-[Y/N] [L/N] umur 9 tahun saat ke Heavens Arena-
Reader POV
Beberapa hari setelah itu, akupun memulai meditasiku. Tentunya dengan arahan dari Karui-san. Setiap harinya mulai dari pagi hingga malam tiba, aku disibukkan dengan berbagai jenis latihan. Pagi dan malam, kugunakan untuk bermeditasi, sementara siang juga sore, aku akan berlatih lagi dengan Karui-san.
Meski aku harus fokus untuk mengeluarkan aura milikku, bukan berarti aku berhenti melatih fisik serta kekuatanku. Kedua hal itu juga sama pentingnya dengan meditasi yang kulakukan.
Biasanya aku meluangkan waktu kira-kira selama 30 menit setiap pagi dan malam, melakukan meditasi. Yang pasti aku tidak langsung bermeditasi selama itu di hari pertama. Maksudku bagi pemula meluangkan waktu sekitar 5-10 menit untuk bermeditasi adalah langkah awal yang baik.
"Jika sudah terbiasa, kau bisa perlahan-lahan meningkatkan waktu bermeditasimu," kata Karui-san waktu itu. Selama 4 bulan lamanya, aku terus mengulangi latihanku setiap harinya. Pagi dan malam bermeditasi selama 30 menit, siang dan sore akan meningkatkan fisik dan kekuatanku.
Ketika aku sudah berhasil membuka pori-pori yang menghambat aliran auraku, Karui-san mengajariku beberapa hal tentang nen, seperti 4 prinsip dasar nen (Ten, Zetsu, Ren, Hatsu), cara mengendalikan aura agar tidak terbuang sia-sia, membiasakan diri mengaktifkan nen secara tiba-tiba, dan banyak lainnya.
Mempelajari nen bukanlah hal mudah, namun karena aku sedikit memahami tentang nen saat menonton animenya, aku jadi bisa dengan mudah mempelajari serta mempraktekkannya. Butuh waktu sekitar 1 tahun lamanya, agar aku bisa menguasai seluruh konsep kekuatan nen.
Beberapa teknik lanjutan seperti, Gyo, Ko, En, Shu, juga telah kupelajari dengan baik. Namun teknik seperti, In, Ryu, Ken, masih dalam tahap pembelajaran. Soalnya hanya 4 teknik lanjutan nen yang bisa kupahami sepenuhnya.
Lalu semuanya terus berjalan hingga tak terasa 2 tahun berlalu. Selama itu seperti biasanya, aku selalu melakukan latihan rutin, agar kemampuanku semakin meningkat. Jangan menurun. Kalau menurun gimana mau bisa lawan musuh-musuh kuat coba? Seperti Hisoka, Genei Ryodan, The Bombers, dan apalagi si semut Chimera itu.
Hingga suatu hari, Karui-san menawarkan aku untuk pergi ke heavens arena atau arena surga. "Di sana, kau bisa berlatih melawan lawan-lawan yang kuat juga mendapatkan uang." Aku manggut-manggut mendengarnya. "Lagipula, sepertinya kita sedang dalam masalah kekurangan ekonomi. Jadi maukah kau pergi ke sana?"
Aku mengedipkan mataku tak percaya. "Jadi, aku berlatih sekalian menghasilkan uang di sana?" Tanyaku. Karui-san mengangguk. "Apa tidak apa-apa? Anak umur 9 tahun di sana? Maksudku--"
Karui-san menggeleng cepat. "Di heavens arena bisa dikatakan tidak ada batasan umur, sekalipun kau hanya anak-anak, jika kau ingin bertarung di sana, kau hanya perlu masuk dan bertarung." Aku sih tidak keberatan, tapi kenapa permintaan ini terdengar aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Duty [Hunter×Hunter x Reader]
Fanfic[UPDATE SETIAP JUMAT] Ketika aku terbangun, aku menyadari bahwa aku berada di sebuah bangunan tua kecil di dunia atau bisa dikatakan dimensi yang berbeda. Aku tidak tau apa dan kenapa aku bisa berada di sini, tapi aku tau satu hal yang pasti, aku ak...