[Chp.47] Xarvier's Rage

983 136 36
                                    

Author POV

Manik biru Killua menelusuri setiap orang yang ada dalam bangunan tersebut. Sampai ia menemukan sosok seorang pesulap yang ia kenal. Hisoka.

Pesulap itu mengangkat kepalanya menatap ketiga anak itu sekilas lalu mengalihkan pandangannya. 'Berpura-puralah.'

'Sou da. Karena dia tertarik dengan Gon, mungkin dia akan melakukan sesuatu,' batin Killua berjalan beberapa langkah ke depan sembari mengamati para anggota Laba-laba.

Gon menggerakkan bola matanya, mengamati sekitar. Saat pandangannya berhenti pada Hisoka, belum sempat ia menyadari apa yang ia lakukan, mulutnya sudah terlebih dahulu berseru seakan ia baru saja melihat seseorang yang dikenalnya.

'Aho!' batin Killua kesal melirik pada Gon.

Diam-diam, [Y/N] menepuk pelan tangan Gon. Dengan harapan anak itu segera menyadari apa yang ia lakukan. 'Ah, shimatta,' batin Gon baru menyadari perbuatannya.

"Kenapa? Ada yang kamu kenal?" tanya pria bersurai hitam legam membawa sebuah katana di tangannya.

"Yah, tidak," jawab Killua cepat memegang belakang kepalanya.

"Oh! Gadis itu," tambah Killua saat ia melihat gadis yang pernah melawan Gon pada pertandingan adu panco.

"Kenapa? Kamu kenal mereka, Shizuku?" tanya pria dengan rambut kuning.

Gadis berkacamata bernama Shizuku dengan warna rambut hitam serta potongan rambut pendek itu mengalihkan perhatiannya dari buku yang ia baca. Melihat ketiga anak itu, ia pun menjawab, "Tidak, belum pernah lihat."

"Eh?"

Lalu pria dengan surai hitam yang duduk tak jauh dari Shizuku berbicara. "Oh, aku ingat. Anak dari adu panco itu," ucapnya.

"Siapa maksudmu?" balas Shizuku tak mengerti.

"Dua hari yang lalu kau kalah adu panco dari anak itu," kata seorang pria dengan tubuh besar menunjuk Gon.

"Maketa? Watashi ga?" tanya Shizuku dengan raut wajah terkejut. "Uso dayo. Aku tak pernah kalah dari anak kecil," tambahnya.

Pria bertubuh besar itu pun membalasnya. "Yah, kamu memakai tangan kananmu."

"Kenapa? Aku kidal," sangkal Shizuku.

"Sudahlah. Begitu Shizuku lupa sesuatu, dia tak akan pernah mengingatnya," ucap pria dengan surai hitam bertubuh pendek itu.

"Lupakan. Sepertinya aku salah," kata pria dengan tubuh besar itu mengalah.

"Deshou," balas Shizuku kembali mengangkat bukunya.

Killua menghela napas lega saat kesalahan Gon tadi berhasil di selamatkan. "Kamu benar mengalahkan Shizuku?" tanya pria yang membawa katana itu. Gon pun menjawab 'ya' pada pertanyaan itu.

"Tak kusangka dia anggota Ryodan," ucap Killua.

'Maa, aku memang sudah menduganya dari awal,' batin [Y/N].

Pria yang membawa katana itu lalu mengikat rambut yang panjang ke belakang. "Yosh, aku menantangmu," ucapnya.

Killua dan [Y/N] menatap satu sama lain lalu menatap pada Gon dan pria tersebut. Mereka berdua bersimpuh di depan sebuah batu besar yang dijadikan sebagai meja. Beberapa anggota Genei Ryodan yang tertarik dengan pertandingan adu panco itu pun mendekat.

Saat tangan kedua orang tersebut memegang erat satu sama lain, dengan aba-aba dari pria tersebut, mereka melakukan adu panco. Setiap kali Gon kalah, pria itu akan meminta untuk mengulang lagi dan lagi adu panco tersebut. Perlahan-lahan punggung tangan Gon mulai muncul tanda kemerahan karena terlalu sering bergesekan dengan batu yang keras ditambah lagi dorongan yang kuat dari pria tersebut.

My Duty [Hunter×Hunter x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang