44 : s63a32b92o66t81a73s83e

486 69 18
                                    

judul bab bukan sembarang judul!

Bab 44

5 Mei 2022

"Sof, lewat sini!"

Raihan dan Sofia melewati sebuah lorong menuju ke tempat yang mereka duga sebagai tempat penyimpan barang-barang itu. Namum bukan ruang pribadi Tirta, melainkan ruang khusus yang sampai saat ini Raihan tidak pernah tahu ada apa di dalamnya.

"Lo punya kuncinya?"

"Enggak."

"Terus gimana caranya kita masuk, bego!"

"Gue dobrak!"

"Sinting lo! Kita bisa ketahuan, Raihan, kalau berisik!" Sofia mendengus. "Pakai jepit rambut gue aja!"

"Emang bisa?"

"Apa, sih, yang gue nggak bisa? Kalau pintu asrama di kunci ya gue kabur pakai cara ini."

Sofia memasukan ujung tuas penjepit yang sudah diluruskan ke dalam lubang kunci. Kemudian dia tekan berlawanan dari arah jarum jam.

Dan berhasil.

Mereka masuk ke dalam ruangan itu dan menemukan sebuah kotak persis seperti kotak yang sebelumnya pernah Raihan temukan di rumah Tirta. Raihan yakin, pasti barang yang mereka cari ada di dalam kotak itu.

"Coba buka!"

Ada banyak sekali lensa kontak di dalam kotak itu. Dan benar dugaan Raihan. Ini yang mereka cari.

"Cepat tukar isinya!"

"Bentar, tapi ini kayak soflens biasa. Kalau ini soflens camera, pasti kelihatan tebal dikit. Tapi ini enggak, Raihan."

"Sof, teknologi makin canggih kali. Para ahli mah udah handal naruh beginian. Bahkan kamera sekecil apa pun."

Raihan mengeluarkan soflens biasa yang sudah disiapkannya dari dalam tas. Mungkin aksi ini berjalan mulus untuk mereka berdua.

Namun di tempat lain...

"Ada nggak?"

"Nggak ada. Coba lo cari ke sebelah sana!"

Nesya dan Arash masih belum bisa menemukan di mana barang itu di simpan. Mereka sudah mencarinya di ruangan Diana. Tapi tidak ada. Bahkan sama sekali tidak ada sesuatu mencurigakan di ruang ini.

"Lo berdua gimana? Udah berhasil?"

Handy talkynya berbunyi.

"Belum. Kotak itu nggak ada di ruangan Diana. Kalian gimana?"

"Beres. Kita udah berhasil tuker soflens camera itu. Sekarang kita lagi on the way ke rumah Tirta."

"Nes, mereka udah selesai. Dan kita belum ketemu apa-apa di lima belas menit pertama. Gimana, nih?"

Arash tampak panik. Dia pun sebetulnya khawatir dengan Sela yang saat ini tengah berada di antara orang-orang curang itu. Tapi anehnya, earphone mereka tidak mengeluarkan suara apa-apa. Seharusnya alat penyadap suara itu sudah di pasang sesuai instruksi.

UTBK : Misteri di Balik LayarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang