[Chp.42] Whale Island (2)

1.2K 154 61
                                    

Author POV

Gon kemudian menekan tombol putar, dan mereka mulai mendengarkan isi dari rekaman tersebut.

"Yo, Gon," rekaman suara itu memulai "jadi, kamu menjadi hunter juga, ya," suara Ging dapat terdengar jelas mengatakan hal tersebut. Seolah-olah ia sudah menduga bahwa kelak suatu saat nanti, anaknya juga anak mengikuti jejaknya.

"Omong-omong, ada yang ingin kutanyakan padamu. Apakah kamu ingin bertemu denganku? Kalau ya, terus dengarkan rekaman ini. Kalau tidak, tekan tombol berhenti."

Tak ada dari ketiga anak itu yang bergerak. Mereka duduk diam bagaikan batu, mendengarkan suara Ging berbicara melalui kaset rekaman tersebut.

"Kuanggap jawabanmu "Ya". Kalau begitu, ini pertanyaan lain. Kamu sudah siap? Hunter itu egois. Mereka rela mengorbankan apapun demi keinginan mereka. Kalau hanya sedikit keinginan untuk bertemu denganku, hentikan rekaman ini sekarang. Kuberi waktu memikirkannya."

Killua menolehkan kepalanya pada Gon. "Bagaimana?" Namun ia mengurungkan niatnya dan tersenyum kala melihat raut wajah Gon yang penuh dengan keyakinan.

"Kamu benar-benar ingin menemuiku, ya. Tapi aku tak mau bertemu denganmu. Aku tak tau harus bagaimana menghadapimu. Bagaimana pun juga, aku lebih memilih keinginanku dibanding kewajibanku sebagai orang tua. Aku contoh buruk."

"Pantas saja banyak yang tidak menyukaimu," celetuk [Y/N] dengan suara kecil. Tiba-tiba saja ia teringat dengan sebuah meme yang pernah ia baca saat masih di dunianya. Sebuah meme yang berisikan beberapa karakter Hunter x Hunter sebagai orang tua yang lebih baik daripada Ging. Seperti Mito, Bisky, Leorio, Kurapika.

"Kurasa saat kamu mendengarkan rekaman ini, setidaknya sudah sepuluh tahun berlalu, tapi ada satu hal yang tak akan pernah berubah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kurasa saat kamu mendengarkan rekaman ini, setidaknya sudah sepuluh tahun berlalu, tapi ada satu hal yang tak akan pernah berubah. Aku tetap aku. Saat kamu mendengarkan rekaman ini, aku pasti sedang menjelajah lagi."

"Kalau mau bertemu, cari aku. Tapi seperti kataku tadi, aku tidak ingin bertemu denganmu. Kalau aku merasa kamu mendekat, aku akan menjauh. Tangkap aku kalau bisa. Kamu Hunter, 'kan?"

Bibir Gon terangkat membentuk senyuman. "Ayahmu pasti sulit dicari," ucap Killua.

"Kurasa kau akan membutuhkan waktu untuk mencarinya," timpal [Y/N].

Saat Killua hendak mematikan kaset rekaman tersebut, entah bagaimana, Gon seolah tau bahwa kaset rekaman tersebut belum berakhir. "Tunggu sebentar. Ging masih di sana," kata Gon.

Benar saja, suara Ging kembali terdengar setelah diam selama beberapa detik. "Benar juga. Ada yang lupa kusampaikan. Soal Ibumu. Kalau ingin tau, terus dengarkan. Kalau tak tertarik--" rekaman tersebut berhenti berputar. Sesaat setelah Gon menekan tombol berhenti.

"Kau yakin?" tanya [Y/N]. Gon mengangguk.

"Tapi mungkin dia punya petunjuk," tambah Killua.

Gon menggelengkan kepalanya. "Kurasa tidak. Firasatku saja. Lagipula sudah kubilang 'kan, Ibuku itu Mito-san," ucapnya lantang.

My Duty [Hunter×Hunter x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang