13 : Logaritma

668 85 4
                                    

Minggu, 10 April 2022

Masih dalam tahap penyelidikan mengenai data peserta UTBK di Surabaya pada tahun 2021 lalu. Beberapa nama yang sebelumnya telah diketahui, kini masuk ke daftar hitam dalam catatan sebagai tersangka.

Dari nama-nama tersebut, mereka dapat mencaritahu melalui kotak pencarian. Dan masing-masing mendapat informasi melalui media sosial. Mereka mengumpulkan satu per satu nama yang saat ini tengah menempuh pendidikan di perguruan tinggi yang sama. Rencananya hari ini mereka berniat untuk menemui para peserta daftar hitam tersebut.

"Kita bagi tiga kelompok, masing-masing dua orang. Biar lebih cepat!"

Sempat terjadi perdebatan singkat dalam pembagian kelompok. Seperti biasa, berkelompok adalah hal yang membosankan. Akhirnya mereka memutuskan untuk hompimpa agar kelompok terbagi dengan adil. Hasilnya pun menunjukkan bahwa Raihan dengan Sofia, Arash dengan Farida, dan Nesya dengan Sakha.

"Jadi kita tunggu mereka di gerbang kampus?"

"Jangan! Kita langsung masuk aja. Temui mereka ke fakultasnya masing-masing. Kita mulai dari tiga orang pertama."

Peserta daftar hitam :

1. Triani Maskanda Flaura
2. Bagus Fajar Sasmito
3. Ilham Abdi Negoro
4. Devita Zulfa
5. Maulida Azkia Maharani
6. Ayu Febrina Mustika
7. Dwi Sanggarwati Panguripan
8. Sri Rejeki
9. Elnanda Putra Kencana Abimanyu
10. Yuri Zelanda Kuncoro

Hanya sepuluh nama-nama yang berhasil mereka dapatkan identitasnya. Sebetulnya masih banyak dari daftar yang disebutkan di atas. Namun sayangnya, tidak ada jejak digital mengenai mereka. Raihan menduga bahwa ada seseorang yang sengaja menyembunyikan identitas mereka untuk menutup informasi dan kasus yang pernah ada.

Ketika Nesya dan yang lainnya sampai di kampus yang mereka tuju, masing-masing kelompok saling berpencar untuk mencari keberadaan orang yang ada pada daftar tersebut.

Triani Maskanda Flaura, mahasiswa fakultas hukum yang menjadi orang pertama sebagai tersangka. Nesya mengamati dengan teliti foto seseorang bernama Triani itu, sambil berkeliling gedung dan memastikan bahwa Triani ada di tempat ini. Bahkan Nesya dan Sakha sudah bertanya dengan beberapa mahasiswa, katanya Triani baru saja selesai kelas.

"Anaknya susah banget ditemuin," keluh Sakha.

"Kita tunggu aja, nanti pasti ketemu," jawab Nesya mencoba tenang.

Sampai akhirnya, seseorang dengan rambut berkucir kuda baru saja lewat di depan mereka. Nesya yang menyadari itu pun segera mengejarnya. Dan kemudian...

"Triani."

...Nesya memegang tangannya. Berharap dia bisa mendapat penglihatan sebelum melontarkan pertanyaan ke orang itu.

Seketika Nesya berteriak. Entah kenapa Nesya merasa kesakitan dan mendapat sebuah serangan yang dia sendiri tidak mengerti asalnya dari mana. Sekarang sekujur tubuh Nesya rasanya sakit. Bahkan suara hari Triani pun tidak bisa Nesya dengar. Ini aneh.

"Lo ini siapa?!"

Nesya masih kesakitan. Sampai Sakha bingung harus menolong Nesya yang kesakitan atau mengejar Triani yang sudah buru-buru pergi.

"Eh, tunggu, dong!"

Sakha pun gagal untuk menghalangi orang itu. Triani berlari terbirit-birit seperti orang ketakutan. Ada yang janggal dari pertemuan ini, Nesya bisa merasakan itu.

"Nes, lo kenapa, Nesya?" Sakha menggoyangkan tubuh Nesya yang ambruk. Gadis itu tidak sadar setelah berteriak histeris. "Nesya, jangan pingsan, dong! Nesya bangun! Nanti orang-orang curiga sama kita, Nesya!"

UTBK : Misteri di Balik LayarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang