30 : 79 262 1315 24 2022 1719

508 78 14
                                    

Jika kode 2022 1921 13 1012 adalah UTBK, maka 79 262 1315 24 2022 1719 adalah...

Bab 30

●●●

"Help me get the sauce, Pa!"

Suasana makam malam di rumah Raihan selalu terlihat sepi. Biasanya hanya dirinya sendiri. Tapi ini kebetulan sang papa mau menemaninya makan.

"Tumben papa makan di rumah."

Papanya menjawabnya singkat, "Untuk mengawasi kamu!"

Tadi sore Raihan tidak bilang kalau dia bertemu Nesya di tempat les. Padahal papanya sudah melarang untuk tidak keluar dulu karena kondisinya belum benar-benar sehat. Tapi Raihan menerobos begitu saja dengan liar. Apa pun yang dia mau, harus dia lakukan.

"Aku bukan anak kecil, Pa. Nggak perlu diawasi!"

"Papa khawatir kamu bertemu lagi dengan Tirta. Dia sudah buat kamu seperti ini, Raihan!"

"Terus kenapa papa nggak laporin dia ke polisi?! Kenapa biarin Tirta bebas gitu aja?"

"Papa sedang mencari bukti untuk membawa Tirta ke penjara. Sayangnya CCTV di rumahnya nonaktif. Jadi tidak ada bukti kuat atas kesalahan dia."

Raihan menjatuhkan sendoknya ke piring. Mendengar nama Tirta hatinya langsung panas dingin. Kejadian itu tidak lolos begitu saja dari pikirannya.

"Terus Papa percaya kalau CCTVnya beneran mati?"

"Tirta yang bilang."

Sialan!

Tirta bisa saja menyembunyikan kebusukkannya. Tapi Raihan juga tidak akan tinggal diam. Dia akan terus berusaha untuk menjatuhkan Tirta dan bisnis ilegalnya itu. Bagaimanapun caranya. Pasti ada jalan.

Raihan bangkit dari kursi dengan kasar.

"Mau kemana?"

"Kasih pelajaran setimpal buat Tirta!"

Dia buru-buru keluar dari ruang makan. Mengambil kunci mobilnya di atas nakas. Bahkan Raihan sama sekali tidak memedulikan ucapan ayahnya supaya tidak datang menemui Tirta. Dia mengabaikan itu.

"Raihan jangan nekad kamu! Tirta bisa melakukan lebih dari ini!"

"Araihano!"

Tetap tidak bisa dihentikan. Dia membuka pintu dengan kasar dan menemukan dua orang gagah di samping pintu rumahnya seperti kacung. Ya sebut saja itu adalah bodyguard ayahnya.

"Jen, buka gerbang!"

"Mau ke mana, Mas Raihan?" tanya Jejen, satpam di rumahnya.

"Buka!"

"Oh, ya, siap!"

Begitu gerbang terbuka. Mobil Raihan keluar dari pekarangan dengan sangat mulus. Kalau dihitung dengan rumus fisika mungkin sekitar 80 kilometer per jam. Atau mungkin bisa lebih?

UTBK : Misteri di Balik LayarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang