[Chp.34] Gon's Battle

1.2K 191 59
                                    

Author POV

Seiring berjalannya waktu, tak terasa, malam pun telah berubah menjadi pagi. Matahari yang terbit dari ufuk timur, nampak menunjukkan keindahan cahayanya yang menyinari dunia.

Arena Surga, tempat dimana para petarung-petarung hebat berkumpul untuk menjadi yang terbaik dan mencapai lantai tertinggi dari bangunan tersebut. Dan pagi itu di lantai 200, pertarungan Gon melawan salah satu petarung lainnya memulai hari tersebut.

"Ada pertarungan mendebarkan hari ini. Pertama, ada Gon yang berhasil langsung maju ke kelas ini." Lantai lift yang membawa Gon naik ke arena pertarungan, berhenti setelah mencapai batas maksimumnya. Memunculkan anak itu di hadapan banyak orang.

"Lawannya Gido yang saat ini sudah memegang rekor 4-1." Pria berpakaian merah memegang tongkat dengan satu kaki besinya, berdiri di ujung arena lainnya.

Sorak-sorakan dari penonton dapat terdengar. Nampaknya mereka sangat bersemangat untuk menonton pertandingan Gon. Anak yang mampu naik ke lantai 200 dalam kurun waktu yang terbilang cepat.

Dibalik kursi penonton, ada [Y/N] dan Killua yang duduk berdampingan. Menyaksikan pertarungan teman mereka.

Gon dan Gido pun melangkahkan kaki mereka masuk ke dalam arena.

"Dengar, Gon-kun dan Killua-kun. Ten adalah perlindungan diri, bukan untuk meningkatkan kemampuan menyerang. Meski pertahananmu meningkat, kamu masih bisa cedera karena serangan fisik."

"Kalau lawan lebih menguasai Nen darimu, dia bisa dengan mudah menembus Ten-mu. Kamu mungkin akan mengalami cedera serius. Tunggulah dua bulan sebelum mulai bertarung. Dalam dua bulan ini, aku mau mengajarkan sebanyak mungkin."

Ucapan dari Wing terputar kembali dalam kepala Gon. Ia meregangkan tubuhnya. Bersiap sebelum aba-aba diberikan. 'Gomennasai, Wing-san. Aku benar-benar ingin bertarung sekarang,' batin Gon tersenyum.

Dari lantai 50, bersama dengan Zushi, Wing mengusap belakang kepalanya. Menatap tak percaya apa yang dilihatnya dari layar televisi. "Yare yare. Anak itu susah diatur," ucapnya menghela napas lelah.

"Pertarungan dimulai!" teriak wasit mengayunkan lengannya. Memberi aba-aba pada kedua petarung untuk memulai pertandingan mereka.

Gon mengaktifkan Nen-nya, menyelubungi dirinya. Sementara Gido, mengeluarkan sebuah gasing, memiringkan tongkatnya dan meletakkan benda berputar itu di atas tongkat tersebut. Ia menutupi satu buah gasing tersebut lalu merentangkan tangannya. Memunculkan banyak gasing lainnya yang berputar di atas tongkatnya.

"Itu dia! Tarian gasing Gido! Dia memakai banyak gasing untuk menyerang lawannya."

Gido lalu mengaktifkan Nen-nya yang langsung menyelubungi dirinya dan gasingnya. "Terima ini! Pertempuran waltz!" ujar Gido melemparkan semua gasing tersebut ke lantai.

Ketika menyentuh lantai, gasing-gasing tersebut berputar layaknya gasing pada umumnya. Gon memfokuskan dirinya untuk mengamati setiap gasing tersebut. Memperkuat pertahanan dirinya setiap kali ada gasing yang berbenturan.

Dari arah belakang, sebuah gasing terbentur dengan gasing lainnya. Mendapat dorongan untuk melompat dan menyerang Gon dari belakang. Gon membelalakkan matanya saat merasakan betapa keras dan sakitnya pukulan dari gasing tersebut. Namun ia langsung kembali sadar dan memapakkan kakinya pada lantai arena pertarungan.

"Clean hit!" Sahut wasit.

"Gon menyerahkan satu poin pukulan telak begitu pertarungan dimulai! Awal yang sulit."

"Nen-ku bisa memutar gasing ini berjam-jam sebagai seranganku. Pola serangannya sangat rumit hingga aku sendiri tak tau mana yang selanjutnya menyerang," jelas Gido sembari menikmati pemandangan Gon yang berusaha untuk menghindari setiap gasingnya.

My Duty [Hunter×Hunter x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang