137. Kopi dan Alpukat

394 60 21
                                    

Yo, udah check sound? "tanya Rara

Belum, sengaja nunggu kamu Ra "jawab Mario antusias karena Rara bicara dengan nada yang lebih lembut dari biasa dan juga tidak terlihat wajah ketus Rara

Mereka lalu mencocokkan beberapa lagu dengan home band. Terlihat kali ini Rara lebih luwes dari biasanya.

Semanis ini dia kalo sama Mario Din? "Gunawan terus memperhatikan Rara dan Mario

Biasanya enggak Bang, seperlunya aja "sahut Dini

Dia marah beneran sama gue ya Din "tanya Gunawan

Lo lebih paham dari gue Bang "Dini mengangkat kedua bahunya

Sesi GR pun selesai, Rara menghampiri Gunawan dan Dini.

Tadi Mario ajak aku makan bareng, boleh? "Rara meminta ijin kepada Gunawan

Boleh, aku ke hotel duluan "lalu Gunawan pergi tanpa menunggu jawaban dari Rara

Ish.. Kok jadi dia yang kesel sih, harusnya aku "Rara menghentakkan kakinya

Lo kenapa sih Ra? Kayak anak kecil tahu. Ya jelaslah Bang Gun kesel, sadar ga apa yang lo lakuin tadi? "sindir Dini

Sadar banget, gue sengaja tahu ga Din tapi dianya ga peka. Larang kek gue pergi sama Mario, ini malah pergi gitu aja. Lagian gue juga ga akan pergi sama Mario juga kali "kesal Rara

Kalian berdua tuh bikin gue pusing tahu "ucap Dini frustasi dan meninggalkan Rara

Lo mau kemana Din? "teriakan Rara tidak diharuskan Dini

Karena Dini terus berjalan dan semakin menjauh, membuat Rara terus mengejarnya. Ternyata Dini berniat mengejar Gunawan namun nihil Gunawan sudah tidak ada disana. Dini khawatir karena tadi mereka pergi bersama dan sekarang Gunawan pergi lebih dulu.

Cari apa sih Din? "tanya Rara karena Dini seperti mencari sesuatu keseluruh penjuru parkiran

Lo ga khawatir sama Bang Gunawan? Tadi kita kesini kan bareng-bareng, terus dia naik apa coba ke hotelnya "sahut Dini masih mondar-mandir

Astagfirullah.. Iya juga sih, tapi udahlah Din ini jaman udah canggih, bisa naik tadi ataupun ojol " jawab Rara santai

Lo ya Ra "Dini menggelengkan kepalanya

Udah ayo kita susul dia ke hotel "Rara menarik tangan Dini

Sesampainya di hotel Rara segera menuju kamar Gunawan. Setelah diketuk beberapa kali masih tetap tidak ada jawaban, sepertinya Gunawan tidak ada disana.

Lo telepon dong Ra "ketus Dini

Kok jadi lo yang sewot sih "Rara tak Terima disewoti Dini

Abisnya lo egois banget "kesal Dini

Ga diangkat "ucap Rara setelah berkali-kali mencoba menelepon Gunawan

Udahlah nanti juga dia balik, kita ke kamar aja "Rara berjalan lebih dulu meninggalkan Dini

Kali ini Dini dibuat sangat kesal dengan sifat Rara yang seperti anak kecil. Entah kemana perginya Gunawan, sampai sore menjelang belum juga kembali. Tapi Gunawan tidak sepenuhnya meninggalkan Rara, ia tetap menjaga Rara melalui Dini. Gunawan terus meminta Dini untuk mengingatkan Rara agar tidak telat makan.

Rara sudah makan kam Din? "tanya Gunawan melalui WA call

Sudah, abang dimana? "tanya balik Dini

Lagi di cafe temen. Buah-buahan untuk Rara masih ada Din? Rara nya lagi apa? "tanya Gunawan lagi

Rara tidur Bang. Dia lagi kepengen alpukat, disini belum ada, ini gue mau pergi Bang "jawab Dini

Ga usah, nanti gue bawain aja. Lo tolong temenin Rara aja ya "pinta Gunawan lalu mematikan teleponnya

Berjuang BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang