29 : LZRTJ TLOZM

514 73 24
                                    

Jika Bimbel adalah AHLADK. Maka LZRTJ TLOZM adalah....

Bab 29

"H-23 guys, H-23." Seseorang memasuki ruang A1 dengan teriakan yang heboh. Hingga mengejutkan beberapa anak yang sedang fokus mengevaluasi materi.

Kemudian orang itu mendekati Nesya yang sibuk membolak-balik buku bank soalnya. "Nes, H-23, Nesya. H-23!" Sampai membuat Nesya terheran-heran.

"Ehem!"

Orang itu langsung tersadar ketika mendegar deheman seseorang di belakangnya. Menoleh ke sumber suara sembari menyengir.

Barusan itu apa? Dia berbicara dengan Nesya?

"Sori, Mel. Gue kan emang heboh."

Namanya Diftia. Salah satu sahabat karib Imel. Akan terlihat aneh jika tiba-tiba dia mendadak mau berbicara dengan Nesya. Tahu kan kalau Imel amat sangat menghindari Nesya?

Nesya tidak mau ambil pusing. Dia masa bodo soal yang baru saja terjadi.

Dan sepuluh menit lagi try out dimulai. Tapi sebelum itu, Imel melangkah ke barisan paling belakang. Nesya berpikir dia ingin menemuinya. Ternyata langkah Imel berhenti tepat di samping bangku Arash.

Dia tersenyum angkuh.

"Kemarin peringkat lo itu cuma kebetulan. Selamanya lo nggak akan bisa kalahin gue." Imel tertawa sombong. Kemudian menoleh sebentar ke Nesya. "Apalagi lo!" Seolah meremehkan.

Arash tidak memedulikan. Bahkan menganggap Imel ada di sampingnya saja tidak. Dia sedang tidak ingin berbicara dengan siapa pun. Bahkan termasuk Nesya. Dia cuma fokus belajar. Atau yang lebih lekat dengan kebiasaannya adalah mencoret-coret tubuhnya dengan rumus-rumus fisika.

"Masih ada waktu sekitar delapan menit buat lo bersihin itu coret-coretan di tangan lo. Atau kalau enggak, gue bisa laporin kalau lo nyontek!" ancam Imel sambil mengetuk-ngetuk jam tangannya.

Arash bangkit. Menatap Imel penuh intimidasi. "Nggak ada dalam kamus gue yang namanya nyontek. Gue lebih suka kerja cerdas daripada kerja keras buat curang! Model-model impostor kayak lo bisa apa?"

Imel menggertakkan giginya sebal. Arash berjalan melewatinya begitu saja. Tapi Imel tidak mau kalah. Dia menyahut, "Bisa dapat skor 900!" Dengan suara lantang.

Laki-laki itu berbalik. Tersenyum smirk. "Just wait and see!"

*

Try out dimulai.

Semua anak-anak sudah siap dengan komputernya masing-masing. Tapi dia memang sangat payah. Untuk memasukkan username dan password dari lima menit yang lalu selalu gagal. Tapi sekalinya bisa, soal yang pertama keluar adalah....

"Bisa nggak sih sehari aja nggak ada itung-itungan!"

...pengetahuan kuantitatif.

Mati!

Dia benar-benar mati. Lantas bagaimana dia mau mendapatkan skor sempurna, sementara waktu untuk mengerjakan saja tinggal 15 menit lagi?

Baginya, pengetahuan kuantitatif adalah substes penalaran matematika yang paling nggak bisa dinalar.

UTBK : Misteri di Balik LayarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang