Author POV
Setelah pertemuan tim Gon dan tim Tsezgerra, kedua tim itu bersama-sama menguatkan kerja sama tim mereka. Berlatih seluruh permainan olahraga yang sudah diketahui, juga merekrut beberapa pemain lain agar jumlah mereka pas lima belas orang.
"Beberapa pekan ini, kami menemui banyak simulasi dan bersiap. Mengingat kondisi Tim Genthru, kita tak boleh kalah!" ujar Tsezgerra membakar semangat para anggota tim.
"Kita harus menang!" tambah Gon bersemangat.
"Ya, kita akan menang," timpal Bisky di samping Gon. Sengaja membuat semangat Gon semakin membara.
Hisoka tersenyum tipis. Memerhatikan semangat orang-orang berambisi di depannya. 'Ini tidak buruk,' batinnya.
"Baik. Ayo, pergi!" Tim berjumlah lima belas anggota itu melangkah ke depan. Berjalan menuju markas Razor dan antek-anteknya. Ketika memasuki gedung, mereka langsung di sambut dan dibawa ke tempat arena bertanding.
Permainan pertama adalah tinju. Karena sudah mengetahui strategi permainan lawan, tim mereka memperoleh kemenangan pertama dengan mudah. Permainan dilanjutkan dengan Bowling. Kemenangan pun kembali diraih dengan mudah. Tanpa ada hambatan. Basket, permainan ketiga, juga dimenangkan dengan mudah. Total, Gon dan teman-teman setimnya telah memperoleh tiga kemenangan.
Manik mata Razor bergerak mengamati sekitarnya. Terutama kepada tujuh orang yang ia anggap kuat. Gon, Killua, Bisky, [Y/N], Hisoka, Goreinu, dan Tsezgerra. 'Kemampuan bertarung mereka berenam sangat kuat. Ini semakin menarik.' Ia lalu melirik ke sebelahnya, memberi perintah kepada anak buahnya.
"Kalian bisa mundur dari pertarungan. Akan kuurus dari sini," titah Razor yang langsung diangguki oleh anak buahnya.
"Tunggu! Aku muak patuh pada perintahmu. Mulai sekarang aku akan bertindak sesukaku!" Pria bertubuh gempal yang pernah dikalahkan oleh Killua itu menjatuhkan topi di kepalanya. Berteriak kepada Killua dan mengajak anak itu bertarung.
"Keluar? Bertarung? Kau pikir ini ring sumo?" ejek Killua tak peduli.
"Aku muak bermain-main. Kau mau kubunuh di sini?" Pria itu melangkah maju, menatap kesal pada Killua. Anak buah Razor yang lainnya sontak langsung berlari dan mencegahnya. Sebelum orang itu melakukan hal bodoh yang hanya akan merugikannya. "Bobobo!" Nama pria gempal itu disebut, membuatnya menghentikan langkah.
"Ini pelanggaran perjanjian kita. Kau mau kembali ke penjara, Bobobo?" ancam Razor menatap pria itu dari sudut matanya.
Bobobo menatap balas pria itu. Menyahut marah seakan sudah tak kuasa dengan tekanan yang ia rasakan. "Aku sudah tidak peduli! Aku muak bermain game bodoh ini! Ada lagi yang setuju denganku? Bersama, kita kalahkan dia!" Jarinya menujuk kepada Razor. "Lalu, kita bisa pakai perahu untuk kabur dari pulau ini!"
Detik selanjutnya, kepala pria itu hancur setelah dihantam oleh Nen kuat berwarna merah. Rupanya, di saat Bobobo sibuk mengutarakan kekesalannya, Razor mengeluarkan kemampuan Nen-nya, lalu mengarahkan kepada Bobobo. Semua orang yang menatap kejadian itu, manik matanya membola terkejut. Sementara tubuh pria gempal itu jatuh ke atas lantai yang keras, dengan darah yang berlumuran dari lehernya.
"Kau dihukum karena melanggar tabu. Bukankah sudah kuperingatkan?" kata Razor dingin.
"Si bodoh ini berpikir aku tak akan membunuhnya?" tambah Razor dengan tatapan dinginnya pada jasad itu.
Sembilan pemain tambahan yang melihat kejadian mengerikan itu bergidik ngeri. Tubuh, mata, juga napas mereka bergetar melihat banyaknya darah yang tumpah di atas lantai.
Lalu sang ketua, Razor, bertindak seolah hal tadi tidak pernah terjadi. Malah melanjutkan pertandingan dengan dia yang maju melawan.
"Kami tak bisa melawan dia," ujar salah satu dari sembilan pemain tambahan dengan tubuh yang gemetar ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Duty [Hunter×Hunter x Reader]
Fanfiction[UPDATE SETIAP JUMAT] Ketika aku terbangun, aku menyadari bahwa aku berada di sebuah bangunan tua kecil di dunia atau bisa dikatakan dimensi yang berbeda. Aku tidak tau apa dan kenapa aku bisa berada di sini, tapi aku tau satu hal yang pasti, aku ak...