132. Klarifikasi

376 53 17
                                    

Tapi apa tidak merepotkan keluarga disini Pak? "Ayah merasa tak enak

Tidak sama sekali Pak, kami senang kalau ada Rara disini " sahut Mamih

Gapapa Kek, Rara sudah terbiasa menghadapi wartawan. Justru kalau Rara disini takutnya malah mengganggu privacy keluarga disini “ucap Rara

Bukannya Indi ga setuju Rara tinggal disini Pih, betul kata Rara kalau media tahu Rara tinggal disini semuanya akan menjadi lebih rumit. Indi sudah pastikan di apartemen Rara aman kok, satpam disana juga sudah terbiasa menghadapi para wartawan. Kalau Rara libur nanti Indi yang akan bawa Rara kesini “Gunawan tahu Rara merasa tidak begitu nyaman jika harus tinggal dirumah orangtuanya, bukan apa, banyak hal pastinya yang Rara pikirkan

Hmmm… yasudah kalau kalian yakin semuanya akan baik-baik saja, Kakek percaya “pungkas Kakek

Saya dan istri mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada Pak Emir dan keluarga karena sudah sangat menyayangi Rara. Saya tidak tahu lagi bagaimana cara membalasnya “ucap Ayah Rara

Kita ini keluarga Pak, sudahlah tidak ada yang berlebihan karena Rara sekarang sudah menjadi cucu perempuan kami “ucap Kakek

Betapa bahagianya hati mereka saat ini, dua keluarga yang sudah saling menyayangi dan memiliki. Mereka hanya berharap dan berdoa semua yang akan terjadi selalu direstui Allah, amiiiin……

Acara lamaran Rara dan Gunawan ini ternyata membawa berkah untuk Mario, kenapa begitu? Sejak dirinya membuat postingan di akun medsosnya, banyak wartawan yang mendatanginya untuk meminta klarifikasi. Entah sengaja atau memang benar-benar dia sedang mencari pembelaan, Mario berbicara banyak tentang hubungannya dengan Rara selama mereka berada dalam project yang sama. Mario juga menyampaikan kekecewaannya terhadap Rara yang tak pernah memberinya kesempatan. Tentu saja statement ini menyudutkan Rara, tapi pihak Rara sama sekali tidak ingin mengadakan klarifikasi balasan untuk Mario. Rara membiarkan Mario berbicara apapun dan tak peduli dengan tanggapan netijen. Kali ini pihak manajemen pun tidak lagi ikut campur dengan kehidupan pribadi Rara. Mereka menghormati dan menghargai apapun tindakan yang Rara ambil atas dirinya dan karirnya.

Rupanya moment ini bukan hanya milik Rara dan Gunawan, tetapi juga milik keluarga dan sahabat mereka. Bagaimana tidak, siapapun yang berhubungan dengan GunaRa sangat diburu oleh wartawan. Hari, Nia, Meli dan Rani yang paling dicari saat ini selain GunaRa dan Mario. Bahkan Papih dan Mamihpun menjadi sasaran para wartawan. Sampai saat ini banyak wartawan yang selalu menunggu kedatangan mereka disekitaran hotel.

Seminggu berlalu kabar lamaran Rara dan Gunawan masih menjadi highlight dibeberapa media. Gunawan dan Rara kini sudah berani tampil berdua dihadapan public. Sebulan kemudian, GunaRa sedang memenuhi undangan acara pernikahan salah satu pengusaha ternama di Jakarta. Pengusaha tersebut adalah kolega Gunawan. Bukan sang empunya acara yang disorot, malah Gunawan dan Rara yang paling ditunggu media. Berbahagialah para wartawan karena kali ini Gunawan dan Rara bersedia menjawab beberapa pertanyaan, salah satunya adalah tentang pernikahan mereka.

Saya tinggal menunggu dia mengucap ijab “ucap Rara sambil tersenyum kearah Gunawan

Sejujurnya kami belum membicarakan kearah sana, tapi memang itu adalah tujuan kami. Doakan ya semoga disegerakan dan dimudahkan “balas Gunawan

Pertanyaan mengenai pernikahan sudah banyak sekali mereka dapatkan sampai akhirnya sedikit mengganggu pikiran mereka. Rara sebenarnya ingin sekali membahas soal ini, tapi ia tidak punya cukup nyali untuk memulainya. Ia takut Gunawan berpikiran yng tidak sesuai dengan yang ia pikirkan. Rencana yang selalu Gunawan bilang untuk meminangnya di akhir tahun ini selalu berputar dipikirannya, ia berharap rencana yang segera terwujud.

Sayang kenapa kok diem terus? "tanya Gunawan karena sedari masuk mobil hanya ada keheningan

Gapapa Kak, Rara masih takjub sama konsep pernikahan tadi "ucap Rara beralasan

Nanti kalau kita menikah, kamu yang akan menentukan semuanya, kamu boleh menerapkan konsep apapun sayang "Gunawan menggenggam tangan Rara

Terimakasih Kak "sahut Rara

Terus kapan? "tanya Gunawan

Apanya? "Rara mengerutkan dahinya

Nikahnya. Kamu maunya kapan sayang? Hmm? "tanya Gunawan lembut

Kenapa? "tanya Gunawan karena Rara hanya menatapnya tajam

Kan tadi Kakak sudah tahu jawabannya, Rara tinggal nunggu Kakak "Rara mengusap punggung tangan Gunawan

Gunawan tersenyum lalu mengusap pipi Rara. Entahlah, Rara merasa seperti ada yang disembunyikan oleh Gunawan. Sebelum lamaran, Gunawan yang terlihat lebih menggebu-gebu untuk menikahi Rara, tapi saat ini malah sebaliknya, Gunawan seperti enggan membahas itu.

Rara pulang ke apart aja Kak "ucap Rara

Loh katanya sudah janji sama Nyinyi dan Ucu ketemu dirumah "sahut Gunawan

Iya, tapi ini tiba-tiba adek yang batalin " ucap Rara beralasan padahal Meli sama sekali tidak berbicara seperti itu

Ucu emang begitu, suka ada caliing dadakan. Maafin Ucu ya "ucap Gunawan

Gapapa Kak, Rara ngerti kok "ucap Rara

Kita nginep dirumah Papih aja yuk " ajak Gunawan

Maaf Kak bukannya ga mau, Rara lagi pengen me time, gapapa kan? "tanyanya hati-hati

Kamu gapapa kan sayang? "tanya Gunawan yang heran dengan sikap Rara yang tak biasa

Rara baik-baik aja, Rara gapapa Kak "jawab Rara

Beneran? "Gunawan masih belum puas dengan jawaban Rara

Rara hanya mengangguk lalu wajahnya ia hadapkan ke jendela, matanya tertuju pada pemandangan luar jendela. Gunawan sepertinya belum peka dengan perasaan Rara, ia malah membiarkan apa yang dilakukan Rara.

Rara pamit ya, Kakak hati-hati " ucap Rara ketika mobil Gunawan sudah berhenti di apartemen Rara

Rara mengalami tangan Gunawan lalu segera keluar mobil tanpa menunggu jawaban Gunawan atau tanggapan Gunawan.

Dia kenapa "gumam Gunawan dalam hatinya

Dia ga peka "lirih Rara saat sudah menjauh dari Gunawan

Memang benar Gunawan ga peka, buktinya dia tidak berusaha mengejar Rara. Lagi-lagi pikiran positifnya yang bersarang dikepalanya. Gunawan mengira Rara hanya kelelahan sehingga tidak ingin diganggu saat ini, pun oleh dirinya.

Waaah ada apa ya?

Berjuang BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang