Dibalik!
~Bab 4~
"Kamera itu hilang semua dan semua data-data penting juga hilang."
"Tenang saja. Tahun ini modus kita bukan dengan action cam, tapi barang lain yang lebih canggih!"
Itu yang dinamakan strategi baru. Seseorang yang sangat rahasia seperti yang pernah Diana bilang memang sudah menyiapkan seribu satu rencana. Rencana apik yang sudah berkali-kali berhasil dan tidak dapat ditembus oleh siapa pun.
"Barang itu nanti akan di impor dari Vietnam. Dan saya pastikan kali ini tidak akan ada ancaman."
"Kenapa Tuan yakin tidak akan ada ancaman? Dua tahun kebelakang kita hampir saja ketahuan!" tanya Diana.
Pria berdasi itu tersenyum. "Anak itu sudah tidak bisa mengancam kita lagi. Tahun ini adalah kesempatan terakhir dia mengikuti UTBK, saya yakin dia tidak mau menyia-nyiakannya. Jadi saya pastikan dia tidak berani untuk mengacaukan rencana kita."
"Tapi ada satu nama baru lagi, Tuan, yang bisa jadi ancaman kita. Tapi masih belum dapat dipastikan tujuan dari anak ini," ungkap Diana.
"Siapa?"
"Seorang anak perempuan."
****
Nesya benar-benar kabur dari tempat bimbel. Posisinya sekarang sudah ada di tempat bimbingan belajar Menang Bersinar. Petunjuk-petunjuk yang Nesya temukan semua mengarah ke tempat ini. Dan dibalik surat perjanjian itu, ada cap tangan seseorang yang Nesya duga itu adalah dalang dari kasus penjokian ini.
Gudang nomor tiga! Inisial R!
Dan lagi, Nesya mendengar suara aneh seperti sebelumnya. Hampir saja dia ingin berteriak, untungnya Nesya bisa menahan karena di tempat ini terlalu ramai orang. Tapi saat Nesya memperhatikan orang lain, mereka sepertinya tidak mendengar suara keras tadi. Atau jangan-jangan hanya dirinya saja yang bisa mendengar suara tersebut?
"Memangnya ada apa di gudang nomor tiga? Terus siapa inisial R?" Nesya bermonolog.
Dia masuk ke dalam, sebelumnya Nesya diarahkan untuk mengisi nama di tempat registrasi. Nesya sempat bingung mengisi kolom keperluan yang terdapat di kertas daftar hadir, tapi seorang resepsionis itu mengarahkan jika bukan murid bimbel MB, Nesya hanya perlu menulis perpustakaan, pendaftaran, atau konsultasi, karena ketiga itu adalah pilihan untuk orang luar. Nesya pun memilih perpustakaan.
Berbeda dengan tempat bimbelnya, di sini lebih luas. Setelah mencari-cari di mana ruang perpustakaan, akhirnya Nesya menemukannya. Dia sengaja, barangkali di perpustakaan ada buku denah lokasi tempat ini dan Nesya bisa dengan mudah mencari gudang nomor tiga.
"Ini arahnya ke kanan, terus toilet, dan ruang arsip. Apa mereka juga menyimpan rahasia di ruang arsip? Ini gudang nomor tiga, ada di belakang ruang arsip! Gue harus cepat!"
Nesya menutup buku denah lokasi itu. Dia segera keluar mencari lokasi gedung arsip dan gudang nomor tiga. Nesya berjalan dengan sangat hati-hati. Dia tidak mau kalau sampai ada orang yang tahu kalau dirinya penyusup.
Begitu Nesya menemukan gedung arsip, dia berusaha membuka pintunya. Namun ternyata terkunci. Nesya pikir, ada sebuah rahasia besar di ruang ini. Tapi mengapa petunjuk Nesya justru mengarah ke gudang nomor tiga?

KAMU SEDANG MEMBACA
UTBK : Misteri di Balik Layar
Mystery / ThrillerSemua dimulai setelah pengumuman SNMPTN. Ini pertama kalinya tercatat dalam sejarah di SMA Indonesia Persada. Dari puluhan siswa yang mendaftar hanya satu di antara mereka yang lolos. Hal itu membuat para siswa kesal dan menduga adanya tindak kecura...