[Chp.38] Win! Win! Win! Kill!

1.3K 179 72
                                    

Author POV

Tanggal 4 Juni, ketiga anak yang akan bertarung di hari itu, tengah berkumpul di penginapan Wing.

"Sate, hari ini Gon-kun akan melawan Gido. Killua-kun akan melawan Riehlvelt--si pria kursi roda. [Y/N]-san akan melawan Quinn. Kalian baik-baik saja?" Ketiga anak itu mengangguk semangat.

"Gon-kun, ini adalah pertarungan keduamu dengan Gido. Kamu tak memerlukan saran lagi," Wing menjeda ucapannya seraya memperbaiki letak kacamatanya. "Apa kamu punya rencana?" tanya Wing.

Gon mengangguk lalu memperagakan dirinya seperti sedang memegang tongkat pancingnya. "Etto, Wing-san... sebenarnya, aku berencana melakukan ini," ucapnya.

"Naruhodo," ucap Wing menangkap apa yang Gon maksud.

Lalu tibalah pertarungan kembali Gon melawan Gido. Begitu wasit menyatakan pertandingan dimulai, Gon langsung melesat maju kepada Gido. Namun langkahnya terhenti saat Gido melakukan Putaran Tornado-nya.

Sembari berputar, Gido melemparkan gasingnya pada Gon. Anak itu pun mengaktifkan Ren-nya dan menghentikan gasing-gasing tersebut. Manik mata Gido melebar kala ia melihat pemandangan yang berbeda dengan apa yang ia bayangkan.

Gon lalu mengangkat tongkat pancingannya ke atas, melempar kailnya pada Gido. Pria berjubah merah itu pun mempercepat putarannya, mencegah benda kecil tajam itu menyentuhnya. Namun kail Gon malah melewatinya begitu saja.

Ia lalu menarik tali pancingannya, agar benda tersebut tersangkut pada lantai arena. Menariknya sekuat tenaga hingga lantai yang dipijaki Gido terlepas. Membuat sang empu panik karena tak mengira pergerakan Gon, dan terjatuh keras pada lantai arena.

Saat Gido bangkit berdiri, matanya terbelalak saat melihat Gon sudah berdiri di hadapannya. Bocah berambut hijau jabrik itu mengangkat kepalan tangannya, dan menghancurkan kaki prostetik Gido. Yang otomatis membuat Gido tak bisa bergerak dan dinyatakan kalah.

"Kalau kau memakai berbagai cara, aku tak akan tinggal diam. Dan kalau kau berani menyentuh Zushi lagi, selanjutnya akan kuhancurkan wajahmu!" ujar Gon mengepalkan tangannya kuat.

Satu kemenangan yang akan membawanya bertarung dengan Hisoka.

"Baiklah, sekarang giliranku," ucap Killua bangkit dari kursi penonton. "Berjuanglah," kata [Y/N] memberikannya senyuman semangat.

Usai pertarungan Gon berakhir, pertarungan Killua melawan Riehlvelt pun dimulai. Terlihat kedua pihak saling menatap satu sama lain dari ujung arena.

"Baik, selanjutnya pertarungan utama kita. Killua melawan Riehlvelt! Karena Sadaso mundur di pertarungan sebelumnya, secara teknik ini pertarungan perdananya di lantai 200. Strategi apa yang dia miliki?" komentar wanita pembawa acara tersebut.

"Kau sudah melanggar janjimu. Tak akan kubiarkan kau menang," kata Killua tersenyum.

Riehlvelt terdiam dan menatap mata biru Killua. Ucapan Sadaso beberapa hari yang lalu, terputar kembali di dalam pikirannya. "Mata mereka memperlihatkan bahwa mereka hidup di dunia gelap."

'Jadi dia penghuni dunia gelap?' Riehlvelt sedikit menundukkan kepalanya. 'Mungkin di sana dia profesional, tapi Arena Surga ini wilayahku. Akan kutunjukkan padanya kalau di panggung persegi ini aku lebih baik darinya,' batin Riehlvelt menguatkan kepalan tangannya.

Dari kursi penonton, banyak orang yang bersorak-sorak. Termasuk Zushi yang menyemangati Killua. "Berjuanglah, Killua-san!" Gon dan [Y/N] hanya tersenyum sembari menikmati pertandingan tersebut.

"Sistem poin dan KO. Tak ada batasan waktu! Mulai!"

Dalam sekali gerakan, Killua melompat dan menghilang dari pandangan Riehlvelt. 'Dia menghilang?' Ia melayang sebentar di udara, lalu berputar dan turun ke belakang pria berkursi roda itu, hendak menyerangnya.

My Duty [Hunter×Hunter x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang