35 : Limit

477 69 7
                                    

Setiap manusia itu punya limit; punya batas atas hidupnya sendiri. Tidak semuanya harus diforsir buat jadi sempurna dan luar biasa. Manusia punya kapasitas. Manusia punya batasan. Dan apa yang pernah menjadi jejak di hidupnya itu adalah definisi cukup.

Cukup dalam artian, yang tidak bisa dipaksa.

"Ibu tinggal sendiri?"

"Tidak. Ada keponakan Ibu yang tinggal di sini. Orang tuanya baru saja meninggal bulan lalu. Dan dia cuma punya Ibu."

Akan ada satu pertanyaan yang mungkin tidak semudah itu untuk diucapkan. Dalam hati Sofia bertanya-tanya, mengapa di usia yang sudah tidak muda lagi, Bu Lida belum memiliki pasangan? Atau mungkin, alasan apa yang membuat Bu Lida memutuskan untuk tidak menikah?

"Masih kecil?"

"Lebih tua setahun dari kamu."

Untung saja. Karena kalau boleh jujur, Sofia tidak begitu menyukai anak kecil. Menurutnya terlalu merepotkan. Anak kecil suka banyak maunya. Kemauannya adalah suatu permintaan yang tidak bisa ditolak oleh orang dewasa. Dan itu yang membuat Sofia tidak nyaman.

"Oh, ya, Sofia. Keponakan Ibu itu tahun lalu lulus SBMPTN di UI. Mungkin nanti kamu bisa berkenalan dengan dia dan bisa tanya-tanya soal itu."

"Wow, keren banget. Kalau boleh tahu, dia kuliah jurusan apa, ya?"

"Hukum. Dia dulu ambil rumpun soshum, padahal dia SMA jurusan IPA. Dan menurut Ibu itu terlalu nekat karena dia nggak punya persiapan matang setelah gagal SNM. Tapi tidak tahunya ternyata dia lolos."

Dan lagi, Sofia berdecak kagum. Sampai akhirnya dia mematung begitu Bu Lida menyebutkan nama keponakannya itu.

"Triani itu anaknya tidak terlalu pintar. Semasa di SMA, peringkatnya hanya bertahan di sepuluh besar. Tidak pernah masuk lima besar."

"Triani?"

"Kamu kenal sama keponakan Ibu?"

Nama itu tidak asing lagi. Sofia ingat, beberapa waktu lalu, ketika timnya melakukan penyelidikan dan menginterogasi Devita habis-habisan, disitulah nama Triani disebut. Dan orang bernama Triani itu tahu sesuatu tentang sang impostor. Tapi, apakah Triani yang dimaksud adalah orang yang sama?

"Tapi gue nggak bohong. Rasanya kayak ada yang nyerang gue pakai tenaga dalam. Tadi pas gue pegang tangannya Triani, tubuh gue tiba-tiba kayak tersengat terus kaku rasanya."

"Nes, lo pikir ini di negeri dongeng? Mana ada orang nyerang pakai tenaga dalam? Percayaan aja lo sama mitos-mitos kuno!"

"Siapa yang udah paksa lo dan Maya gabung ke GE?"

"Triani."

"Kalau kalian mau tahu lebih banyak lagi, kalian cari dia. Tapi itu kalau kalian berhasil interogasi dia. Karena Triani ini orang kepercayaan Kak Diana. Dulu dia jadi wakilnya. Dan semuanya dia tahu, mulai dari siapa dalang dibalik semua ini. Tapi dalangnya bukan Kak Diana."

Namun jika Triani adalah orang yang sama, Sofia berada di tempat yang tepat. Dan setelah itu, kunci untuk membuka sebuah ruang rahasia sebentar lagi akan ditemukan.

"Sofia? Kenapa bengong?"

Gadis itu terperanjat.

"Kenapa, Bu?"

"Kamu kenal sama Triani?"

"Enggak. Saya nggak kenal sama keponakan Ibu." Sofia menggeleng dengan sedikit menaruh curiga.

UTBK : Misteri di Balik LayarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang