawan tersenyum mendengarnya, lalu tangannya terulur untuk mengelus kepala Rara dengan lembut, tanpa kata Gunawan beralih meraih tangan Rara lalu menciumnya. Gunawan tahu saat ini Rara sedang merasa cemburu, akan percuma jika dia mendebat Rara. Perlakuan Gunawan membuat Rara tenang seketika, kesal dan cemburunya hilang. Kini giliran Rara yang mencium tangan Gunawan yang masih digenggamnya. Mereka saling tatap sejenak dan melempar senyum.
Kita mau kemana Kak? "tanya Rara
Makan siang ya "sahut Gunawan lembut
Ternyata Gunawan membawa Rara ke perusahaan parfum miliknya. Sesampainya disana Rara dibuat heran.
Kok kesini Kak? Ada meeting? "Rara pikir Gunawan ada callingan dari perusahaan ini
Enggak sayang, kan kita mau makan "ucap Gunawan lalu mengajak Rara turun dari mobil
Makan kok disini Kak? Ini kan perusahaan parfum "heran Rara
Gunawan tak menjawab, ia hanya tersenyum sambil terus menarik Rara masuk kedalam gedung perusahaan. Saat memasuki lobi, para karyawan disana memberikan penghormatan pada Gunawan seperti di Gul Khilana, Rara belum menyadarinya. Kemudian mereka masuk ke dalam lift menuju ruangan Gunawan. Didalam lift ada beberapa karyawan didalamnya, mereka terlihat canggung dan menunduk saat menyapa Gunawan, hal ini membuat Rara sedikit bingung, tapi karena banyaknya orang yang keluar masuk lift tidak ada kesempatan Rara untuk bertanya pada Gunawan. Sampailah mereka dilantai tempat ruangan Gunawan berada.
Pak, apa ada masalah? "tanya sekertaris Gunawan ketika melihat bosnya datang tanpa memberitahu
Tidak ada, saya hanya akan makan siang, tadi saya sudah order dari House of Steak, apa sudah datang? "tanya balik Gunawan
Belum Pak, saya belum menerima tamu hari ini "jawab sang sekertaris
Kalau sudah datang tolong antarkan ke ruangan saya, kamu sudah makan siang? "ucap Gunawan
Sudah Pak. Baik nanti akan saya antar keruangan bapak "sahut sang sekertaris
Rara hanya diam dan menerka-nerka siapa sebenarnya Gunawan di kantor ini, kenapa semua karyawan seperti segan pada Gunawan.
Kak....
KAMU SEDANG MEMBACA
Berjuang Bersamamu
RomanceKata pepatah jika kita berniat baik pasti ada saja halangan dan rintangan yang akan kita temui. Jadilah pemenang disetiap lomba, maka jadilah yang terkuat disetiap masalah. Matahari tidak akan terbit sebelum waktunya.